bagian 37

653 75 4
                                        

"Minum dulu kak," ucap Tzuyu datar sembari meletakkan gelas berisi cokelat panas. Udara di luar dingin, Tzuyu tahu akan hal itu.

Keadaan Taehyung kini lebih baik, sedikitnya ia telah mampu mengontrol dirinya sendiri. Diminumnya cokelat panas —bukan secara harfiah "panas", tetapi hangat, yang disajikan oleh Tzuyu itu.

Mereka duduk berhadapan, saling menghindari tatapan. Begitu Taehyung meletakkan gelasnya, Tzuyu tahu bahwa ia harus menjelaskannya sesegera mungkin.

Menarik nafas, menghindari kegugupan, Tzuyu mulai membuka suara, "Kalau yang harus minta maaf, maka itu harusnya aku kak. Memang benar dengan apa yang dikatakan Kak Yoongi dan Kak Jin. Seharusnya mereka tidak tahu, tetapi karena suatu keadaan aku harus menjelaskannya pada mereka dan mereka berjanji tidak akan memberitahumu sebelum aku yang memberitahu."

Tzuyu melirik Taehyung, ia masih terdiam sambil menatap Tzuyu, menunggu Tzuyu melanjutkan ucapannya.

"Awalnya JYP PD-nim menghubungiku, menyuruhku ke ruangannya untuk membicarakan hal penting. Lalu, tiba-tiba ia menyuruhku untuk memutuskan hubungan kita."

Menarik nafas, lalu menghembuskannya, Tzuyu lalu melanjutkan, "Alasan dasarnya adalah ada sasaeng-ku yang menangkap foto kita berdua. Sasaeng itu mengungkap bahwa dia akan membuat agensi bangkrut, TWICE terkena imbas, dan—"

Tzuyu berhenti sejenak, lalu menatap Taehyung tepat di kedua netranya, "Membuatmu menderita."

Tzuyu saat ini hampir berkaca-kaca, merasa sesak karena teringat perlakuan sasaeng itu padanya. Mengingat bahwa ia tidak bisa melakukan apa-apa dan seakan-akan Tzuyu tidak bisa berkata selain 'iya' padanya. Tzuyu merasa lemah di sini, tidak punya kontrol atas kehidupannya.

"Sayangnya, sasaeng itu punya akses luas dengan media. Punya jabatan cukup tinggi dan berbasis di luar negeri. Akan sangat sulit untuk mengusutnya ke dalam hukum."

Tzuyu lagi-lagi menatap netra Taehyung yang kini masih tidak bisa ia deskripsikan, "Aku harus bagaimana? Aku ingin mengungkap ini padamu tapi tidak boleh. Aku—aku harus membuatmu benci padaku, kak."

"Menurutmu apa yang bisa aku lakukan? Tidak ada. Tidak ada, kak."

Tzuyu hampir runtuh, hampir saja ia menangis. Akan tetapi, sudah tabiatnya bahwa ia tidak boleh menangis di hadapan orang lain. Matanya hanya memerah, sekuat mungkin Tzuyu menahannya.

Tanpa aba-aba, Taehyung berdiri dari sofa. Tzuyu menunduk, benar seharusnya Taehyung tidak perlu repot-repot kemari untuk menjelaskan penjelasan bodoh ini. Seharusnya Tzuyu—

Dep

Punggung Tzuyu terasa hangat. Tzuyu dipeluk, dari belakang.

Ulangi.

Tzuyu dipeluk, dari belakang tanpa Tzuyu mengetahui kalau Taehyung berjalan ke arahnya. Tzuyu kira Taehyung akan langsung pergi setelah itu.

Pelukan itu makin erat. Tak hanya itu, Tzuyu mendengar Taehyung sesenggukan. Iya, Taehyung menangis.

Tzuyu tidak bisa berbuat apa-apa. Tzuyu hanya terdiam, membiarkan semuanya mengalir dan terjadi begitu saja.

•••

TAETZU FAKESTAGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang