Sejak saat itu hubungan Billy dan Salma semakin hari semakin dekat, hari- hari mereka semakin berwarna. Billy menyadari bahwa ia suka dengan Salma, ia memiliki perasaan yang lebih dari sahabat kepada Salma.
Hingga suatu hari, pada jam istirahat sekolah Billy meminta Salma menemuinya di danau sepulang sekolah.
"Sal, pulang sekolah lo temuin gue ya di danau, ada sesuatu yang mau gue omongin, serius," ucap Billy.
"Oh..iya, gampang kok nanti."
|•••|
Billy sudah menunggu di danau sepulang sekolah dengan ransel di punggungnya. Beberapa saat kemudian, Salma menghampiri Billy.
"Hai.." sapanya. "Lama ya nunggunya? Maaf ya gue tadi ada urusan sama Bu Anjar,"
Billy merasakan jantungnya berdebar lebih cepat.
"Lo mau ngomong penting soal apa?" tanya Salma.
"Duh, gimana ya ngomongnya," batin Billy sambil menggaruk kepalanya walau tidak gatal.
"Gue..suka sama lo.." ucap Billy ia langsung memalingkan pandangannya ke arah lain karena canggung.
Hening.
"Hah? M-maksud lo?Lo serius atau cuma latihan aja buat nembak orang lain?" salma kelihatan canggung, kaget.
"Kali ini gue serius, gue suka sama lo,"
Billy meraih kedua tangan Salma dan menggenggamnya.
"Kalo elo gimana? Apa lo suka sama gue?" tanya Billy.
"L-lo mau enggak jadi pacar gue?"
Untuk sesaat, Salma memandang Billy heran, Mereka saling bertatapan. Salma tersenyum lebar kemudian mengangguk.
"Lo terima?" tanya Billy. Salma mengangguk sekali lagi dengan senyuman di wajahnya.
"Akhirnya gue di terima," teriak Billy bersemangat.
"Jangan teriak-teriak,"
"Hehe...maaf abisnya gue kelepasan, gue bahagian banget,"
"Gue juga bahagia, bahagia banget!"
"Cieee...jadian," rafi dan Ahmad rupanya sedang menguping pembicaraan mereka dari balik semak-semak.
"Rafi?Ahmad? Kalian kok di sini?" tanya Salma.
"Si Ahmad kepo lo sama Billy itu ngomongin apa, eh ternyata jadian," ucap Rafi.
"Kok gue aja, bukannya tadi lo kepo juga," sahut Ahmad
"Billy, jangan lupa PJ," gurau Ahmad.
"Yoi nih," sahut Rafi.
|•••|
Mereka lalu menghabiskan waktu duduk di tepi dermaga danau. Saling bertukar cerita, sambil memakan ice cream, menikmati pemandangan sore di dermaga.
"Gue punya sesuatu buat lo," ucap Billy.
"Apa?" tanya Salma bingung.
Billy mengeluarkan sesuatu dari dalam tas ransel nya, sebuah boneka jerapah kecil yang ia keluarkan.
"Taraaa...."
"Boneka jerapah?"
"Iya jerapah. Jadi kalau lo kangen sama gue lo bisa liat boneka jerapah ini, kan sama, sama sama tinggi,"
"Bisa aja lo, makasih ya. Lucu banget bonekanya," ucap Salma.