ENAM

206 173 9
                                    

SELAMAT MEMBACAシ︎

Langit berganti malam, waktu menunjukkan pukul 7 malam.
"Tok..tok...tok..."
Terdengar suara seseorang sedang mengetuk pintu rumah Amel. Amel membukakan pintu, di depan sudah ada Billy yang membawakan martabak kesukaan Amel.

"B-billy, kok kesini gak bilang bilang dulu?" tanya Amel.

"Iya tadi selesai latihan karate sengaja beliin martabak buat kamu," jawab Billy.

"Kamu lagi sibuk gitu enggak atau mau pergi?" tanya Billy.

"Sebenarnya aku mau pergi sama papa sebentar lagi," jawab Amel.

"Ohh yaudah deh kalo gitu, kapan kapan aku main ke sini lagi, yaudah aku pulang ya," ucap Billy.

"Iya, hati hati di jalan," ucap Amel.

Billy pun pulang ke rumahnya,

"Huftt..untung aja dia pulang," ucap Amel.

Amel memanggil Vira yang dari tadi menunggu di balik pohon. saat Vira ingin masuk ke rumah Amel sudah keduluan sama Billy, maka dari itu ia menunggu Billy pulang terlebih dahulu. Amel melihat Vira lalu berbohong kepada Billy bahwa ia akan pergi bersama ayahnya, agar Billy cepat pulang.

"Vir.. sini, udah aman," ucap Amel.

"Huh syukur lah, badan gue digigitin nyamuk semua disana," ucap Vira.

"Yaudah ayo masuk," ucap Amel.

Mereka akhirnya duduk di ruang tamu, lalu tiba tiba datanglah pak Rusly (Ayah Amel).
"Mel, kamu udah berhasil membalaskan dendam mama kamu kepada Aryo dan Billy?" tanya Pak Rusly.

"Belum pa," jawab Amel.

"Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Pak Rusly kembali.

"Jadi gini om, kita bisa aja langsung kasih racun yang om berikan kepada Amel untuk meracuni Billy, tapi ada temennya Billy yang udah tau soal ini dan terus memata matai kita," jawab Vira.

"Iya, namanya Salma. Jadi kita mau buat rencana nyingkirin Salma dulu baru kita selesaikan Billy," lanjut Amel.

"Bener om, Salma itu penghalang rencana kita," tandas Vira.

"Yaudah kalau kalian butuh bantuan bisa minta tolong saya," ucap Pak Rusly.

"Aryo, kamu bakalan ngerasain apa yang saya dan anak saya rasakan selama ini...kehilangan orang tersayang," batin Pak Rusly.

••••••••
DI RUMAH SALMA
>>>>>>>>>>>>>>>>
Salma tampak membereskan buku buku pelajarannya sehabis belajar dan ia memasukkannya ke dalam tas, setelah selesai membereskan buku bukunya dan menyiapkan seragam sekolah, ia duduk di sofa dekat jendela kamarnya.

"Kok gue jadi takut ya liat tingkah si Amel, di depan banyak orang aja dia polos, baik hati padahal dia harimau," Gumam Salma.

"Sebenarnya ada masalah apa ya Papa nya Amel sama Om Aryo dan Billy, kenapa Papanya Amel dan Amel mau balas dendam?" Gumam Salma.

•••••••
Keesokan harinya, pagi itu cuaca agak mendung, angin bertiup kencang disertai petir yang bergemuruh.
Di SMP Pancasila Lima, semua murid dihebohkan dengan kabar ada seseorang yang mencoba melukai Amel dan mendorongnya jatuh dari tangga sekolah.

Para siswa berbondong bondong ingin melihat kejadian itu.

"Ada apa sih?" Billy menghentikan lari salah satu siswa dan bertanya kepada nya.

"Nabila Amelia, anak baru itu lho, jatuh dari tangga," kata siswa itu.

Ahmad, Rafi dan Billy terkejut mendengar nya.

BIL & SAL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang