tiga puluh empat

1.8K 191 5
                                    

Sepulang sekolah, Raka menuruti ajakan Tiara untuk pergi ke kebun binatang. Hitung-hitung sebagai jalan-jalan untuk melepas penat setelah bergelut dengan laptopnya demi memasukkan nilai para siswa. Karena ulangan semester sudah selesai, sekolah dipulangkan lebih awal. Raka membawa mobilnya menuju kebun binatang terdekat dengan ditemani Tiara yang saat ini tengah ber-selfie ria menggunakan ponselnya

"Pak, foto saya jangan dihapus ya." Tiara berujar sambil berpose menatap ke arah kamera.

"Hm."

"HP mahal emang tidak diragukan lagi kecakepan kameranya," ujar Tiara sambil melihat-lihat hasil jepretannya.

"Nanti fotoin saya pas di kebun binatang ya, Pak."

"Kamu mau berfoto dengan kembaran kamu?" tanya Raka.

Tiara menatap wajah Raka lalu menaikkan satu alisnya. "Pak Raka lagi ngelucu nggak sih?"

Raka berdeham pelan guna menghilangkan rasa malunya. Lagipula buat apa dia melawak? Sangat bukan passion-nya sama sekali. Sebelum tiba di kebun binatang, Raka dan Tiara mampir sebentar di toko baju pinggir jalan untuk sekadar mengganti pakaian. Pasalnya Tiara masih mengenakan seragam SMA sedangkan Raka masih menggunakan kemeja dan dasi. Setelah mencari-cari beberapa pilihan akhirnya mereka memilih untuk membeli gardigan berwarna putih untuk Tiara dan mantel berwarna cream guna menutupi kemeja putihnya Raka.

Kira-kira seperti ini visualisasinya.

Kira-kira seperti ini visualisasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Anggap saja hijabnya menutup dada]

Begitu sampai di Ragunan, Jakarta Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu sampai di Ragunan, Jakarta Selatan. Raka dan Tiara langsung berjalan mengelilingi kebun binatang. Tiara memperhatikan penampilan Raka dari atas hingga bawah dengan tatapan aneh. Raka yang menyadari tatapan Tiara pun membalas tatapan Tiara.

"Liat apa?" tanya Raka.

"Pak, baju bapak kaya tai cicak tau," sahutnya dengan lugu.

Raka memejamkan matanya sejenak lalu menganggukkan kepalanya pelan. "Terserah kamu saja."

Tak heran lagi dengan keanehan Tiara, gadis itu sedari tadi menunjuk ke arah jajaran binatang yang terpampang dengan wajah ceria. Sesekali ia memeragakan suara, cara jalan, serta wajah binatang yang ia lihat. Seperti sekarang ini, mereka tengah berhenti di depan kandang singa jantan.

Raka Untuk TiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang