BAGIAN 1

508 65 12
                                    

@rumah ianno
Ian masuk perlahan kedalam rumahnya yang terlihat sederhana namun nyaman,disusul oleh ikki yg terus memperhatikan sudut rumah itu.
"Bunda...ian pulangg" Ian memanggil bundanya,tak lama bundanya pun keluar kamar.ia kaget saat melihat anaknya pulang membawa anak orang.

"Astaghfirullah ian,kamu nyulik anak orang?!heh!bunda gak pernah ngajarin kamu nyulik anak orang kek gini ya!" Teriak bundanya heboh,adek - adek ian sampe kebangun dan ikut berkumpul,mereka tak kalah kaget nya dengan bunda mereka.
"Mas,kalo naksir sama anak orang itu ya bilang baik-baik ke ortunya.minta restu,jangan kek gini! Kesian dia,mas culik tengah malem! Balikin sana!" Teriak adiknya. Ian cengo ngelus dada ngedenger ucapan keluarga nya.Sedangkan ikki hanya diam karna gak ngerti.

"Siapa yg nyulik jirt?!kagak ada,malah ian nemuin dia noh dihutan!nangis - nangis pen pulang. Karna ian gak bisa nganter dia pulang,yudah ian bawa kesini" Ian mencoba untuk menjelaskan. Bunda kaget dan menarik ian menjauh dari ikki.

"Didalam hutan?jangan jangan dia setan yg lagi viral didesa itu ya?!yg tiap malem nangis!" Teriak bunda sambil natap ikki. Ikki menundukan kepalanya sedih.
"Bun....dia bukan setan,jangan bilang gitu.liat tuh dia jadi sedih,dia cuma tersesat di hutan." Ucap ian berbohong,gak mungkin kan dia bilang kalo ikki itu malaikat yang jatuh kebumi.bisa bisa bunda nya pingsan.
"Ouhh gitu..kesian banget,maapin bunda ya dek.bunda tadi panik" Ucap bunda sambil memeluk ikki.tapi beberapa saat kemudian bunda menatap ikki lagi
"Kamu beneran tersesat dihutan?" -bunda
Ikki hanya mengangguk polos.

"Jadi kamu yg beberapa hari ini teriak-teriak dihutan sambil nangis?" - bunda
Ikki ngangguk lagi
"Tapi...kok tubuhmu bersih banget?harusnya kan kalo orang tersesat dihutan beberapa hari itu,tubuhnya bakal lusuh banget kek tarzan" - bunda
"Uh?ikki..gak tau bun" Ucap ikki pelan sambil natap bunda nya ian dengan tatapan polos.bunda pun akhirnya luluh

"Astaghfirullah anak sape sih?gemes banget" Bunda mencubit pipi ikki.
"Oya,nama mu siapa?" -bunda
"Ikki algianta..."
"nama yg bagus,panggil aku bunda leca ya.mulai malam ini,kamu boleh tinggal disini.anggap aja ini rumah kamu sendiri.gimana?" Tanya bunda sambil tersenyum
Ikki kembali memperhatikan isi ruangan dan juga orang-orang yg ada disini. Ia mengangguk
"Pinter anak bunda~" Bunda memeluk ikki lagi.

**
Suara kicauan burung mulai terdengar,ian terbangun dari tidurnya.baru aja ngebuka mata,ian udah dibuat kaget karna sosok cowok mungil yg sedang tidur dihadapannya.
"Anjim kaget...kok dia bisa disini?prasaan semalam dia tidur dikamar tamu" Gumam ian sambil merhatiin wajah tidur ikki.
Gak lama ikki terbangun,ia menatap ian
"Ughh udah pagi ya?" Tanya nya.ian hanya mengangguk
"Kok lu bisa ada disini?kan semalam lu tidur dikamar tamu.jan bilang lu mesumin gw pas gw tidur." Selidik ian dengan pedenya.
"Uhm?gak tuh... Gw..gw cuma takut tidur sendirian" Jawab ikki,ia memainkan jarinya diatas bantal.
"Dih manjanya,baru tau gw kalo ada malaikat manja kek lu" - ian
"Gw gak manja ya" - ikki
"Halah,ngaku aja lu dikhayangan pasti anak mami kan?manja banget pasti"
"Dihh enggak..." ikki mempout kan bibirnya tanda kesal
"Aishh.. Yudah sana mandi dulu" Ian mendorong tubuh ikki pelan. Ikki kebingungan
"Mandi?mandi itu apa?" Ia mengerjapkan matanya berulang kali sambil memajukan bibirnya.
"Astaghfirullah haladzim,mandi itu ya lu guyur badan lu pake air.. Lu pake sabun,shampo,sikat gigi biar badan lu bersih.masa itu aja gak tau" Teriak ian

"emang gw gak tau pun" -ikki
"Akhhhh udahlah! Gw mau keluar!!" Ian berlari keluar kamar meninggalkan ikki yg masih kebingungan.
"Dih apa?kan emang gw gak tau" Gumam ikki,ia beranjak kearah jendela kamar. Ia melihat ada banyak burung merpati yg sedang makan dihalaman rumah ian.
"Bunda...ikki gak ngerti sama kehidupan manusia dibumi..ikki mau pulang" Ikki menunduk sedih,namun tak lama ia berjalan ke kamar mandi & mempraktikkan perkataan ian tadi. Selesai mandi,ikki pun keluar kamar

Ikki melangkahkan kakinya mendekat kearah ian dan keluarganya.
"Apa ini waktunya makan bun?" Tanya ikki lembut.bunda leca mengangguk
Ikki duduk disamping ian,ian terlihat masih kesal.mereka makan dengan tenang tanpa ada suara sampai ikki menghancurkan ketenangan itu.

"Ian...ini apa?" Tanya nya sambil mengambil buah panjang berwarna kuning. Ian menghela napas berat
"Itu pisang_-"
"Pi..sang?enak gak?" ikki memainkan buah kuning itu,ian yg melihatnya bergidik ngeri.
"Gak,tapi bunda suka banget beli pisang. Coba aja sendiri" Ian mendengus kesal. Ikki mencoba buah yg sangat asing baginya itu.
"Ian... Ini enak tauuuu. Serius ini enak banget!" Ucapnya dengan mata berbinar. Ikki memakan pisang itu dengan lahap
"Nambah satu lagi monyet dirumah ini_-" Gumam ian dalam hati.
.
.

[✓]Angel of Sadness||Jichen/Chenji [Telah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang