BAGIAN 21

178 21 0
                                    

Sore ini ian baru saja pulang kerja,ian cape banget karna hari ini kerjaannya lumayan banyak. setelah selesai mandi dan makan,ian nyamperin ikki yg lagi duduk didepan tv.

"sayang,kamu ngapain?nonton tv tapi tv nya mati" tanya ian heran, ikki menoleh kearah ian sambil memelas.

"adek gabut,adek mau makan martabak durian" ikki memeluk lengan ian

"kamu beneran lagi ngidam ya?" ian curiga, dari kemarin ikki banyak mau gak kaya biasanya. ikki memukul lengan ian

"gak loh,cuma lagi pengen aja... ayo beli yokkk" ikki menggoyang-goyangkan lengan ian,akhirnya ian menyetujui permintaan ikki.

mereka pun pergi ke tempat martabak bareng pino.sambil menunggu pesanan, ian memeluk pinggang ikki dan sesekali menciumi leher ikki.

"yak ian nakal!!malu tau diliatin orang" ikki mukul-mukul lengan ian sedangkan yg dipukulin malah cengengesan.

tanpa mereka sadari,salah satu bodyguard kyandra melihat mereka dan mengikuti mereka hingga kedepan gerbang .

"tuan,saya menemukan lokasi kediaman ianno" lapornya lewat telfon dan tak lama ia pun pergi.

esok paginya, ikki tengah sibuk merapikan dasi ian dan ian sibuk mengecupi wajah ikki.

"udah ogeb, sana berangkat" ikki mendorong pelan tubuh suaminya itu

"ihh galak banget lele laut, iya ini mau berangkat kok" ian mengecup bibir ikki dan buru-buru kabur ke mobil

"love u ikki, babay" ian mengeluarkan mobilnya dan berlalu pergi

"love u too" gumam ikki sambil tersenyum

saat ikki ingin menutup pintu,tiba-tiba segerombolan orang datang menyerang bodyguard yg berjaga dirumah nya. ikki segera mengunci pintu dan berlari kekamar pino. ikki berusaha menelpon ian.

"IAN TOLONG ADA ORANG ASING MA - akh sakit!" kalimat ikki terpotong saat orang asing itu mendorong ikki kedinding . ikki berusaha melindungi pino dalam pelukannya.

ian yg mendapat telfon dari ikki langsung panik ,ian buru-buru putar balik dan menghubungi abangnya

"AYO IKUT KAMI!!" orang-orang itu menyeret ikki keluar dari rumah, ikki berusaha mengeluarkan kekuatan nya namun gagal.

"kenapa...kenapa gak bisa?" tanya nya dalam hati ,ikki dibawa masuk ke mobil dan pergi ntah kemana

tak lama ian sampai dirumahnya,ian kaget melihat smua bodyguardnya udah tergeletak gak berdaya. ian berlari kedalam rumah berharap ikki dan pino masih ada didalam namun nihil.

ian benar-benar panik sekarang,ian pergi dari sana dan berusaha mencari ikki .

.

.

dilain sisi,ikki dibawa kesuatu tempat yg ikki gak tau itu dimana. mata ikki ditutup dan tubuhnya diikat di sebuah tiang besi.

"LEPASIN AKU!!LEPASIN AKU!!" ikki gak mendengar suara siapapun selain dirinya,tapi yg pasti ikki mengkhawatirkan pino.

ikki berusaha mengeluarkan kekuatan nya lagi namun gagal. malah tubuhnya terasa sakit.

"tuhan kenapa kekuatanku gak bisa ku pakai...?" tanya ikki lirih. ikki kembali berusaha untuk bertelepati dengan bunda nya yg ada di khayangan namun lagi lagi dia gagal.

"AKHH KENAPA GAK BISA?!" ikki frustasi dan akhirnya dia menangis.

tak lama dia mendengar suara tangisan pino dan suara teriakan cewek yg menyuruh pino diam. ikki benar-benar takut pino terluka.

"JANGAN GANGGU PINO!KALO KAU ADA MASALAH,LAMPIASIN KE AKU JANGAN PINO!" teriak ikki dengan nada memohon.

tiba tiba ikki mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya,dan orang itu menarik paksa penutup mata ikki. ikki kaget saat melihat siapa yg ada dihadapan nya.

"verra..." ya, orang itu adalah verra . verra tertawa melihat ekspresi kaget ikki.

"hai tuan muda" sapanya

"kenapa kau nyulik aku ha?dimana pino?" ikki menatapnya dengan sangat tajam.

"ututu jangan natap kaya gitu dong,serem tau ~" ucap verra sambil pura-pura takut

"pino anakmu itu lagi tidur ,tenang aja gak usah khawatir bentar lagi dia bakal tidur buat selamanya" sambung verra sambil menyeringai.

tubuh ikki seketika melemas,dia gak bisa bayangkan kalo hal itu beneran terjadi.

"jangan...jangan apa apakan pino...bunuh aja aku" lirih nya . verra lagi lagi tertawa. dia menjambak rambut ikki dengan sangat kuat hingga ikki harus mendongak paksa.

"bodoh, tanpa kau minta pun aku pasti akan membunuh mu dan karna aku kasihan dengan anakmu jadi aku juga akan membunuhnya" ucap verra . ia membenturkan kepala ikki ke tiang dan kembali tertawa.

ikki menangis "sakit....ian kamu dimana?" gumamnya dalam hati sampai akhirnya ikki pun kehilangan kesadaran nya.

"ikki tunggu aku ,aku kesana ... tuhan tolong jaga kedua malaikat ku" ian terus berdoa sambil menyetir mobilnya. untunglah ian memasang pelacak di ponsel ikki dan skarang ian dan beberapa bodyguradnya tengah menuju ke lokasi ikki . sedangkan aksa dan arlan akan menyusul bersama polisi.

"aku tidak akan membiarkan mu mati tanpa rasa sakit,ikki" ucap verra sambil menggesekkan pisau kewajah ikki yg masih pingsan.

.

.

.

TBC

[✓]Angel of Sadness||Jichen/Chenji [Telah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang