Perasaan Soojin

153 18 3
                                    

Jaehyun, Doyoung dan Ten langsung menuju cafe yang disambut oleh Aera, Jaemin dan teman-temannya.

4 tahun lamanya berjuang diYonsei, kini mereka hanya perlu menunggu saatnya wisuda, ia dipertemukan pertama kali dengan Doyoung sejak SMA dan dekat dengan Jaehyun sejak masuk klub basket.

Bersama-sama meraih mempi yang berbeda namun dengan tujuan yang sama. Kini, ketiganya akan dihadapkan dengan kerasnya dunia luar setelah lulus kuliah.

Aera berlari memeluk Jaehyun begitu pria itu tersenyum kearahnya.

"Oppa chukae.." lirihnya.

Hatinya lega, karena Jaehyun yang lulus ujian skripsi juga karena ia yang sudah ikhlas menerima pria itu sebagai kakaknya.
Jaehyun mengecup pucuk kepala adiknya, sangat lama. Seakan tiada hari esok, seakan ia tak akan pernah bertemu lagi dengan Aera.

"Mau dipeluk juga" gumam Doyoung.

Haechan merentangkan kedua tangannya, tersenyum lebar kearah Doyoung.
Pria itu berlari, melewati Haechan dan berakhir memeluk Jeno yang berdiri dibelakangnya.

Hal itu membuat tawa Renjun dan Jaemin pecah, namun setelahnya mereka berdua kompak memeluk Haechan.

Suara mic mengalihkan perhatian para pengunjung cafe termasuk Ten dan yang lainya. Mereka menoleh kearah panggung kecil disudut cafe.

Gadis itu berdiri disana, bersama Bambam yang duduk dibelakangnya dengan sebuah gitar dipangkuan.


Play  Aku Sayang Banget Sama Kamu - cover Chika L🎶



Dengarkan aku, wahai sayangku
Dengarkanlah isi hatiku
Hanya kamu semangat hidupku
Hanya kamu

Satu pintaku pada dirimu
Tempatkanlah indah namaku
Di hatimu sebagai kekasihmu
Yang tak pernah sirna


Ten melihatnya, mata gadis itu seolah berbicara kepadanya.
Ia bahkan tak bisa mengalihkan pandangan kearah lain.

Setitik air mata menetes disudut mata Soojin kala ia melihat Ten yang dengan tulus tersenyum padanya.

Tak ada, sungguh tak ada
Seseorang yang bisa menggantikanmu
Sampai kapan pun tak ada

Kaulah yang terakhir bagiku
Engkaulah hidup dan matiku
Jiwa dan ragaku untukmu
Aku sangat menyayangimu


Ia sudah sangat yakin, ia tak akan melepaskan Ten bagaimanapun jalannya nanti.
Ia akan berjuang, bersama pria itu.

Izinkan aku memelukmu
Aku takut kehilanganmu
Tak bisa hidup ku tanpamu
Karena kaulah terang dalam gelapku


Suara tepuk tangan penonton menyadarkan Ten, gadis itu terus saja tersenyum bahkan saat berjalan kearahnya. Entah sadar atau tidak namun air mata semakin mengalir dipipinya.

"Jalhaess-eo oppa.."

Kedua mata Ten seakan tenggelam dalam iris mata gadisnya itu, lidahnya kelu. Ia tak tahu harus berkata apa.

Ibu jarinya mengusap air mata dipipi Soojin, "Saranghae"
Jarinya berhenti bergerak, jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Ia sedikit terkejut dengan serangan yang tiba-tiba itu.

Ini, adalah kali pertama gadis itu mengungkapkan perasaanya pada Ten.
Rasa bahagia, lega, dan teharu bercampur dalam benak pria Thailand itu.

Ten merengkuh wajah Soojin dengan kedua tangan, bibirnya mendarat dengan sempurna dibibir Soojin, membuat keduanya memejamkan mata. Melumat lembut bibir gadis itu tanpa menghiraukan sorakan dari orang-orang disekitar.

Sunbae! [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang