111

1.2K 229 22
                                    

" Lah kamu ngapain masuk?!" Teriak Nazala

" We're having fun again baby" ucap Jason

Jason menutup pintu

" Akh jas!!!"

Selesai mereka mandi

Jason menggendong Nazala keluar kamar mandi

Jason dan Nazala menggunakan bajunya kembali

" Sumpah.. ni tanda kapan hilang?" Rengek Nazala

" Kamu ni.. tanda belum hilang udah dibuat lagi" kesal nazala

Sementara Di ko Evans

Ko Evans menutup telfonnya
Dan mendekati target

" Hai.." ucap ko Evans tersenyum devil

" Sial.. lepasin gue!!" Teriak wanita itu

" Kau bermain dengan adik iparku? Berarti kau bermain pula dengan ajalmu!" Ucap ko Evans mengambil pistol nya

Ko Evans tersenyum devil
"Aku seperti anjing yang mengejar mobil, Aku tidak akan pernah tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkannya, aku hanya bertindak seolah-olah aku memang harus mendapatkan mu"

" Aku baru saja bertindak kenapa kau sudah menemukan ku!!" Teriak wanita itu

" Kau bermain dengan ku seperti bermain dengan Boomerang kau lempar maka akan balik kepadamu" ringai jahat ko Evans

" Akh.. sial!!" Teriak wanita itu

Ko Evans mengacungkan pistol nya
"Mari taruh senyuman pada wajah itu. Mengapa begitu serius?"

Dor dor!!

" Akh.. habis sudah" tawa ko Evans

Wanita itu yang sudah tak berdaya dan hanya darah disekujur tubuh nya

Jason dan Nazala masuk kedalam satu ruangan.

" Jas? Ruangan apa ini?" Tanya Nazala kebingungan

" Masuklah maka akan ku tunjukkan sesuatu" ucap Jason

Jason menyalakan lampu

Dub!!

Lampu menyala diatas kepala seseorang pria bertubuh besar.
Dengan wajah yang sudah babak belur berdarah.

" Pagi.. tuan fajar" ucap Jason

Nazala mengerutkan dahi
" Fajar? Fajar itu?" Ucap Nazala menunjuk ke arah fajar

" Yap.. fajar.. seseorang yang hampir membunuh ku dan yang hampir merusak perusahaan ku" tegas Jason memegang dagu fajar mendongakkan kepala fajar.

" Maaf" ucap fajar

Brugh!!

Jason menonjok wajah fajar

"Kegilaan, seperti yang kamu tahu, sama seperti gravitasi. Yang dibutuhkan hanya sedikit dorongan" ucap Jason

" Dasar gila!!" Bentak fajar

Jason tersenyum devil
"Tersenyumlah, karena itu dapat membingungkan orang. Tersenyumlah, karena itu jauh lebih mudah daripada menjelaskan apa yang membuatmu gusar" ucap Jason

" Lepaskan aku" berontak fajar

" Anakmu kelas berapa?" Tanya Jason

" Ia masih SD" jawab fajar

" Anak kau, masih duduk di bangku SD, kalau tidak jadi pembunuh, ya jadi korban yang terbunuh" ucap Jason tersenyum

" Tolong jangan apa apakan anakku!!"

PsYcHopath DADY{ Completed }✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang