Selamat membaca...
Warning 18+
Ada beberapa adegan yang kemungkinan membuat kalian jijik.Tomi menatap mayat di gadis di depannya, Bagaimana bisa ia menyetubuhi seorang mayat. Melihat mayat yang sekujur tubuhnya penuh luka, bagaimana bisa Pemuda tanggung itu memerintah nya untuk melakukan hal ini.
Tomi menatap ke arah Marvin yang tengah sibuk memilih cemilan yang di suguhkan Geo. Pria itu mengepalkan tangannya kuat, di dalam hati ia menyumpah nyerapahi Marvin.
Ia ingin sekali memukul wajah menyebalkan itu namun nyawanya adalah taruhannya. Meski ia bajingan sekalipun, ia tak bisa mempertaruhkan nyawanya hanya karena seorang bocah.
Marvin yang melihat Tomi yang kesal menatap datar ke arah pria itu. Ia membisikkan sesuatu ke Geo yang langsung di angguki oleh ajudannya.
Geo pergi dari ruangan kemudian kembali dengan segelas minuman. Tomi menatap lekat-lekat Geo yang berjalan ke arahnya.
"Minum."
Tomi menatap Geo tak suka. "Untuk apa saya meminum minuman yang sudah di beri racun," tolaknya tak suka.
"Beracun atau tidak kau tetap harus meminumnya karena ini perintah tuan muda," jawab Geo dingin.
"Saya menolak!"
Geo menarik dagu Tomi kasar dan mencekram kuat kedua pipinya. Kemudian dengan paksa Geo meminumkannya pada Tomi..
Uhukkk.
Tomi tersedak, ia terbatuk keras karena air minum yang di minuman secara paksa. Ia menatap tak suka ke arah Geo, ia berdiri akan menghajarnya tetapi ada yang aneh dengan tubuhnya.
Napasnya memberat, tubuhnya terasa panas. "Apa yang kau berikan padaku sialan!"teriaknya menatap bengis Geo.
"Tentu saja obat perangsang." bukan Geo melainkan Marvin yang menjawab.
"T-tuan m-mud-
"Apa? Kau perlu bantuan? Bukankah ada yang menggoda di sebelahmu." Geo mengangkat satunya mengarahkan ke mayat Widya.
Tomi menatap ke arah Widya, ia tersulut nafsu. Pria itu membuka seluruh pakaiannya kemudian memulainya. Tak tanggung- tanggung ia langsung memasukkan miliknya.
Widya diam saja. Tentu saja diam karena si gadis sudah meregang nyawa.
Marvin menatap pemandangan didepannya dengan berbinar-binar. Ia menepuk kedua tangannya. Ini yang dia tunggu sedari tadi.
Kevin dan yang lain melihat itu dengan tatapan jijik ke arah orang-orang di depan mereka. Bagaimana bisa ada orang biadap seperti mereka.
"Oh, apa kalian juga menyukainya?" Marvin menatap Kevin Dkk.
Tidak mendapatkan jawaban, Marvin menatap mereka datar. Ia beranjak mendekati Kevin lalu menjambak rambutnya.
"Bukankah aku sedang bertanya. Kenapa kalian tidak menjawab?" ujarnya menatap Kevin dengan aura membunuhnya. Mereka bergetar ketakutan.
"Perlu kurobek dulu mulut sampah kalian?" Marvin berdesis.
"Ah, aku lupa mulut kalian kan tersumpal hahahhahaahahhahah."
"Tomi! Lebih keras. Masukkan lebih dalam!" teriaknya. Namun Tomi malah mengeluarkan miliknya yang berlumuran sperma. Ia juga terengah-engah.
"Yah kok udah keluar? Ga asik ah ga asik!" keluhnya.
"Geo ambilkan lagi obat perangsang!" titahnya yang langsung di turuti oleh Geo.
Marvin tak puas, Tomi keluar dengan cepat. Ia bahkan belum menikmatinya.
"Ah aku punya ide!" seru Marvin mengangkat tangnnya ke atas.
Geo datang dengan beberapa obat di tangannya. "Geo ikat Kevin di atas Widya! Jangan lupa buka seluruh pakaiannya," titah Marvin.
Dengan segera Geo menuruti perintah tuannya. Ia menyeret paksa Kevin secara tidak manusiawi.
Setelah selesai dengan itu, Geo memasukkan 2 pil ke mulut Tomi. Beberapa kemudian Tomi kembali terangsang.
Ia bangun dan memasuki Widya kembali dengan tempo yang cukup cepat.
"Mmhh mhh!!" Kevin was was ia takut demi tuhan.
"Oh Geo lepas lakbannya."
"Argh!" pekik Kevin saat Geo membuka lakban itu dengan kasar.
"Kalian biadab bajingan!" teriaknya.
"LEPASKAN KAMI!!"
"AKU AKAN MELAPORKAN SEMU-"
"ARGHH! SAKITT! BAJINGANNN KELUARKAN DASAR MENJIJIKKAN!!" teriaknya saat tanpa sengaja Tomi salah lubang dan malah memasuki anal Kevin.
"ARGHHH!!" kevin terus berteriak. Ia menangis menahan perih di bagian selatan nya.
"ARGHHH LEPAS SIALAN! KALIAN BAJINGAN AKH!"
Darah keluar dan merembes dari anal Kevin. Cukup yakin jika analnya sobek. Di masuki secara paksa dengan tempo yang cepat.
"ARGHH MENJIJIKAN! KALIAN MENJIJIKKAN! BIADAP!"
Kevin meratapi dirinya. Ia menatap jijik ke arah Tomi yang menggempurnya cepat. Ia ingin muntah, menjijikkan di setubuhi oleh gender yang sama dengannya. Menjijikkan!
Ia benci ini, kembali ke awal ia sangat menyesal telah menganggu manusia biadap seperti Marvin. Jika tau akan seperti ini lebih baik ia langsung di bunuh saja dari pada di hina dengan cara seperti ini.
"Hiks kumohon! Lepaskan kami akh," mohonnya ia sudah tak sanggup jiwa dan fisiknya sakit.
"SUDAH KUMOHON BERHENTILAH AKHH INI SAKIT!" raungnya.
"Ugh," Tomi mengeluarkan benih nya di dalam Kevin. Kevin yang merasa dunianya sudah hancur itu pingsan seketika.
Namun beda halnya dengan Tomi yang masih belum menuntaskan hasratnya. Sebenarnya ia lelah ia juga tak sadar namun karena tubuhnya panas oleh hasrat yang tak terpenuhi akhirnya ia tak sadar.
Tomi terus melakukan hal yang sama hingga ia puas memasuki lubang keduanya bergantian secara tak sadar.
____________
Geo mengangkat Marvin ala bridal style. Tuan mudanya tertidur karena kelelahan. Hampir 3 jam Marvin menonton pemandangan di depannya hingga ketiduran.
Tomi sendiri sudah pingsan dengan mayat Widya dan Kevin yang berada di atasnya di penuhi oleh sperma campurann darah.
Sebelum keluar ruangan, Ia menghentikan langkahnya saat Valdo datang keruangan itu.
Ia menatap datar sekeliling dan mengambil alih Putranya dari Geo.
Lihat saja ia akan menghukum putra nakalnya ini. Bagaimana bisa ia membiarkan putranya melihat hal semacam ini. Valdo menyesal karena tak melihat cctv sama sekali.
Valdo pikir putranya tengah menyiksa, bukan hal seperti ini.
"Kau membiarkan putraku melihat hal seperti ini?" tanya Valdo menampar Geo kuat sampai sang empu tertoleh.
"Maafkan saya tuan, Jika tuan muda tidak di turuti ia akan marah," jawab Geo ia membungkuk.
"Kenapa kau tak menghubungiku?"ketus Valdo.
"Ponsel saya disita oleh tuan muda."
"Bukankah kau bisa menghubungi ku lewat telepon rumah?"
Geo bungkam.
"Bersiaplah untuk hukumanmu Geo," ujar Valdo kemudian beranjak pergi dari sana.
"Hari ini kau sangat nakal baby."

KAMU SEDANG MEMBACA
Marvin 2 ✔
Teen Fictionbook kedua dari Marvin, jadi yang belum baca silahkan ke book satunya ye biar nyambung. Bahasa campur aduk. keep halal sistah!🦊