hola guys!!
maafkan ketidak konsistenan ku dalam mempublish cerita ini ya.. habisnya lagi banyak kerjaan nih heheh.. terimakasih bagi yang sudah menunggu cerita ini(:
selamat membaca dan semoga terhibur dan jatuh hati pada kisah Deolinda Elvina Fawnia yaa(:
'''
Rasa yang enggan beralih, dituntun perlahan malah hendak memberontak,
Semakin menghindar semakin gencar pula takdir menemukan
Ternyata tanpa disadari Semesta telah memulai kisah yang tak pernah difikirkan antara kau dan aku menjadi kita.
'''
Bel masuk berbunyi, sontak dua insan yang tenggelam dalam tatapan masing masing itu tersadar dan buru buru berlagak tidak terjadi apa apa, biar saja mereka memahami perasaannya masing-masing, sebab perihal jatuh dalam cinta bukan hal yang bisa dianggap sepelekan kan? Apalagi perasaan ini baru saja muncul setelah beberapa lama mengenal dan saling tidak perduli. Sebab perasaan adalah ruang yang mudah terluka, namun lebih dari itu, satu hal yang perlu disadari adalah cinta tidak lengkap tanpa adanya luka.
Setelah 15 menit bel berbunyi pak Joko guru sejarah mereka masuk, astaga siap siap saja dengan segudang tugas yang beliau berikan,
" pagi anak anak, ayo kumpulkan tugas kalian!" kan baru saja masuk kelas beliau sudah ngomonging tugas, oalah duduk juga belum gimana sih bapak ini.
" Ya elah pak duduk dulu napa baru ngomongin tugas" protes Ezra. Anak ini seneng banget kalau protes ya.
"Adrian, kumpulkan tugas kalian sekarang!" titah pak Joko mengabaikan protes Ezra, Adrian sang ketua kelaspun beranjak mengumpulkan tugas teman-temannya, Elvina pun turut mengambil tugasnya namun saat ia merogoh tasnya tiba tiba saja tubuh Elvina menegang dan wajahnya pucat hal itu tak lepas dari perhatian Farel, lalu Elvina melihat Farel, sambil berucap tanpa suara "ketinggalan". Tamat udah, dalam sejarah ia tak pernah dihukum dan ini kali pertamanya sial! Sial! Sial! Tiba gilirannya Elvina gadis itu menunduk yang membuat Adrian terheran
"tugas lo?" tanya adrian malas. Elvina menggeleng
"ketinggalan" jawabnya lirih
Adrian melanjutkan tugasnya mengumpulkan tugas teman temannya hingga semua terkumpul,
" bagi yang belum mengerjakan Tugas silahkan maju kedepan!" seru pak Joko, dengan menunduk takut Elvina maju kedepan, yang mendapat tatapan prihatin oleh kedua sahabatnya, mereka paham betul tabiat sahabat mereka itu paling takut berurusan dengan guru dan hukuman
"loh anak cantik, kenapa bisa kamu ga ngerjain tugas?" tanya pak Joko lembut, karna ia tahu betul, anak didiknya ini tak punya cela meskipun tidak terlalu pintar
"Elvina ngerjain tugas kok pak, tapi tugasnya ketinggalan dimeja belajar Elvina" jawab Elvina. Pak Joko menarik napas dalam, "itu sama saja anak cantik, maaf kan bapak, saya harus tetap hukum kamu biar adil, walau pun kamu murid kesayangan bapak, kamu harus dikasih hukuman" Ucap pak Joko tegas
"huu bapak sama yang cantik aja baik, ingat umur pak udah tua!" serang Ezra, wah anak ini memang ga ada takutnya yaa
"kurang ajar kamu ya! Atau kamu juga mau saya hukum?!" ertak pak joko
"ngga pak maaf" sesal Ezra yang pasti dengan nada dibuat buat menyesal
"anak cantik sekarang kamu hormat bendera selama pelajaran bapak!" kata pak joko tegas. Segera elvina berjalan kelapangan, baru saja ia sampai dan ingin menghormat bendera, tiba tiba dihadapannya ada tubuh pria tinggi sedang menatap tepat didepan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAREL
Dla nastolatkówTakdir semesta yang menuntunmu lewat tatap mata elang yang pekat nan sendu itu ini kisah dua remaja dipertemukan tanpa ada niat, saling mengenal namun tak pernah terbesit untuk saling menyukai, namun siapa sangka? semesta justru memupuk cinta perlah...