Terlampau sempurna caramu menjatuhkan ku pada rasa yang teramat sangat membingungkan, kau buatku terkagum pada pesonamu yang tak pernah terlihat oleh sampul kehidupan. ku akui aku terkagum-kagum karnamu.
-Deon Farel Gibran
Kini Elvina sudah sampai dirumah, namun sepertinya rumahnya terkunci, kelihatanya ibunya sedang keluar, mecari-cari dibalik pintu dan dibawah pot-pot bunga pun tidak ada kuncinya. Alhasil ia menunggu diteras rumahnya takut-takut bila ia pergi mendadak ayah atau ibunya sudah pulang, takut mereka khawatir tidak melihat Elvina atau mengira Elvina pulang terlambat. Saat sedang asik melamun dengan berisiknya pikirannya sendiri tak sengaja tante Raisa yang sedang menemani Adit bermain ditaman rumahnya melihatnya duduk termenung dilantai teras rumahya,
"El ngapain duduk disitu?" Tergurnya. Elvina yang merasa dipanggil pun bergegas menghampiri.
"Eh iya tante lagi nungguin ayah sama mama pulang"
"Kok ga nunggu disini aja, kaya sama siapa aja"
"Hehe bukan gitu tante, takut ga kedengeran kalau ayah atau mama udah pulang"
"Kamu sudah makan belum?"
"Tadi makan nasi goreng sih disekolah tan, pas jam istirahat"
"Masuk yu, Bunda ada didalam, Anastashya sama Farel blm pulang tapi kamu kok udh bisa pulang tepat waktu" pernyataan yang dilontarkan Raisa membuatnya bingung bukan soal Anastashya, tapi ini Soal Farel.
"Kalau Anastashya lagi kerumah Clarissa tante mau ambil baju katanya mau nginep disini, tapi kalau Farel tadi aku dianterin pulang tapi kok ga ada ya?"
"Kamu kaya ga tau aja El" ucapan Raisa menjadi penutup perbincangan mereka kemudian masuk kedalam rumah.
"Eh kamu udah pulang? yang lain pada kemana kok sendirian?" Tanya Bunda
"iya Bunda, Anastashya kerumh Clarissa buat ambil baju katanya mau nginep disini" Jawabnya sambil mencium tangan Bunda
"kamu nginep juga?" tanya Bunda.
"Eh, ngga Bun.
"Tadi aku manggil dia kesini mba, dia duduk didepan rmhnya kaya anak ayam kehilangan Induknya nungguin mama sama ayahnya pulang" Jelas Raisa kepada Bunda
"oalah gitu ya, yok makan dulu kamu pasti laper"
kemudian mereka makan bersama semabari berbincang hangat kadang tertawa bersama, kadang pula Elvina terlihat sedang diomeli, ah rasanya seperti saat Elvina bercerita dengan ibunya. setelah makan kini Elvina bermain-main dengan Adit hingga tak terasa hari kian menggelam, senja sudah hampir menghilang namun ayah ataupun mamanya blm juga menampakkan tanda-tanda sudah pulang, lampu rumahnya masih saja padam, hingga kini Adit dan Elvina tertidur disofa ruang tamu. Hingga Farel dan teman-temannya terkejut melihat gadis itu, masih mengenakan seragam lengkap seperti anak yang tersesat, ketiganya mendekat dan berjongkok dihadapan gadis itu merasa iri melihat Adit yang posesif memluk gadis Cantik itu.
"Elvina ternyata cantik ya" puji Gavin
"Adem banget Liat dia tidur" ucap Esra
Farel berdeham tak suka, keduanya menoleh dan mendapatkan tatapan tajam
"Sorry bos lo bukan siapa-siapanya jadi ga behak marah" ucap Ezra dengan berani
sementara Bunda dan Raisa hanya tersenyum melihat mereka, mereka senang anak-anak itu tumbuh dengan kasih sayang dan saling menjaga meski terlihat tidak saling peduli dan sering beradu pendapat seperti berkelahi, namun mereka saling menyayangi dan tidak ingin satu diantarnya terluka. saat ketiga serangkai itu asik memandangi wajah Elvina tiba- tiba Elvina membuka matanya, spotan mereka terduduk dan mengerjapkan matanya lalu mengalihkan pandagan mereka, sungguh mereka sangat terkejut. Elvinapun langsung duduk memadangi mereka heran
KAMU SEDANG MEMBACA
FAREL
Teen FictionTakdir semesta yang menuntunmu lewat tatap mata elang yang pekat nan sendu itu ini kisah dua remaja dipertemukan tanpa ada niat, saling mengenal namun tak pernah terbesit untuk saling menyukai, namun siapa sangka? semesta justru memupuk cinta perlah...