Eunha melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, satu tempat yang saat ini ada dipikirannya adalah rumah. Begitu mendapat pesan dari sang ayah yang segera menyuruhnya pulang, ia langsung meninggalkan Hankook begitu saja.
Ia dapat memprediksi dengan jelas apa yang akan terjadi nanti, ia sudah mempersiapkan mental untuk itu.
Butuh sekitar 30 menit lamanya untuk sampai dirumah.
Wanita itu menutup pintu mobil dengan keras, bergegas masuk menemui ayah yang sudah menunggunya diruang tamu.
"Papa" panggilnya.
"Kenapa?"
Tanya Tuan Jeon yang masih duduk di sofa dengan sebuah tablet yang menampilkan foto seorang gadis dengan pria paruh baya ditangannya.
"Pa.."
"KENAPA KAMU CARI MASALAH SAMA KELUARGANYA!"
Ia melemparkan tablet yang dipegangnya itu kelantai.
Tubuh gadis didepanya bergetar, ia menundukkan kepala tak berani menatap wajah sang ayah yang berdiri mendekatinya."JAWAB!!"
Tangan kekar itu mengunci rahang Eunha, ia merasakan sakit disekitar wajahnya. Mata sang ayah yang tajam, rahangnya yang mengeras dan sebelah tangan mengepal menandakan kumpulan emosi yang siap meledak kapan saja.
"GARA-GARA KAMU PAPA KEHILANGAN SEMUA INVESTOR!!"
"SEMUA KERJA KERAS PAPA!!"
Setitik air mata menetes melewati pipi gadis itu, ia takut. Demi apapun ia benar-benar takut. Meskipun ia berkata sudah mempersiapkan diri, menyiapkan mental dan hati sekuat baja. Tetap saja ia manusia biasa, seorang perempuan yang mementingkan hati daripada logika.
Plakkk!
Tamparan keras ia dapatkan dipipi kanannya, membuat darah sedikit keluar melalui mulutnya.
Mengapa selalu seperti ini, mengapa ia selalu mendapatkan perlakuan ini dari ayahnya.
Gadis itu terisak, potongan kehidupan yang ia lalui kini melintas dikepalanya. Membuat air mata semakin deras namun gadis itu menggigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan suara.
Perih yang terasa dipipinya kini menjalar kehatinya, sakit. Sakit sekali.
Bahkan ia tidak bisa mengadu pada siapapun tentang perasaanya."Kamu sama bodohnya dengan mamamu"
"Mama nggak bodoh, itu karena ketamakan papa" lirih Eunha
"Kerja keras papa bilang? Apa yang papa perjuangkan sampai dibilang kerja keras? Papa jual aku ke mereka demi saham perusahaan. Papa jual aku demi nilai bagus. Papa bilang aku akan mendapatkan apapun jika semua orang menyukaiku"
"Papa yang menanamkan ambisi dalam diri aku. Papa juga yang buat mama ditangkap polisi, PADAHAL PAPA YANG JUAL NARKOBA ITU!!"
Plakk!!
"INI SEMUA KARENA KAMU CARI MASALAH DENGAN KELUARGA TEN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae! [END] √
Fanfiction"Ngapa lo cengar-cengir, gila lo ya!" sahut Ten. "Santai njing, lo ngegas mulu dari tadi" "Lo yang santai anjing" "Nggak usah bawa-bawa anjing lo njing" "Ngaca dong lo, lo duluan yang nyebut anjing" "Diem deh lo cabe Thailand!" Ten mengatupkan bibir...