bagian 38

662 65 8
                                    

kim_taehyung

♡ liked by sunshineebi, vingulariity, armyday57, and 9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ liked by sunshineebi, vingulariity, armyday57, and 9.431977 others

kim_taehyung over.

[comments are disabled]

•••

chou.tzuyu

♡ liked by brrrtzchae, pretzeltz, frmyouim, and 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ liked by brrrtzchae, pretzeltz, frmyouim, and 4.398.984 other

chou.tzuyu 😊

[comments are disabled]

•••

Tepat setelah kejadian tersebut terjadi, Tahyung kini semakin membara. Bukan, bukan konotasi untuk marah, melainka semangatnya.

Setelah mendengar semua penjelasan Tzuyu, Taehyung masih bertekad bahwa ia masih punya kesempatan untuk mendapatkan Tzuyu.

Akan tetapi, Taehyung perlu meluruskan beberapa hal dahulu. Seperti Irene contohnya(?)

Taehyung kini duduk santai sembari memainkan ponselnya di salah satu bangku VIP Cafe Clouds —salah satu Cafe khusus di Seoul, biasanya digunakan untuk idol berkencan sampai rapat penting perusahaan yang sifatnya rahasia.

Minuman bersoda yang berada di atas mejanya itu masih tersegel rapat, belum ia buka sejak beberapa menit yang lalu. Entah kenapa hatinya berdegup kencang, tetapi yang bisa Taehyung pastikan adalah ia tidak siap untuk mengatakan yang sebenarnya pada Irene.

Jujur, Taehyung paling tidak bisa kalau menyakiti hati perempuan apalagi sampai membuatnya menangis. Kenyataan bahwa Taehyung 51% akan membuat Irene sedih, membuat Taehyung uring-uringan semalam.

Akan tetapi, hatinya tidak bisa bohong. Taehyung belum menyukai Irene dan masalahnya dengan Tzuyu telah menemukan titik terang. Taehyung tentu tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini, bukan?

"Ekhem, Tae?"

Suara lembut datang dari arah depan, memperlihatkan seorang perempuan yang Taehyung dekati akhir-akhir ini. Mungkin saking dalam lamunannya, Taehyung tidak menyadari bahwa Irene sudah berada di depannya dari tadi.

"Iya, duduk aja," jawab Taehyung.

Tas cokelat kecil yang dibawa Irene itu diletakkannya di atas meja. Kedua tangannya saling menggenggam di atas meja, pandangannya pun tertuju sepenuhnya pada Taehyung.

"Jadi, kenapa? Kangen ya?" tanya Irene yang diakhiri oleh kekehannya.

Taehyung tidak menjawab, hanya tersenyum kecil kemudian meletakkan kedua tangannya di atas meja. Irene yang menemukan ekspresi canggung dari Taehyung lantas mengerutkan dahinya dan menelengkan kepalanya.

"Ada apa? Ada masalah ya?"

"Maaf Irene, maaf banget."

Mendengar ucapan maaf dari Taehyung membuat Irene agak gelisah, cemas akan apa yang 'akan' atau 'telah' terjadi. Apa yang terjadi pada Taehyung, itulah pemikuran Irene saat ini.

"Kenapa minta maaf sih? Serius deh, jawab yang bener. Gue deg-deg an loh," ujar Irene.

"Gue mau balik ke Tzuyu. Pendekatan kita nggak membuahkan hasil sama sekali karena nyatanya gue masih nggak bisa ngelupain dia."

Katakan saja Taehyung brengsek. Memang benar, Taehyung memang layak mendapatkan gelar itu. Memainkan hati perempuan dan menjadikan perempuan lain sebagai pelarian. Apa tidak brengsek itu namanya?

Beberapa detik kemudian masih belum ada respon. Irene menghela nafas panjang, kemudian menatap Taehyung yang masih asik memandang kaleng minuman di hadapannya. Seakan tidak berani menatap mata Irene, takut kalau dia mengecewakannya.

"Ya udah sih, selow aja. Perasaan gabisa dipaksa, lagian gue ngerti kok kalo lo masih suka sama Tzuyu," Irene mengulas senyum kecil.

Sungguh di luar dugaan Taehyung, respon Irene benar-benar membuatnya terkejut namun membuatnya bersyukur di saat yang bersamaan. Sebuah senyum terulas di wajah Taehyung, merespon jawaban baik dari Irene.

"Jujur nih ya, gue juga masih belum move-on dari Suho. Ya mungkin karena kita cinta sama pasangan masing-masing dengan tulus, jadinya sulit move-on," ulas Irene.

Taehyung mengangguk menyetujui, "Awalnya gue kira lo bakal marah, ngira kalo lo cuma dijadiin pelarian doang sama gue."

Irene terkekeh kecil dan menggeleng, "Ya bisa aja sih, kalo perempuan lain yang di posisi gue pasti ngerasa gitu. Cuman yaudah sih orang kita ada di situasi yang sama, gue maklum."

"Lo baik banget Ren," ucap Taehyung yang kemudian mengulas senyum tulusnya.

Irene mengangguk, kemudian berdiri dan menatap Taehyung, "Yaudah gih kejar Tzuyu nya, keburu ilang ntar. Kalo dah balikan kabari gue."

Taehyung terkekeh, lalu mengangguk bersemangat, "Pasti dong. Kalo butuh sesuatu jangan sungkan curhat ke gue."

Irene mengangguk, "Yaudah gue pergi dulu ya, mau rebahan di rumah."

Taehyung mencebik, lalu membalasnya dengan anggukan. Dengan senyuman kecil terakhir, Irene pun berbalik badan dan meninggalkan Taehyung yang masih berada dalam euforianya.

Tanpa Taehyung sadari, Irene berjalan dengan senyuman pahit di wajahnya. Irene berusaha menahan sesak di dadanya dengan bertingkah sok kuat. Jika kalian menduga sesuatu, maka aku akan membenarkan pernyataan tersebut.

Iya, Irene sudah jatuh hati pada Taehyung.

•••

btw kalian suka kah kalo cerita ini punya banyak part? alasan cerita ini punya banyak part karena ini short story guys, ada fakestagramnya juga. jadi kalo partnya dikit nanti cepet abis bacanya.

aku belum tau sih ini sampe berapa part, aku nargetinnya di bawah 50 part sih, semoga nggak kebanyakan deh :(

TAETZU FAKESTAGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang