Dua Puluh Tiga | Aksi Eren

495 84 35
                                    

Udah countdown chapter-chapter akhir, tapi aku belum kelar nulis endingnya malah sekarang ditambah tugas kuliah yang bikin pusing. Maafkan diriku yang lalai ini, mina-san 🙏🙏🙏

🖤🖤🖤

Bau aromatherapy menguar memenuhi indra penciuman Eren. Perlahan ia mendapatkan kesadarannya kembali.

Rupanya yang memberikan tepukan di belakang lehernya tadi adalah Hitch. Dia seorang anggota Polisi Militer yang ditugaskan dalam tim Levi secara khusus untuk menjaga Historia.

Meski masih merasa pusing dan penglihatannya buram, Eren berusaha bangun dan segera ditolong oleh Historia.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Historia lembut. Ia langsung khawatir setelah tahu kalau orang yang masuk ke kompartemen tempat dia dan Hitch bersembunyi adalah Eren, kekasihnya.

Sambil memegangi kepalanya yang masih berdenyut Eren menyahut, “ya, aku tidak apa-apa. Kau sendiri?”

Raut wajah Historia melembut, perasaan lega sekarang memenuhi rongga dadanya. “Syukurlah. Aku juga baik-baik saja,” jawabnya.

Eren menatap mata Historia. Dia turut merasa lega karena Historia baik-baik saja sekarang tanpa kekurangan satu hal pun.

Namun kemudian dia merasakan aura hitam dan mencekam dari sebelahnya. Dengan gemetar Eren menoleh ke sumber aura mencekam tersebut. Yaps, tentu saja disana ada Hitch yang sedang melotot juga melipat kedua tangannya di depan dada, seolah siap menerkam Eren kapan saja. Melihat ekspresi Hitch yang demikian membuat nyali Eren mengerucut.

“Kenapa kau bisa kemari?” tanya Hitch tajam. Sorot matanya penuh selidik.

Historia juga menatap wajah Eren. Penasaran. Bagaimana bisa Eren kemari padahal dia bahkan tak tahu tempat tujuan Historia pergi. Darimana Eren mendapatkan informasi?

Sambil menggaruk tengkuknya juga tersenyum agak canggung Eren menjawab, “yah, aku kemari karena ingin menyelamatkan Historia.”

Jawaban Eren tidak salah. Bahkan itu memang tujuan utama Eren datang kemari. Tapi jawaban Eren tersebut bukanlah yang ingin Hitch dengar saat ini.

“Katakan.” Hitch bicara pelan sambil melangkah maju. Tangan kanannya kemudian mencengkram leher Eren membuat Historia memekik. “Katakan siapa yang memberitahumu,” lanjut Hitch memaksa.

“A ... a ...”

Eren ingin menjawab tapi tak bisa. Suaranya tak bisa keluar akibat cengkraman tangan Hitch yang cukup kuat hingga mampu mematahkan leher Eren jika dia mau.

“Hitch, lepaskan. Eren sudah mengatakan kalau dia kemari untukku.” Historia meraih tangan Hitch mencoba melepaskan tangan yang masih mencengkram leher Eren tersebut.

“Maaf, Yang Mulia. Tapi aku ditugaskan untuk menjagamu. Dan aku tidak bisa begitu saja mempercayai orang ini.”

Kewaspadaan Hitch tersebut adalah wajar karena dia tak mengenal Eren selain daripada dia adalah anggota pasukan khusus Levi yang merupakan kapten untuk misinya sekarang.

Akan tetapi, sangat tidak wajar jika Eren tahu tentang misi rahasia perjanjian damai antara Hizuru dan Paradis saat ini karena hal ini masih belum diumumkan sama sekali kepada khalayak ramai.

Yang mengetahuinya hanyalah Ratu Historia sendiri, para petinggi, dan juga mereka yang kemudian terlibat dalam misi ini. Jadi jika Eren yang notabene nya bisa dikategorikan sebagai seorang prajurit biasa mengetahuinya, pasti ada seseorang yang membocorkannya.

Dan pertanyaannya adalah siapa orang itu?

“Hitch, ku mohon lepaskan,” pinta Historia.

Hitch menatap mata Historia, memperhatikan sorot matanya yang seperti mengiba. Mengapa Sang Ratu bahkan bersedia memohon hanya untuk Eren seorang?

The Girl Who Standing in the Dark (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang