Empat Belas | Senja

684 119 37
                                    

“Apakah kau tidak ingin pulang kembali ke Hizuru, Mikasa?”

“Apa aku akan dikembalikan ke Hizuru?”

“Tidak, kau bisa tinggal disini denganku. Aku hanya ingin tahu, apakah kau tidak ingin pulang ke Hizuru. Keluarga mu ada di Hizuru, bukan?”

“Aku ....”

Mikasa tidak menyelesaikan kalimatnya. Pandangannya kini jatuh ke bawah.

Pertanyaan Levi barusan membuat nya teringat akan sesuatu. Sebuah pesan yang sama sekali tidak Mikasa kira akan menjadi pesan terakhir dari ibunya sebelum meninggal.

“Mikasa, jika nanti kamu merasa lelah tinggal disini kamu bisa pergi dari sini. Lupakan semua tentang Hizuru, tentang Ayah dan Ibu. Dan kamu ... kamu pergilah ke Paradis dan temui Kenny Ackerman. Ibu yakin dia akan membantumu.”

Mikasa masih ingat bagaimana ibunya memeluknya erat seusai menyampaikan pesannya. Saat itu ia masih tidak mengerti maksud perkataan ibunya. Dia hanyalah gadis berusia lima tahun yang dunianya hanya terbatas pada orang tuanya. Mana mungkin dia menyadari kalau itu adalah sebuah pertanda kalau dirinya dan ibunya akan segera berpisah.

Tidak mungkin.

“Apakah kau mengenal Kenny Ackerman?” alih-alih menjawab pertanyaan Levi sebelumnya Mikasa justru kembali bertanya.

Matanya mengarah pada Levi penuh harap. Berharap agar pria itu mengenal atau tahu sesuatu mengenai Kenny Ackerman.

Sementara Levi dalam benaknya juga bertanya-tanya tentang alasan apa gadis ini hingga ia menanyakan tentang Kenny Ackerman?

Tentu saja Levi mengenalnya. Bahkan dirinya memiliki marga yang sama dengannya. Ackerman adalah klan yang pernah di persekusi di Paradis. Sudah tak banyak lagi keturunan Ackerman sekarang. Lagipula, dia adalah paman dari Levi, jadi bagaimana mungkin dirinya tak mengenalnya?

Dan satu hal lagi. Levi baru ingat kalau dirinya tak pernah menyebutkan nama lengkapnya kepada Mikasa. Dia hanya memberitahu namanya adalah Levi. Jadi wajar saja jika gadis itu tidak tahu tentang hubungannya dengan Kenny Ackerman.

“Untuk apa kau bertanya mengenainya?” tanya Levi berusaha terdengar biasa saja.

Tak apa bukan jika Mikasa mengatakannya pada Levi? Tentang pesan ibunya kepada dirinya.

Bahkan jika Mikasa ragu sekalipun, Mikasa tetap harus mengatakannya bukan?

“Ibuku ... ibuku menyuruhku untuk menemuinya,” ungkap Mikasa memberitahu rahasianya yang bahkan tak pernah ia katakan pada siapapun, termasuk Akashi, orang yang dulu pernah begitu dekat dan menjadi kepercayaan Mikasa.

“Apa yang akan kau lakukan setelah bertemu dengannya?” tanya Levi menyelidik.

Mikasa terdiam. Ia sendiri juga tidak tahu apa yang akan ia lakukan jika nanti sudah bertemu dengan Kenny Ackerman.

Waktu itu, ia hanya ingin pergi dari Hizuru. Paradis menjadi tujuannya karena ayahnya berasal dari sana dan ibunya juga berpesan untuk pergi kesana. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan jika sudah tiba di Paradis.

Bertemu dengan Levi adalah hal yang benar-benar disyukuri Mikasa. Jadi sebenarnya, untuk apa Mikasa mencari Kenny Ackerman sekarang?

“Tidak tahu,” sahut Mikasa akhirnya setelah cukup lama memikirkan jawabannya. “Ibuku mengatakan kalau dia akan membantuku.”

Levi menghela napasnya pelan, “ayo kita pulang.”

Dan mereka kembali ke rumah tanpa Levi menjawab pertanyaan Mikasa.

The Girl Who Standing in the Dark (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang