Mungkin luka yang tertancap begitu memedihkan, kecewa yang hadir begitu menyesakkan. Lalu apakah membenci menikam habis rasa sakitmu hingga tak lagi bersisa? Kamu dan aku tau jawabannya adalah tidak, lalu dengan alasan apa kamu tidak dapat menerima segala rusak yang sedang mencoba untuk memperbaiki?
...
Sesampainya Elvina diparkiran yang sudah sepi, ia melihat Farel yang menanti diatas motor sportnya,
"ngapain sih lo lama banget?" tanya Farel ketus pada Elfina
"lagian kenapa sih lo ngajakin pulang bareng?" bukannya menjawab malah balik nanya dengan nada yang tak kalah ketus
"Naik!" titah Farel malas berdebat dengan gadis ini ia langsung memakai helemnya, dan sebelum itu ia melemparkkan jaketnya pada Elvina,
"tutupin rok lo!" setelahnya gadis itu naik keatas motor Farel dan berpegangan pada tali tas cowo itu.
Sesampainya dirumah, Elvina merbahkan tubuhnya sebentar sambil ingin melihat lihat instagram sebentar, namun kegiatannya itu urung disebabkan pesan singkat dari seorang Anastashya yang menyuruhnya datang kerumahnya sore ini,buru buru gadis itu mengganti seragam sekolahnya dan dengan segera mengerjakan pekerjaan rumahnya. Serelah semuanya beres, tepat pukul 17.00 wib gadis itu beranjak kerumh Anastashya yang ternyata sudah ada Clarissa disana
"sore bunda" ya Elvina dan Clarissa diwajibkan memnggil Shinta dengan Bunda, dan itu berlaku juga untuk sahabat sahabat Farel
"Eh Elvina, kemana aja sayang? Kok ga pernah main lagi?"
"heheh maaf tante el sibuk, kemaren habis pindahan kedepan"
"Heh! Hebat ya pindah kedepan rumah bunda tapi ga pernah ke rumah bunda? Keterlaluan ya kamu! Kenapa ga ada yang bilang sama Bunda?" ujar sinta pura pura marah
"mm.. maaf ya bunda, maksud el ga gitu Cuma ya"
"gapapa sayang bunda ngerti, Natashya ada dikamar tuh sama Clarissa, nyusul aja! Atau mau bantuin bunda dulu buat cemilan kebetulan bunda lagi buat kue kering dan lagi didalam oven mau ikut bunda?" potong Shinta yang paham akan situasi Elvina memang Elvina dan Shinta sudah seperti ibu dan anak, Tashya saja sampe heran sebenarnya yang anaknya Tashya apa Elvina? Aneh!
"ikut bunda aja deh". Mereka pun berjalan menuju dapur, selang lima menit melanjutkan sisa sisa kue tersebut tiba tiba Farel lewat baru pulang sepertinya, eh tunggu tungu tadikan meraka pulang bareng kok dia baru pulang lengakp dengan seragam dan tas sekolahnya, kenapa dia baru pulang? Aneh, malas menerka menerka Elvina melanjutkan aktivitasnya
"nih buat kalian, bawa keatas ya sma itu minumnya"
"siap bunda" jawab el dan berjalan kekamar Anastashya
"hellow guys! Gue udah datang nihh"
"Heh curut lama bat lu persaan rumah lo disebrang kok berasa gue udah sejam disini ya?" sindir Clarissa.
" ya maap sih lo kan tau sendiri gue harus membabu dulu dirumah gue, terus tadi gue keasikan bantuin bunda buatin kuenya"
"ininih makanya nyokap gue suka nanyain lo, ya karna lo suka banget bantuin beliau didapur, katanya lo asik juga sopan menantu idaman" sembur Anastashya yang dibalas kekehan oleh Elvina.
"Eh ngomongin soal menantu nih ya lu ada hubungan apa sama si Farel?" tanya Clarissa.
"ga ada hubungan apa apa" jawab el
"masa ga ada apa apa sih? Tapi gue belum pernah lait abang gue gitu keorang lain, gu perhatiin dari awal kalian debat tadi, sorot mata nya ga datar, raut mukanya juga berekspresi walaupun sedikit dan auranya senang gitu, gue ga asal ngomong loh, soalnya kita kembar dan gue menyrtujui kok yang katanya kalau merka kembar juga ngerasain apa yang kembarannya rasain" terang Anasthasya

KAMU SEDANG MEMBACA
FAREL
Novela JuvenilTakdir semesta yang menuntunmu lewat tatap mata elang yang pekat nan sendu itu ini kisah dua remaja dipertemukan tanpa ada niat, saling mengenal namun tak pernah terbesit untuk saling menyukai, namun siapa sangka? semesta justru memupuk cinta perlah...