BAGIAN 4

313 44 1
                                    

.
.
Mereka berjalan menelusuri hutan,tak ada percakapan diantara mereka.mereka sama-sama hanyut dipikiran masing-masing.sampai akhirnya ian melihat sesuatu
"Kki, liat deh -! Bunga nya cantik banget kan?" ian menghampiri bunga itu,ikki mengikutinya

"Iya, lu tau ini bunga apa?" Ikki menunjuk bunga itu dan ian menggangguk"Ini bunga Dandelion,katanya bunga ini bisa mengabulkan keinginan kita loh" ujar ian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, lu tau ini bunga apa?" Ikki menunjuk bunga itu dan ian menggangguk
"Ini bunga Dandelion,katanya bunga ini bisa mengabulkan keinginan kita loh" ujar ian.
"Heh?beneran?gw mau coba kalo gitu" Ikki memetik bunga tersebut,ian mengeryitkan alisnya
"Mau minta apa?" tanya nya pelan
"Mau minta dia buat ngembaliin gw ke khayangan" Ikki tersenyum manis namun tidak dengan ian. ia mengambil bunga yg ada ditangan ikki
"Apa lu gak seneng ya hidup bareng gw di bumi?" ian menatap ikki dengan tatapan yg sulit diartikan
"Ehh bukan gitu.. Tapi kan.."
"Udahlah,ayo pulang. Udah sore" ian berdiri dan menggandeng tangan ikki menuju rumah.

jam menunjukan pukul 00.00 WIB, semua udah tertidur nyenyak kecuali ikki.Dia masih setia membiarkan matanya terbuka,ikki melihat kearah jendela. Rupanya malam ini adalah malam bulan purnama.
Malam yg ikki benci,karna harusnya sekarang dia sedang bersama keluarga nya.
"Apa kalian gak kangen ma ikki?bun... Ikki kangen..pengen pulang.." Gumam nya pelan. Ikki melangkahkan kakinya keluar rumah,gak peduli dengan suasana malam yg mencekam. ia berdiri didepan halaman rumah,menatap bulan purnama yg bersinar terang.
Tak lama, sayap ikki muncul. Sayang nya satu sayap nya patah, ikki meringkuk kesakitan.

Tiba-tiba ada seseorang yg memeluk nya dari belakang sehingga sayap itu menghilang.
"Lu gapapa?" tanya orang itu
"I - ian. ." Ucap ikki kaget saat menoleh kearah orang yg memeluknya.
"Ck..ngapain sih keluar rumah malam-malam?pake ngeluarin tuh sayap..mau kemana hm?lu gak boleh kemana-mana" bisik ian sangat pelan,nyaris tak bisa didengar.
ian menggendong ikki masuk kedalam,yang digendong cuma bisa diem.
"Udah diem disini. Mana yg sakit?" tanya ian setelah mendudukan ikki diatas ranjang
"Punggung gw sakit..apa gk bisa ya sayap gw diobatin?" ringis nya. ian bergidik bahu
"Entahlah,tapi bentar. Gw cari kotak p3k dulu" ian bergegas keluar kamar dan tak lama ia kembali membawa sbuah kotak berisi obat
ikki mengeluarkan sayapnya lagi,sedang kan ian mencoba untuk mengobati sayap yg terluka itu.

"Tahan yak. Gak sakit kok." - ian
Ikki hanya mengangguk,tapi baru aja ian nempelin kapas berisi alkohol. Ikki udah teriak kesakitan

"Akhh -! Sakit ogeb! Pelan-pelan!" ucapnya gak nyantai.

"Iya ini pelan kok,makanya tahan" ian masih sabar ngobatin ikki.

Tanpa mereka sadari,ada dua makhluk yg sedari tadi nguping dari luar kamar.

"sialan.. Adek gw diapain sm ian?!" - arlan

"Lagi bikin debay kali,biarinlah" - aksa

"Goblok lu! enteng banget lu bilang gitu. Gak gak! Kalo sampe ian macem-macem ama ikki, gw sembelih pisangnya!" gerutu arlan dari depan pintu kamar iankki. aksa hanya ketawa dan menyeret arlan balik kekamar mereka.
.
.
"Nah udah selesai,masih sakit gak?" ucap ian pelan sambil membereskan sisa-sisa obatnya.
"Udah mendingan kok..makasih yak" ikki tersenyum, sedetik kemudian sayap nya menghilang.
"Iya, skarang lu tidur. Apaan weh anak gadis jam segini belum tidur"
"GW COWOK -! GW BUKAN ANAK GADIS!"
"hahaha iya-iya, galak amat lu"
akhirnya mereka berdua pun tertidur.
.
.
.

[✓]Angel of Sadness||Jichen/Chenji [Telah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang