Getaran diponsel Soojin mengalihkan perhatianya dari Renjun dan Jeno yang saat ini sedang bermain ps di kamar Jaemin.Teman-teman Jaemin itu datang sudah sedari pagi tadi, maklum lah hari minggu.
Soojin dan Jaemin juga libur kerja hari ini, mereka hanya akan sesekali ke cafe jika Bambam membutuhkan bantuan saat ramai pengunjung.
Tangannya terulur meraih ponsel diatas kasur yang berada dibelakang punggungnya.
Cabe Thailand
Mata lo bintitan ya?
(readKurang ajar. Apa maksudnya ini?
Soojin mengabaikan pesan dari Ten yang menurutnya nggak bermutu itu.
Namun beberapa menit kemudian ponselnya bergetar lagi.Cabe Thailand
Diread doang, berarti bener
bintitanNggak anjir
Gue kira gabisa nonton
chatt gueBisa, ini gue bales
Buta lo?Nggak, gue juga bisa nonton
makanya ngajakin loSoojin mengerjapkan matanya, membaca ulang pesan dari Ten.
Astaga, bener-bener nggak bermutu.Tanpa sadar bibir Soojin melengkung membuat senyuman.
Gue sibuk
Gue maksa,
gue jemput jam 5
(read)
Soojin tak membalasnya lagi, ia beralih melihat Renjun dan Jeno didepannya.
Tapi jantungnya, jantungnya berdegup kencang. Gadis itu mengulum bibirnya berusaha menahan sebuah senyuman tercetak diwajahnya.
Sial, sekarang pipinya terasa panas.
Duggg
Sebuah botol mineral dingin yang masih terisi air setengahnya mengenai kening Soojin.
Sang pelaku kini menampilkan giginya yang rata dan kedua jarinya. Lee Haechan.
"Bangke Haechan!!!!" teriak Soojin yang saat ini menggunakan bantal membabi buta lelaki itu.
"Ampun Soojin-ie, Jaemin yang nyuruh!" pekik Haechan.
Kedua tangan Soojin berhenti kini ia menatap Jaemin yang membulatkan matanya mendengar Haechan.
Kesempatan ini Haechan gunakan untuk kabur dari Soojin.
"Sialan lo Chan! Gue diem aja dari tadi!"
Soojin kembali mengejar Haechan yang berlari menuruni tangga.
"Sumpah gue nggak sengaja!" pekiknya.
"Sini lo item!"
"Gue ganteng bukan item!"
Soojin mengejar Haechan dibelakangnya, lelaki itu berlari dengan cepat. Dan kini bersembunyi dibelakang mama Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae! [END] √
Fanfic"Ngapa lo cengar-cengir, gila lo ya!" sahut Ten. "Santai njing, lo ngegas mulu dari tadi" "Lo yang santai anjing" "Nggak usah bawa-bawa anjing lo njing" "Ngaca dong lo, lo duluan yang nyebut anjing" "Diem deh lo cabe Thailand!" Ten mengatupkan bibir...