BAGIAN 11

252 39 2
                                    

  Tujuh bulan kemudian, malam ini ian kambuh. Sifatnya berubah,dia dingin dan cuek banget sama ikki.

"Yang.."

"Hm?"

"Perut ku sakit.."

"Terus?"

"Uhm..gak,gak jadi"

"Kasih minyak sana"

"Iya nanti"

"Ok"

Seperti itulah percakapan mereka. Ikki benci kalau introvert ian udah kambuh, ian gak peduli lagi dengan kondisinya dan calon anak mereka.
Perut ikki beneran sakit,ikki berusaha menahan sakitnya agar ian gak terganggu dengan semua keluhannya.
Ngeliat ikki kesakitan,ian cuma diam.acuh tak acuh dengan istrinya itu.

Airmata ikki akhirnya jatuh,ikki meremas perutnya
"Hiks..aku kangen ian yg dulu..yg perhatian sama aku..yg peduli sama aku" Ucap nya lirih ,ian hanya diam.
"Mana ian yg dulu?ian yg sekarang beda.." Ikki natap ian sambil nangis
.
.
"Kamu gak bisa nerima aku apa adanya.aku itu manusia.punya rasa lelah,bosan,mood berubah dan sabarnya aku itu ada batasnya." Jawab ian dengan nada dinginnya. Ikki terdiam

"Sekarang mau mu apa?kalo mau pisah jangan berbelit-belit kaya gini...coba kalau aku yg banding²in kamu dengan kamu yg dulu,seneng gak kamu?enggak kan?aku juga gtu.." Lanjut nya.

"Tapi yudahlah ya,istri selalu bener.aku mah ngalah.terserah kamu mau mikir apa" ucap ian lagi. Ikki nangis sejadi-jadinya

"Aku cuma bilang perutku sakit...aku cuma mau diperhatiin..itu aja" Lirih ikki sambil ngusap perutnya

"Aku lagi gak bisa kek gitu" Jawab ian setelah itu ia pergi keluar kamar.

ikki berusaha menghentikan airmatanya,dada nya sesak dan perutnya makin sakit.
"Sabar ya de,itu bukan ayahmu..ayah mu gak bakal kaya gitu" Gumamnya pelan.

Gak lama ikki ketiduran,dan dia ngerasa ada seseorang yg mengelus perutnya. Waktu ikki membuka mata,ternyata itu ian.
Ian mengelus perut ikki sambil nangis,ikki kaget

"K - kamu...ngapain?" Tanya nya takut.ian noleh kearah ikki

"Maaf yang...maaf" Ucap ian pelan.ian memeluk ikki

"Maaf tadi aku kasar banget ...aku gak tau kenapa tadi aku kaya gitu.." Ian mengecup seluruh permukaan wajah ikki termasuk mata ikki yg sembab karna nangis tadi.

"Iya,aku maafin kok..gapapa" Ikki tersenyum tulus. Ian kembali mengusap perut ikki

"De,maafin ayah..." Ian meluk perut ikki dan menciuminya. Melihat ian kaya gini aja udah cukup menyatukan hati ikki yg sempat retak tadi.

"Gapapa , aku udah baikan kok" Ucap ikki
Ian gak menjawab,ian mengambil minyak kayu putih dimeja dan mengoleskan keperut ikki.

"Dede baik² disana,jangan nyakitin buna mu kaya ayah nyakitin dia ya" Ucap ian keperut ikki.ikki terdiam
.
.
.

Nyesek sendiri authornya😊

[✓]Angel of Sadness||Jichen/Chenji [Telah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang