12 : senandung Juna

1K 159 10
                                    

Taman rumah sakit dipagi hari lumayan ramai, ada para anak kecil yang tengah sarapan sembari memainkan bunga, ada juga yang hanya duduk menikmati pagi seperti Juna, Chandra, jevan dan noxy.

"Jun nyanyi dong" celetuk jevan, bukan apa - apa, Juna itu pernah menang lomba nyanyi tingkat kabupaten saat masih SMP.

"Lagu apa ?" Tanya Juna, Chandra tersenyum "Raisa - jatuh hati, sebait aja, gue suka denger suara Lo nyanyi itu"

Juna ambil nafas perlahan "ku terpikat pada tutur mu, aku tersihir jiwa mu-" Chandra,jevan dan noxy pejamkan mata mendengar alunan indah Juna "terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia-"

Juna tatap Chandra seakan kode untuk melanjutkan nyanyiannya "ku harap kau tau bahwa ku, terinspirasi hati mu-" Chandra tatap Juna seakan mengajak nya melantunkan kalimat terakhir bersama.

"Ku tau harus memiliki mu, tapi bolehkah ku selalu di dekatmu" nyanyian akhir keduanya mengundang tepukan tangan yang ada di taman, Bahkan para anak kecil menatap mereka berbinar.

"Suara lu pada emang best !" Ujar noxy, tersenyum menatap anak kecil yang memberi bunga pada juna.

"Kakak suaranya bagus ! Muka kakak juga kayak orang Korea yang suka aku liat !" Seru anak kecil yang memberi bunga buat Juna terkekeh "makasih, orang Korea nya siapa emang ?"

"Renjun nct !" Juna tertawa pelan, anak kecil tersebut pergi karna mendengar ibu nya memanggil "orang Korea katanya, orang Bandung pelosokan gini" celetuk Chandra sambil menatap anak kecil tadi yang berlari pergi.

"Tapi masih pelosokan Lo ! Masa Lo gak tau cara pake mesin minuman !" Balas noxy buat Chandra berpikir sebentar "yang mana ?" Tanya Chandra buat noxy mendengus.

"Waktu ke mall cari kado buat jevan !" Jelas noxy buat Chandra tertawa keras sadar akan kebodohan nya saat itu.

"Emang ada ya mesin minuman ? Kek gimana bentuk nya ?" Tanya jevan buat ketiga sahabatnya menepuk tangan nya pada dahi pelan.

Ingat bahwa Chandra dan jevan tinggal di Bandung pelosok sedangkan Juna dan noxy di perumahan elit?

Itu sejak kecil pula Chandra dan jevan lebih sering bermain layangan dan kucing - kucingan, tak pernah menginjak an kaki ke mall.

mereka juga yang meracuni Juna dan noxy pasal layangan dan kucing - kucingan, juga bagaimana asik nya mencuri mangga tetangga.

"Dahlah, punya temen gini amat" celetuk Juna buat mereka tertawa, Juna diam sejenak, tatap ketiga sahabatnya yang tertawa, noxy benar, seharusnya ia jangan terlalu percaya diri untuk pergi, masih banyak orang yang sayang padanya.

"Dahlah, punya temen gini amat" celetuk Juna buat mereka tertawa, Juna diam sejenak, tatap ketiga sahabatnya yang tertawa, noxy benar, seharusnya ia jangan terlalu percaya diri untuk pergi, masih banyak orang yang sayang padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Empat sahabat itu kini tengah bermain Uno stako, sengaja menggelar karpet untuk duduk di lantai, karpet hasil meminjam dari ruang perawat, kalo kata Chandra gak seru main Uno di meja, lebih Sabi di lantai.

Bruk !

Balok uno itu terjatuh, pelaku nya adalah jevan "gak bener ini ! Kemusuhan kayaknya ni balok Ama gue !" Ujar jevan, yang benar saja, ia menjadi pelaku dari rubuhnya balok selama permainan.

"Kalah ya kalah aja, gak usah ngedumel !" Balas Chandra buat jevan merenggut kesal, benarkan kembali balok - balok uno tersebut.

"A-aw !" Ketiganya menoleh pada Juna, mendapati Juna tengah memegangi dada kirinya "Jun, ngapa Jun ?" Tanya noxy panik.

"Gak tau, sakit banget, aw !"

Tanpa pikir panjang noxy beranjak menekan tombol merah didekat ranjang, sedangkan Chandra dan jevan membantu Juna duduk di ranjang, bahkan jevan melempar balik Uno di genggaman nya.

"Astaga a-aw ! Sakit banget" ringis Juna, bahkan Juna menggenggam erat lengan Chandra keras.

"Tahan Jun, astaga dokter nya lama banget !!" Kesal jevan, tak lama dokter datang, suruh mereka keluar.

"Dejavu ya" gumam Chandra, noxy mengangguk "berdoa yu" jevan dan Chandra mengangguk, pejamkan mata, berdoa salah satu sahabat penuh bakatnya tak apa - apa di dalam sana.














TBC
Hai ! Termasuk double up gak ? Aku mohon bilang kalo ada penulisan/ketikan aku yang salah ya.

Btw, terimakasih untuk 3k ! Astaga makasi banyak ! Karna 3k aku mau kasi bocoran, book ini ekhem sad ekhem ending ekhem.

Ahahha makasih atas 3k nya, lupyuu !

Makasih yang udah baca dan vote !
💚

[✓] UNA PUGNA | 00 DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang