Awal

774 49 4
                                    



"ANJING !"



Hari masih pagi, masih menunjukan pukul 10.35 KST. Namun, seorang lelaki yang baru saja hendak meminum cola ditanganya itu justru mengumpat kala seseorang menabraknya dari belakang.

Basah. Bukan lagi, minuman di tanganya kini tumpah membasahi baju dan celananya. Sialnya, kenapa pula saat ini disaat dia sedang mengenakan celana putih panjang baru miliknya justru basah tepat di bawah perutnya.

"YA !!"

"NA SOO JIN !!"

Teriak sang lelaki yang kini tak lagi bisa menahan emosinya. Selalu seperti ini, ada saja hal yang membuat mereka ribut. Keduanya selalu salah dimata masing-masing.

Mendengar seruan namanya membuat langkah kaki Soojin lantas berhenti saat itu juga. Ia membalikkan badan dengan cengiran tercetak jelas diwajahnya. Cantik. Satu kata cukup menggambarkan rupanya saat ini, namun justru terlihat menyebalkan di mata Ten. Si lelaki yang telah mengenalnya dari tahun pertama Soojin di Kampus ini.

"Mian"

Setelah itu ia kembali berlari dengan kencang tanpa memperdulikan teriakan Ten yang terus memanggil namanya.

Masa bodoh pikirnya, siapa suruh lelaki itu minum sambil berjalan. Tidak etis bukan?
Tak mau ambil pusing juga memikirkan kesalahanya barusan, Soojin lantas membelokkan kakinya ke arah parkir mahasiswa.

Seorang pria seumuranya telah menunggu lama dengan tangan bersedekap di dada dan raut wajah datarnya.
Begitu Soojin sampai, ia menumpukan kedua tangan di lututnya sembari menopang tubuh dengan nafas terengah.

"Lo yang bener aja deh Na, ngancemnya nggak pakai mikir dulu-"

Masih berusaha mengatur nafas, kini gadis dengan kuncir kuda itu menyerahkan kunci mobil ditangan Na Jaemin.

"Biarin, kalo nggak diancem lo pasti nggak bakal mau kesini"

"Ya itu lo tau, dari kantin kesini itu jauh Na Jaemin. Kenapa nggak lo nyamper gue aja sih."

"Nanti fans gue pada tau lagi. Repot lo"

"Halah"

Jaemin mendelik, kemudian membuka resleting tas nya dan mengambil sebotol air mineral di dalamnya.
Melihat itu senyum Soojin terbit dengan mudahnya namun langsung runtuh saat itu juga ketika ia kira Jaemin akan memberikan botol itu padanya namun malah ia minum sendiri.

Dengan wajah tanpa dosa, Jaemin menyisakan sedikit airnya dan diberikan kepada Soojin begitu saja.


Plakk !



"Aduh !! Lo kok mukul gue sih"

"Ya lo tega banget, gue yang abis lari capek-capek lo malah minum sendiri."

"Itu udah gue kasih ke elu kan kambing"

"Iya tinggal dikit doang badak! bilang aja suruh gue buang sampahnya !"

"Iya itu lo tau"


Plakk!


Tangan Soojin kembali memukul kepala Jaemin. Dalam hati Soojin berdoa semoga saja Jaemin tidak menjadi bodoh ketika ia pukul tempurung otaknya.

"Lo bener-bener enteng banget ya tangannya"

"Bodo."

"Jangan lupa gue balik jam 5" lanjut Soojin.

"Iya iya, lo kabarin gue aja nanti siapa tau gue masih ngepel lantai nanti."

"Yaudah sana cabut, kerja yang bener lo babu"

Sunbae! [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang