BAGIAN 8

294 42 4
                                    

.
.
.
   Gak terasa udah sebulan ikki pacaran sama ian. Tapi udah berhasil pacaran bukan berarti ceritanya tamat. Masih ada lanjutan nya.
ian menghampiri ikki yg lagi asik ngemil di kamar

"Ikki,gw mau cerita" ian duduk dihadapan ikki

"Naon?" tanya ikki

"Tadi mantan gw ngajak gw jalan,karna dia maksa yudah gw turutin..dan dia bilang dia nyesel karna udah mutusin gw..tapi dia skrg pengen gw jadi abng²an dia gitu" ucap ian perlahan,ikki membulatkan matanya

"Terus?" tanya ikki seadanya

"Y - yaaa gitu doang sih..gw gak ngapa²in" jawab ian,ian panik karna tatapan ikki bener² tajam kaya pisau daging.
Ikki hanya diam nahan emosinya.

  Semenjak hari itu,ikki sering mengikuti ian kemana pun dia pergi. Sampai akhirnya ikki melihat ian menemui gadis itu. Ikki duduk didahan pohon sambil mantau mereka berdua.
Mereka berbincang² dan gak lama cewek itu meluk ian. Ikki mengsyok dan kejungkal kebawah.

"Anjing!" rutuknya sambil ngelus pantat yg sakit
mata ikki berubah jadi merah lagi,persis seperti waktu itu.
ikki terbang kembali kerumah.

@dirumah

Ikki masih berusaha nahan emosinya,gak lama ian pun masuk.
"Hai sayang" sapanya sambil ingin memeluk ikki. Ikki refleks menendang perut ian.

"JANGAN SENTUH GW!" teriaknya.
Ian meringis kesakitan

"Kenapa sih?"

"BADAN LU ITU UDAH TERNODAI! JAN SOK BEGO! GW TAU TADI SIANG LU PELUK²AN SAMA MANTAN LU KAN?" tanya ikki to the point. Seisi rumah yg mendengar suara triakan ikki,langsung berkumpul didepan pintu kamar sambil menguping.

"G - gw...yang,gw bisa jelasin" ian gelagapan

"MAU JELASIN APA?MAU NYANGKAL KALO ITU GAK BENER?" ikki mengangkat tangan nya dan mengeluarkan bola api dari telapak tangannya itu. Ian mengsyok

"Astaghfirullah ya gusti..yang, jangan main api..ntar gw hangus" ian berlari kesudut kamar.

"BODOAMAT" jawab ikki

"Gw bisa jelasin... Itu tadi dia maksa buat ketemu sm dia.. Pas gw nyampe,kmi becanda trus tiba-tiba dia meluk gw..gw juga bingung,dan gw cuma diem..gw gak balas meluk..sumpah" ian mencoba menjelaskan

"Terus lu pikir gw percaya?" ikki mendekat kearah ian

"Astaghfirullah geb! Jan deket² itu api.... Terserah deh lu mau percaya ato gak,gw udah jujur..bunaaaaa tolong iannnn,ian mau dibunuh" teriak ian heboh. Yg diluar pun ikut gelagapan

"IKKI JANGAN BUNUH IAN!! DIA MASIH PUNYA HUTANG SAMA BUNA 10RIBU" teriak buna leca dari luar sambil gedor² pintu. Ikki dan ian cengo

"Anjirt buna gkda akhlak" Gerutu ian dlm hati. Ikki menghela napas

"Lu serius?gak boong?" tanya nya memastikan

"Serius yang,gak boong gw.." jawab ian

"Yudah deh.." Ikki mengepalkan telapak tangannya sehingga bola api itu lenyap. Ikki kembali ke atas ranjang

"Alhamdulillah selamat.." ucap ian sambil mengelus dada.

ikki menatap datar kearah ian
"Malam ini...lu tidur diluar.." ucapnya enteng

"Lah kok gtu,yang?gak mau ihh" Rengek ian.ikki mengeluarkan bola apinya lagi

"Mau protes?" - ikki

Ian buru² gelengin kepala "enggak yang enggak...gw tdr luar ini" ian langsung keluar dari kamar.
Ikki menghela napasnya,mengusap airmata nya yg sempat netes.

"Gw harus cari tuh cewek" Gumamnya
.
.
.

[✓]Angel of Sadness||Jichen/Chenji [Telah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang