Bella, si Soojin kecil

165 31 1
                                    


Play Nothing's Gonna change my love for you(Riyandi Kusuma) 🎶







"Cowok itu Mark" lirih Aera.

Terkejut? bukan lagi, rasanya sekarang syaraf otak Soojin tak mampu berfungsi. Berulang kali mencerna maksud pengakuan Aera, Soojin tak kunjung menemukan jawaban.

Jadi, Aera dijodohkan dengan Mark? Kenapa Mark tidak pernah jujur? Kenapa baru sekarang Aera mengungkapkannya?

Ah, semester 3 lalu adalah saat Mark pergi meninggalkan Soojin. Ia pulang ke Kanada tanpa memberikan alasan, tanpa memberi kabar bahkan Soojin nggak tau apa Mark masih hidup saat itu.

Tapi, perlukah waktu selama itu untuk kembali ke Seoul? Atau sulitkah sekedar menghubungi? Jika memang alasan Mark pulang adalah perjodohan dengan Aera kenapa baru sekarang dia kembali?

Astaga Mark, banyak sekali pertanyaan dibenak Soojin untukmu.

Soojin menghela nafas, melepaskan genggaman tangannya. Mengusap wajahnya kasar, dan berhenti sejenak menangkup seluruh wajah dengan kedua tangannya.

Kedua tangan Soojin terulur merengkuh tubuh Aera, mengelus rambut dan punggung sahabatnya itu. Ia tersenyum sambil memejamkan matanya, merasakan isak tangis Aera yang mulai terdengar perlahan namun semakin kencang.

"Mianhe Soojin-ah.." ucap Aera disela tangisnya.

"Mianhe.."

"Jinja mianhe.."

Bahkan Aera kini mulai sesenggukan dipelukkan Soojin.



Bahkan Aera kini mulai sesenggukan dipelukkan Soojin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Benar, ini sudah benar. Apapun yang terjadi dulu kini sudah berlalu, toh juga Aera dan Mark sama-sama menolak. Mengingat keadaan Aera sekarang, tak seharusnya Soojin marah kan? Tapi Soojin memang tidak marah.

Ia hanya terkejut, dan sedikit kecewa karena Mark yang tak pernah jujur kepadanya. Kalau saja ia memberi alasan mengapa Soojin harus menunggu, memberi kepastian agar Soojin tak menerka-nerka sendiri.

"It's okay Aera-ya.. uljimaa.." ucap Soojin yang berusaha menenangkan gadis itu.

"Boss-" Woojin yang baru keluar dari pantry seraya membawa sepotong cheesecake langsung dihadang oleh Bambam yang tadinya berdiri didekat pintu sembari mengawasi kedua gadis itu.

Bambam langsung mendorong kepala Woojin menggunakan jari telunjuknya, membuat pria yang lebih muda itu terpaksa berjalan mundur masuk kembali ke pantry.

Soojin melonggarkan pelukannya, menghapus air mata Aera dengan kedua tangannya. Gadis itu tersenyum, menatap wajah sembab sahabatnya.

"Lo jelek kalo nangis, sadar kan?" gadis itu terkekeh membuat Aera mencebikkan bibirnya kemudian memeluk Soojin erat.

Sunbae! [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang