bagian 18

732 66 1
                                    

Seorang laki-laki tengah berbaring di atas kasurnya, menatap langit-langit yang berwarna putih polos. Entah apakah ia melihatnya atau melamun, tetapi yang pasti selama beberapa menit laki-laki itu tidak bergerak sama sekali.

Tak berapa lama kemudian, dia bangkit dan mengacak rambutnya kasar. Banyak pikiran yang kini berseliweran di dalam otaknya, menerka-nerka terhadap satu masalah utama yang tengah dihadapinya.

"Coba pikir Tae, Tzuyu terakhir kali pernah ngomongin apa coba?"

"Dia nggak ngasih sinyal apa-apa tuh kalau mau putus."

"Tapi Tzuyu tuh jarang ngomongin masalahnya!"

Beberapa kali Taehyung bercakap pada dirinya sendiri. Bertanya kemudian menjawabnya sendiri, mencoba memilah dan mencari tahu ke dalam memorinya terhadap kejadian yang pernah terjadi antara Taehyung dan Tzuyu.

"Tzuyu pernah ada bilang masalah sama agensi nggak ya?"

"Eh tapi, PD-nim-nya nggak akan sejahat itu kan buat ngurusin privasi kita?"

Beberapa menit Taehyung masih bergelut dengan pemikirannya sendiri. Namun, hasilnya nihil. Taehyung tak mendapat alasan logis dari terputusnya hubungan antara mereka.

Taehyung bukan tipe orang yang mau menyerah. Taehyung menyukai Tzuyu, dan Taehyung yakin juga sebaliknya. Akan tetapi, ada hal yang mengganjal di balik alasan Tzuyu memutuskannya.

Kalau alasannya logis, mungkin Taehyung tidak akan sampai kepikiran seperti ini. Tapi tetap saja, Taehyung nggak secepat itu untuk menyerah terhadap Tzuyu.

"Astaga terus kudu apa nih gue?"

Taehyung memijit pangkal hidungnya, berharap rasa pusingnya akan berhenti mengganggunya.

"Apa kerja sama aja sama unnie-nya?"

Taehyung menggeleng, "Eh, tapi nggak mungkin lah. Mereka pasti ngedukung Tzuyu."

Suara decakan keluar dari mulut Taehyung. Taehyung kehabisan ide untuk menghubungi dan mengajak Tzuyu keluar, hingga—

"Apa lewat Shuhua atau Elkie aja ya?"

•••

TAETZU FAKESTAGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang