BAGIAN 25

147 19 0
                                    

  "kamu siapa?" tanya ian ke ikki .

semua orang yg disana terdiam dan menatap kearah dokter ,seolah-olah bertanya dia kenapa dok.

dokterpun menghela napas dan menjelaskan
"maaf , kepala ian terbentur sangat keras saat kecelakaan terjadi dan mengakibatkan dia kehilangan sebagian ingatannya."

mereka terdiam, ikki sudah tau ini akan terjadi . dia hanya diam berusaha menahan airmatanya. ikki menatap ian sangat dalam,berharap ian mengingat nya namun itu mustahil.

"aku, teman mu" lirih ikki.

"apa?" seisi ruangan kaget dengan jawaban ikki.

"ikki...." caca gak habis pikir sama yg ikki ucapin.

"aku teman mu, kau baik-baik saja?" tanya ikki ke ian yg masih kebingungan.

"ikki , maksudnya apa? jelas-jelas kalian suami istri!! teman dari mana ha?" arlan mulai emosi

"enggak, jangan percaya mereka.. kita cuma teman , ian" ikki berusaha yakinin ian. ian yg tak ingat apapun hanya kebingungan dan akhirnya kepalanya terasa sakit .

"akhh kepala ku!!" dokter segera memberikan ian suntik penenang. dan mereka membiarkan ian beristirahat.

"ikki ,apa maksud lu bilang gitu?" tanya caca lagi saat mereka  sudah ada di depan kamar ian.

"kak ... gw mau pergi sama pino ... tolong jaga ian" bukan penjelasan yg caca dapat melainkan kalimat membingungkan lain nya .

"apa sih? kenapa?!jawab gw !"

"ian kek gini karna gw ... gw penyebab smua masalah ini .. gw gk bisa jelasin yg sebenarnya.. tapi gw mohon , jaga ian ... makasih juga karna udah ngurus gw , gw pergi " ikki berlari dari sana dan menuju ruangan pino .

mereka tak bisa menahan ikki, karna mereka masih sama-sama syok dan tak mengerti dengan situasi ini.

  semenjak hari itu , ikki dan pino menghilang tanpa jejak . caca,aksa dan arlan sudah mencari mereka berdua namun tak juga ketemu . sedangkan kondisi ian sudah mulai membaik.
.
.
" sayang, mulai hari ini kamu sama buna aja ya .. dan mulai hari ini , kita hidup tanpa ayah kamu... gapapa kan? kamu jangan tinggalin buna ya ..." lirih ikki sambil menangis di depan pino yg tengah asik bermain dengan mainan nya.
"ian .... aku kangen" ucap nya dalam hati
.
.
"hah? astaghfirullah mimpi itu lagi ..." ian terbangun dari tidurnya sambil sesak napas. aksa yg tidur dengan ian pun kebangun karna suara ian.

"lu kenapa sih?"

"gw .. gw mimpi , gw lagi sama cowok berbadan kecil dan dia lagi gendong anak bayi .. dia nangis mulu tiap liat gw.. gw gak tau dia siapa" ucap ian menjelaskan mimpinya . aksa terdiam

"o - ouh ... udahlah itu cuma mimpi kok ... sana lu mandi, bau lu"
aksa pura-pura gak tau karna itu permintaan ikki sebelum ikki pergi dari hidup mereka.

"dek .. lu dimana? lu baik-baik aja sama pino?" gumam nya saat ian sudah pergi keluar kamar.
.
.

Bantu vote ya😔🥺

[✓]Angel of Sadness||Jichen/Chenji [Telah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang