Plakk!!
Eunha melayangkan sebuah tamparan pada Soojin, namun tak mengenainya karena dengan cepat ditepis oleh Jaemin hingga wanita itu terhuyung. Ia sendiri terpekik karena terkejut, tak menyangka Jaemin akan tiba-tiba datang dari belakang dan menangkisnya.
Kini, ia merasakan sedikit perih dilengannya. Sepertinya Jaemin cukup keras tadi.
Mulanya Jaemin sedang membuang sampah dibelakang, namun ia kembali lewat pintu depan dan melihat sebuah mobil dengan plat nomor yang tidak asing itu terparkir didepan cafe.
"Gue nggak peduli lo cewek atau bukan, tapi kalau lo berani nyentuh adik gue seujung kuku aja, bakal gue kejar sampai keujung dunia sekalipun"
Kalimat itu ia ucapkan dengan penuh penekanan. Tatapan mata setajam elang dan rahangnya yang mengeras menahan emosi membuat Eunha sedikit merasa ngeri.
Eunha menegakkan tubuhnya didepan Jaemin, ia juga mengangkat kepala seolah menantang pria itu.
"Gue pastiin kalian berdua mati ditangan gue"
Perempuan itu meninggalkan cafe, memasuki mobilnya yang diikuti arah pandang Jaemin.
Benar tebakannya, dia orang yang telah menabrak Jaemin tempo lalu."Gwenchana?" tanya Jaemin.
Gadis itu memeluk Jaemin sebagai jawaban, "Gomawo"
"Nggak semua yang berkilau itu indah ternyata" gumam Bambam yang kini berdiri dibelakang keduannya.
"Kalian berdua rebutan cowok? atau cowok yang dia suka malah milih lo?" tebak Bambam.
Kenapa Bambam bisa menebak dengan mudahnya?
Jadi, sebenarnya kedua opsi merupakan jawaban yang tepat. Karena Soojin juga tak akan melepaskan Ten untuk perempuan itu mengingat yang sudah terjadi.
Tapi apa yang harus ia lakukan jika perempuan tadi menyimpan dendam hingga ingin membunuhnya?
Soojin melepaskan pelukkanya, matanya menangkap Jaemin yang sedari tadi melihat kearahnya menunggu kalimat yang keluar dari mulut gadis itu.
"Dia pengen Ten balik lagi, tapi dia pikir itu gak akan bisa karena ada gue"
"Lo tenang aja, gue nggak akan biarin orang itu nyentuh lo" jawab Jaemin.
Sebelah tangannya menyelipkan rambut Soojin kebelakang telinga gadis itu, lalu menangkup wajah Soojin menggunakan kedua tangannya.
Ia menatap dalam bola mata adiknya, dan meninggalkan sebuah kecupan dikening Soojin.
Ikatan mereka, lebih kuat dari apapun.Perasaan saling menjaga dan melindungi membuat keduanya tumbuh menjadi pribadi yang kuat.
Jaemin pernah hampir kehilangan saudara kembarnya itu, dan kini ia berjanji akan menjaganya dengan sekuat tenaga agar tak terjadi untuk yang kedua kalinya.
🏀
"Yes mom, if you come here, I'll introduce Bella to you"
...
"Hm.. bye"
Pria itu memutuskan panggilan dengan ibunya, memasukan kembali ponselnya ke saku celana.
Ia menghela nafas sembari melihat cerahnya langit biru kota Seoul saat ini, membelakangi sorang wanita yang duduk dibangku taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae! [END] √
Fanfiction"Ngapa lo cengar-cengir, gila lo ya!" sahut Ten. "Santai njing, lo ngegas mulu dari tadi" "Lo yang santai anjing" "Nggak usah bawa-bawa anjing lo njing" "Ngaca dong lo, lo duluan yang nyebut anjing" "Diem deh lo cabe Thailand!" Ten mengatupkan bibir...