★𝑺𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝑴𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂★
Note : Mohon maaf jika terdapat Typo,
Keesokan harinya ketika akan berangkat sekolah Rafi, Ahmad, dan Salma menunggu Billy di persimpangan, sudah sepuluh menitan mereka menunggu Billy tapi tak kunjung datang.
"Mana sih si Billy lama banget dah," keluh Rafi yang sedang menunggu kedatangan Billy.
"Tau ni keburu telat, apa kita duluan aja?" Tanya Ahmad.
"Bentar lagi juga dateng tungguin aja," ujar Salma.
"Hai gays.."
Suara Billy terdengar dari belakang mereka bertiga menoleh ke belakang, Billy berangkat bersama Amel, membuat Salma kecemburuan di hati Salma. tapi, Salma berusaha bersikap biasa saja.Saat Pelajaran Olahraga, anak anak di minta pergi ke lapangan, mereka ditugaskan untuk bermain basket sebelum itu pemanasan terlebih dahulu, yang memimpin pemanasan anak cowok adalah Billy, dan yang cewek Salma.
Setelah cukup pemanasan, mereka mulai mengambil bola dan membentuk tim basket. di tengah tengah permainan,
"Aww..." Teriakan salah satu murid cewek membuat semua murid menghentikan permainanya, Amel terkena bola dan tersandung lututnya terdapat luka, Billy saat itu dengan sigap langsung menolong Amel, membopongnya dan membawa nya ke UKS , Salma terpaku, Ia memalingkan matanya dari Billy yang tengah membawa Amel menuju UKS.Di UKS, Billy sedang mengobati Amel ia menuangkan betadine pada kapas lalu memberinya ke luka Amel.
"Ada yang luka lagi gak?" Billy bertanya kepada Amel.
"Enggak kok. btw, makasih ya Bill" Ucapnya.
Di dekat pintu UKS Salma tengah melihat kedekatan Billy dan Amel, hatinya serasa digores.
"Seperhatian itu Billy ke Amel, Amel kayaknya juga seneng seneng aja deket Billy, apa mereka berdua ada perasaan yang sama?" Batin Salma.
"Kok gue gak bisa liat Billy sama Amel deket-deket ya, hati gue hancur rasanya." Batin Salma.
Salma lalu pergi, Billy dan Amel tidak mengetahui jika ada Salma melihat di dekat pintu.
Waktunya istirahat. di Kantin sekolah, Billy, Salma dan Amel sedang duduk sambil menunggu Rafi dan Ahmad.
"Bil, aku ada bawain makanan nih buat kamu," ucap Amel memberikan kotak makan berwarna hitam.
"Wah, pasti mama kamu ya yang buat?" Tanya Billy
Amel terdiam sejenak,
"Mama aku udah meninggal sejak aku umur 10 tahun," Ucapnya menunjukkan raut wajah sedihnya."Maaf ya, gue gak tau," Ucap Billy
"Iya ga masalah. Salma Billy ayo di makan," ucap Amel
Salma menganggukkan kepalannya
Pulang sekolah, di koridor ada
Salma yang hendak pulang tiba tiba di panggil oleh Billy dari belakang, Billy berlari menghampiri Salma."Kenapa lo Bil?" Tanya Salma terheran heran.
"Ada yang mau gue omongin, ini serius!!" Seru Billy
"Kenapa emang?" Tanya Salma.
"Udah ikut gue, pokoknya lo harus bantuin gue," ujar nya sambil menggandeng tangan Salma menuju ke parkiran sepeda.
Mereka berdua naik sepeda masing masing lalu pergi ke taman.
"Ada apa sih?" Tanya Salma kebingungan.
"Jadi gini, gue itu sebenernya suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue," sambil menyodorkan setangkai mawar merah ke arah Salma.