.
.
.
02.20 WIB
Ponselku berdering, kulihat sepintas nomor yang tertera tanpa nama namun aku sudah sangat terbiasa dengan panggilan dari nomor ini."Halo pak" sapaku
"Mbak, jemputan sudah menunggu di depan mess" sahut suara disebrang sana.
"OK Pak. Terima kasih"
Sekali lagi kulihat wajahku di cermin memastikan sapuan make up ku sudah cukup sempurna. Setidaknya sedikit menutupi bekas tangisanku... Kesedihanku...
Kuambil koper dan kusambar handbag di atas tempat tidurku. Kutarik nafas panjang sebelum akhirnya memakai sepatu, berjalan keluar mess dan menuju mobil jemputanku ke bandara.
"Selamat pagi pak" kusapa driver perusahaan yang menjemputku
"Pagi mbak" jawabnya sambil mengambil koperku dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Tak lupa kuucapkan terima kasih.
Aku langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi bagian tengah.
"Ada barengannya gak pak? " aku bertanya karena biasanya dalam 1 mobil jemputan bisa lebih dari satu orang awak pesawat yang dijemput.
"Ada mbak. Mas Nanda FO"
FO adalah kepanjangan dari First Officer yaitu seseorang yang memiliki kualifikasi sebagai pilot atau penerbang, namun belum memiliki kualifikasi sebagai Captain. Secara awam orang biasa menyebutnya co-pilot.
"Mas Nanda schedule kemana pak? " tanyaku lagi sekedar berbasa basi
"Bareng sama mbak Salma"
itu artinya nanti kami akan bekerja dalam satu penerbangan yang sama.. Surabaya (SUB) VV (Vice Versa alias bolak-balik). Kemudian lanjut Banjarmasin (BDJ) Menginap. Rencananya kami akan menjalani schedule 2 hari. Besoknya jadwal kami adalah BDJ-CGK-SUB-CGK. Tapi di dunia penerbangan ini tidak pernah ada yg pasti. Jadwal bisa saja berubah kapanpun.
Sampai di rumah mas Nanda, tidak menunggu lama, orang yang kami jemput rupanya sudah siap dan langsung masuk ke mobil duduk di kursi depan di sebelah supir.
"Selamat pagi" sekilas dia menoleh ke belakang menyapaku sambil mengulurkan tangan.
Kusambut uluran tangannya sembari membalas sapaannya sekaligus memperkenalkan diri "Pagi Mas. Kenalkan Saya Salma Batch 19. Ikutan ya mas"
"Ikutan ya" ini adalah semacam password alias manners yang tidak tertulis yang WAJIB HUKUMNYA untuk selalu diucapkan ketika kita akan berada dalam satu tempat tugas yang sama. Baik ketika di dalam mobil jemputan/antaran apalagi saat bertugas di penerbangan yang sama. Jika tidak? Maka kita akan dianggap sebagai JUNAT (Junior Laknat!) dianggap tidak memiliki SOPAN SANTUN & ETIKA. Konsekwensinya? Senioritas di dalam pesawat itu serem guys!
"Nanda"
"Ke Surabaya juga?" tanyanya lagi karena aku menyebutkan kalimat keramat ikutan ya
"iya mas" jawabku sambil tersenyum.
Selanjutnya yang terjadi adalah hening. Mmm... Tidak hening juga sih karena pak supir memutar radio yang sedang memperdengarkan lagu milik group band LALUNA dengan volume sayup-sayup.
Aku melirik sejenak ke arah mas Nanda yang sedang memanfaatkan waktu perjalanan kami ke bandara untuk melanjutkan tidurnya mengingat memang masih sangat dini untuk kami membuka mata. Yakin mayoritas orang masih terlelap dalam buaian mimpi ketika kami sudah dalam perjalanan menjalankan tugas terbang sedini ini.
Kulemparkan pandanganku ke arah luar jendela. Memikirkan hal random yang sudah terjadi dalam hidupku. Ingatan dan kenangan tentang Mesa masih sangat segar dalam ingatanku. Air mataku kembali tumpah. Segera kuhapus dan berusaha kuat untuk tidak memikirkannya lagi. Sangat sulit dan menyakitkan. Tapi aku harus bisa meninggalkan semua hal tentang Mesa saat ini. Semata mata karena aku memiliki tanggung jawab atas keselamatan penerbanganku nanti. Sedikit saja tidak fokus maka hal buruk bisa saja terjadi dalam penerbanganku. Aku tidak boleh egois saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/166514590-288-k258816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miles Away
RomanceKisah hidup Salma yang seperti sinetron berseri tak berujung, keras kepala, seringkali nekat mengambil tindakan yang berresiko tak kenal rasa takut, kecuali satu hal (takut kehilangan kekasihnya, Mesa) jatuh berkali2, tapi selalu siap bangkit lagi d...