Sembilan Belas | Alasan dan Percakapan

580 115 67
                                    

Satu orang satu vote + minimal satu komen?
.
.
.

Kereta api melintas cepat diatas rel, mengalahkan angin yang seolah bergerak lamban di udara.

Diantara deretan gerbong-gerbong kereta yang sedang berpacu dikendalikan oleh seorang masinis tersebut, terdapat satu gerbong kereta yang isinya adalah satu pasukan elit yang sengaja dibentuk untuk melindungi seseorang yang paling penting di Paradis.

Ratu Historia.

Sang penguasa sejati dari tiga dinding yang mengelilingi Paradis. Wall Maria, Wall Rose, dan Wall Sheena.

Tujuan perjalanan mereka kali ini adalah sebuah negeri bernama Hizuru yang berada dua hari satu malam perjalanan menggunakan kereta dari Paradis untuk penandatanganan perjanjian damai antara Hizuru dan Paradis sebagaimana yang ditawarkan oleh Akashi Hizuru, pangeran ketiga dari kerajaan tersebut.

Alasan Akashi menawarkan perjanjian tersebut bisa dibilang sangat sederhana tapi juga merupakan hal yang paling rumit di dunia ini.

Cinta.

Dia ingin memberikan kehidupan yang layak untuk gadis yang paling dicintainya di dunia ini, Mikasa. Akan tetapi dia menyadari kalau Hizuru tidak akan pernah bisa memberikan kehidupan yang layak tersebut untuk Mikasa.

Hizuru adalah negeri yang keras juga ketat.

Terlebih untuk seseorang seperti Mikasa yang sebenarnya adalah bagian dari keluarga kerajaan meskipun tidak berdarah murni karena tercampur dengan darah klan lain, sebuah klan yang bukan dari negeri mereka, ia adalah aib.

Mikasa hanyalah duri di dalam daging untuk mereka, yang harus disingkirkan bagaimanapun caranya.

Gadis malang itu, dia dipaksa untuk menanggung dosa kedua orangtua nya dan dijadikan senjata perang yang dianggap paling mematikan dari Hizuru. Tak ada yang memberinya belas kasih saat masih di Hizuru. Bahkan Akashi yang pernah mencoba mengasihinya tak bisa bertahan lama karena kecaman dari seluruh keluarga kerajaan. Jika dia bersikeras, bukan hanya nasib Mikasa yang terancam tapi juga dirinya.

Bukan maksud Akashi untuk bersikap egois dengan mementingkan dirinya lalu mengabaikan Mikasa. Hanya saja, jika ia disingkirkan dari posisinya lantas bagaimana caranya untuk melindungi Mikasa dari orang-orang yang ingin berbuat jahat padanya? Justru dengan posisinya sekarang inilah ia bisa mempertahankan Mikasa agar setidaknya bisa bertahan hidup di Hizuru meski akhirnya gadis itu justru dijadikan senjata perang.

Dia sudah berulang kali menentang orang-orang yang memperlakukan Mikasa seenaknya, tapi Akashi selalu saja kalah suara. Dan pada akhirnya gadis itu melarikan diri pada pertempuran melawan Paradis beberapa bulan yang lalu. Setelah itu, Akashi mendapat kabar kalau gadis itu ternyata hidup dengan baik di Paradis dari seorang mata-mata yang ia kirim melalui Marley.

Oleh sebab itu, dengan kedok bergabung dengan pasukan Marley Akashi pun menemui Mikasa lalu membuatnya tidak kembali lagi ke Hizuru dan terakhir menawarkan sebuah perjanjian yang diharapnya dengan perjanjian damai ini nantinya akan memberikan kedamaian kepada gadis itu.

🖤🖤🖤

“Akashi niisama, aku masih menentang diadakannya perjanjian ini.”

Seorang gadis berkimono merah masuk tanpa permisi ke dalam ruang belajar Akashi. Pria itu mengangkat kepalanya, melihat sekilas pada tamu yang mengganggu kegiatan membacanya.

“Midori,” panggil Akashi, “aku tidak peduli kau setuju atau tidak,” lanjut Akashi dingin.

Gadis yang dipanggil Midori itu langsung mengerucutkan wajahnya karena jawaban tak menyenangkan dari sang Kakak.

The Girl Who Standing in the Dark (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang