"Lo ngapain bawa banner begini anjir ? Mau konser Lo ?" Tanya Juna pada Chandra, yang benar saja, sahabatnya ini mengacung - acung banner bergambar noxy dan jevan buat Juna malu.
"Padahal Abang Lo maen, tapi gak didukung" ujar Juna, Chandra mendengus "ngapain, mending dukung sahabat cogan gue" balas Chandra.
Keduanya kini duduk di tribun penonton, barisan paling depan, hanya beberapa orang dekat dari pemain yang datang mengingat ini pertandingan liar.
"Ini kok gak ada penghalang si ? Kalo bola nya kena kita gimane ?" Ujar Chandra, Juna mengangguk setuju, biasanya ada jaring atau kawat supaya bola tidak melambung ke penonton.
"Berdoa aje pala lu gak kena" ujar Juna buat Chandra mendengus kesal, mengingat Chandra pernah terlempari bola basket tak sengaja oleh Doni.
Pertandingan dimulai, Juna dan Chandra sudah ribut meneriaki jevan dan noxy, salah satu orang dari tim lawan tersenyum ke arah keduanya "itu sapa sih Jun, liatin Mulu" bisik Chandra sembari lengannya menunjuk kecil orang tadi.
"Gak ta-"
Dug !!
"Juna !!" Ujar Chandra panik, baru saja ada bola melambung dan mengenai Juna, tepat pada dada Juna.
"Inhaler lu mana Jun !" Panik Chandra, mengobrak - Abrik tas Juna namun tak kunjung di temukan, noxy dan jevan sudah mendekati keduanya.
"Gak hah, g-gue ba-hah-wa" balas Juna ditengah nafas nya yang pendek "Lo bego apa begimane, astaga junaaaa" kesal Chandra.
"Mending bawa ke rumah sakit aja buru !" Ujar jevan segera sambar kunci mobil noxy "iya, ayo Chan !"
Keempat sahabat itu sampai di rumah sakit, para Abang tadi tidak ikut, melanjutkan pertandingan dengan member yang kurang.
"Gimana dok temen saya ?" Tanya jevan cepat kala dokter yang menangani Juna keluar "temen kalian ada riwayat asma ?" Ketiga nya mengangguk.
"Boleh saya minta tolong ? Suruh orang tua nya ke ruangan saya" ketiganya megernyit "emang kenapa dok ?" Sang dokter menghela nafas "seperti nya agak ganjal untuk di sebut asma, saya akan beri tau jika ada yang aneh"
Ketiganya mengangguk, biarkan sang dokter pergi hingga keduanya masuk ke kamar rawat Juna "astaga Jun, pucet banget" ujar Chandra lirih pada Juna yang masih terlelap.
"Gue penasaran sama takut, gimana kalo Juna ternyata punya penyakit parah?" Ujar noxy di balas geplakan sayang dari jevan.
"Hush, gak boleh ngomong gitu ya anjir. Ucapan adalah doa" ucap jevan, keduanya tatap Chandra yang menggenggam tangan Juna dia sebrang kasur, walaupun keduanya lebih sering beradu mulut hal sepele tapi itu yang buat keduanya dekat.
Diusap perlahan gelang berwarna coklat tua ditangan Juna "kita udah sahabat berapa lama anjir, gelang nya udah pada buluk" ujar Chandra di balas kekehan oleh jevan dan noxy "yang pasti dari orok hahaha !" Balas noxy.
TBC
Hai ! Double up ceritanya mah :')Makasih yang udah baca dan vote !
💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] UNA PUGNA | 00 Dream
Fiksi Penggemar-huang renjun #1 "pada dasarnya tak ada manusia yang sempurna , kita cuma kurang bersyukur" - Arjuna galaxy vanka - Kekurangan dan persahabatan bisa bersatu , contoh nya saja pertemanan antara Juna , noxy , saktra dan jevan yang ada dibuku ini - Una...