Haii semuaaaa...
Kembali lagi dengan saya~
Gua gak tau Book ini bakalan banyak yang baca atau engga, tapi makasih banget yang udah mau baca~
Maaf banget kalo Book nya ngebosenin, T_TGua gak akan banyak bicara, tapi jangan lupa vote&comment yaa guyss...
~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~Giyuu merasa menyesal telah pergi ke festival hari ini, padahal dia hanya ingin membeli beberapa makanan yang di jajakan lalu pulang. Tapi, itu hanya rencana. Di tengah perjalanan mencari makanan ia bertemu gadis iblis di hadapannya.
"Ne Tomioka sensei cepatlah, jangan sampai kau hilang seperti anak kecil~" Giyuu memasang wajah lelah saat mendengar suara menyebalkan Shinobu.
.
.
."Hei, Apa kelasmu menyenangkan tadi?" Muichirou melirik sang Kakak di sisinya yang kini berjalan dengan kedua tangan di belakang kepala.
"Begitulah, kau sendiri?" Muichirou balik melemparkan tanya, "Lumayan menyenangkan."
"Aku harusnya ikut tataboga juga bersamamu," Muichirou masih saja merajuk, gelengan kepala Yuichirou lakukan.
"Kau itu tak ada bakat di dapur, sudahlah ayo cepat pulang sebelum acaranya di mulai."
"Aku benci mengikuti acara keluarga seperti itu." lirih Muichirou dengan pandangan ke atas, dimana langit biru berubah warna menjadi jingga.
"Jangan banyak mengeluh! Ayo cepat!" Yuichirou menarik tangan sang adik guna mempercepat langkah.
.
.
.Akhirnya mereka sampai di rumah tradisional Jepang yang lumayan besar, mereka segera masuk ke kediaman keluarga dari pihak ibu. Saat masuk, tampak suasana orang ramai. Keluarga ini memang besar.
"Kalian sudah sampai? Bagaimana sekolah kalian?" seorang wanita mendekat pada keduanya dengan senyuman, Yuichirou tersenyum begitupula Muichirou.
"Menyenangkan!" keduanya membalas kompak, wanita itu tersenyum senang dan gemas.
"Wah~ Kalian ini membuat Kaa-chan gemas saja... Yaudah, kalian simpan saja tas kalian ya, dan bermain bersama yang lain, makan malam akan segera siap." ucap wanita yang ternyata adalah ibu dari keduanya, sepasang anak kembar itu mengangguk. Lalu mereka pergi menuruti perintah sang ibu.
"Kalian sedang apa?" Yuichirou mendekati beberapa sepupunya yang sedang melihat pedang keramat milik keluarga Takahashi. Yang sudah ada sejak 100 tahun lalu, katanya...
"Ini, katanya Kakek mau bercerita soal pedang keramat ini." Hayate–salah satu sepupu mereka– menjawab, Yuichirou mengangguk paham.
"Lihat, hulu pedang ini unik. Bentuknya seperti kabut," ujar seorang anak tambun seraya mengelus hulu pedang yang di maksud. Entah mengapa, ada rasa marah di dada Muichirou.
"Hadji, sebaiknya kau jangan memegang pedang itu sembarangan." ucap Muichirou tajam akhirnya, anak itu menoleh malas.
"Biar saja! Lagian ini pedang punya kakek!" balas Hadji keras kepala, sebuah kerutan di dahi Muichirou tercipta.
"Hei!–"
'Nak, aku mencemaskanmu.'
"–Apa?" Muichirou kebingungan, ia di tatap aneh oleh beberapa anak.
"Kau kenapa?" tanya Yuichirou namun sang adik malah menggeleng, "Sepertinya aku hanya salah dengar." jawabnya,
'Setiap kali aku melihat pedang yang ku buatkan untukmu, air mata keluar dari mataku.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengulangan | KNY
FanfictionPernah kalian bayangkan? Bagaimana jika hasil dari pertarungan akhir adalah seri? Muzan tak mati, namun dia seperti hibernasi untuk pemulihan. Lalu para pejuang yang melawan waktu itu mati, namun berakhir dengan reinkarnasi. Di karenakan Muzan y...