bagian 34

532 51 4
                                    

chou.tzuyu

♡ liked by yoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ liked by yoo.jeongyeon, hirai.momo, kim.dahyun, and 3.716.993 others

chou.tzuyu sometimes we should giving up to make our life happier. don't forget that giving up need a courage too~

[comments are disabled]

•••

Menghela nafas kasar, Tzuyu bersandar di punggung kasur. Beberapa menit setelah ia merilis feeds Instagramnya, banyak artikel yang menggiring bermacam opini. Bahkan ONCE pun mulai mengkhawatirkan dirinya.

Tzuyu lelah, Tzuyu sengaja tidak ingin kolom komentarnya dibanjiri kali ini. Ia hanya ingin mencurahkan isi hatinya walau ia tahu akan sangat berisiko untuk melakukannya.

Pikirannya sedikit kacau. Tzuyu berkali-kali mengelak pada hatinya yang terus menyebut Taehyung. Masalah mereka berdua harusnya sudah selesai, harusnya sudah berhenti tepat ketika mereka putus.

Kalau masalahnya tambah begini rumitnya? Bagaimana Tzuyu akan melaksanakan janjinya pada Yoongi kala itu?

Tzuyu tahu juga dari Nayeon bahwa Irene dan Taehyung bukan hanya gimmick belaka. Nyatanya mereka berdua pun sudah dalam proses lebih lanjut (?)

Sangat munafik kalau kalian bisa katakan. Baik Tzuyu maupun Taehyung masih sama-sama ada rasa, tetapi dari keduanya membuat keadaan makin rumit. Entah harus menyalahkan seseorang atau takdir untuk kali ini.

Tok tok

"Tzu?"

Suara Nayeon menyusul tepat setelah suara ketukan terdengar. Tzuyu yang sedang mager untuk bergerak lantas hanya berteriak —membalas, "Masuklah unnie."

Tak terdengar sahutan, tetapi pintu coklat tua itu lantas terbuka. Nayeon yang pakaiannya sudah rapi itu lantas menghampiri Tzuyu.

"Tzu aku barusan melihat Instagram mu. Ada apa? Kalau kamu sedang sedih atau apapun itu, coba katakan ke unnie-unniemu ini. Jangan dipendam sendiri," ujar Nayeon.

Tzuyu tersenyum kecil, "Iya unnie, aku mengerti. Cuman, aku tadi hanya ingin melampiaskan emosiku saja. Lagipula kalian semua kan sudah tahu keadaanku bagaimana."

Nayeon menatap adiknya itu dengan pandangan sedih, "Sini aku peluk, biar nggak sedih terus."

Rentangan tangan yang akan mendekap Tzuyu itu lantas dihentikan oleh Tzuyu, "Aku belum mandi, unnie. Kau sudah siap untuk pergi dan sudah cantik begitu."

Mendecik sebal, Nayeon menekuk lengannya menjadi bersedekap, "Ish kau ini, mengganggu romantisme kita saja. Lagipula aku akan tetap cantik dan wangi walaupun memelukmu. Kamu pun nggak bau-bau amat, Tzu."

Tzuyu terkekeh, lantas mengayunkan tangannya —mengusir, "Sudah sana, nanti telat loh. Aku mau mandi nih."

"Dasar, adik macam apa ini."

Walaupun berbicara seperti itu, Nayeon meletakkan paper bag di atas nakas Tzuyu sembari berjalan ke luar dengan ucapan kekesalannya.

•••

TAETZU FAKESTAGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang