Mengenal Soojin

172 31 5
                                    

Soojin mendudukan dirinya dijok kemudi, ia terkejut saat pintu penumpang dibelahnya dibuka menampilkan Ten yang tengah duduk disampingnya, memasang seat belt kemudian menepuk kedua lututnya.

"Kajja!"

Gadis itu mengerutkan kening, ada apa dengan manusia didepannya ini?

"Lo ngapain disini?"

"Ngamen. Ya duduklah"

"Ngapain duduk disini sih, sana lo husss" usir Soojin.

"Nggak, gue mau main kerumah Jaemin. Lo anterin gue"

Mau apa Ten kerumahnya?

"Ayo! Malah bengong, iya sadar gue ganteng. Gausah sampe bengong juga"

"Ganteng pala lo, lo bahkan lebih cantik dari gue"

Ten tertawa, jika dipikir lagi mereka memang banyak memiliki kesamaan. Kenapa Ten tak pernah terpikir kalo mereka saudara? kembar?

"Ian juga bilang gitu ke gue" gumam Ten

"Lo pernah ketemu Ian?! Kapan?"

"Banyak omong lo, ayo berangkat"

"Gue ada urusan, mending lo turun"

"Nggak" Ten menggeleng keras, mengerucutkan bibirnya.

"Lo kan punya mobil sendiri, ngapain nebeng gue"

"Gue nggak tau rumahnya Jaemin, kan sekalian ngikut lo pulang"

Lagi, Soojin dibuat terkejut oleh Ten.

"Jalan dulu" ajak Ten

Soojin menghela nafas kasar.
Mau tak mau Soojin menuruti Ten, mengantarkan pria itu kerumahnya.

"Na Jaemin dan Na Soojin, kenapa nggak pernah kepikiran ya kalo kalian saudara."

"Emang lo punya pikiran"

"Kurang ajar lo"

"Dih"

"Marga kalian kan sama, udah gitu sering bareng lagi, pantes Jaemin keliatan sayang banget sama lo"

"Terus lo pikir di negara ini yang marganya sama berarti saudara? berarti Lee Min Ho sama Lee Ji Eun saudaraan juga? Lee Jeno? Lee Donghyuk? Lee Sung Kyung?"

Ten berdecak, memutar bola matanya malas.

"Bego juga lo ternyata" lirih Ten yang mampu di dengar oleh Soojin.

Mobil menepi tiba-tiba saat Soojin menginjak rem dan menatap Ten tak terima.

"Turun aja lo!"

"Jangan dong, ntar gue diculik om om kalo jalan sendiri"

Sumpah ya, saat ini Soojin sedang mencoba buat nggak nendang kepala Ten.

"Bisa gila orang yang nyulik lo" ujar Soojin yang kemudian menjalankan mobilnya kembali.

Ponsel disaku celana Soojin berdering, sebelah tangannya berusaha mengambil ponsel itu.

"Mau gue bantu nggak?" tanya Ten  dengan polosnya.

Gadis itu justru menatapnya dengan tajam, sembari menunjukkan kepalan tangan didepan wajah Ten membuat lelaki itu meringis.



"Wae" sapa Soojin

"Gue mau minta maaf, tapi mending lo pulang dulu deh"

"Kenapa emang?"

"Si bebek-"


Jaemin tak melanjutkan kalimatnya.

Sunbae! [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang