18

729 90 55
                                    

Haiii semuaaa...
Saya kembali~
Ah iya,
Minal 'aidzin wal faidzin yaaaaa...
Mohon maaf lahir dan batin^^

Buat kalian yang masih suka menunggu cerita ini, makasih banyak~
Jangan lupa buat vote sama commentnya hehe...
Biar saya lebih semangat ngetiknya~

See you~





















~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~
































"Cih, mana mau aku dengan makhluk jelek sepertimu," balas Yuki tidak selera, pertarungan pun dimulai. Sesuai ucapan Yuki barusan, Zenitsu diam di belakang menonton.

.
.
.

Semua serangan Yuki terasa seperti sengatan kecil bagi si Iblis, bagaimanapun dia adalah salah satu Iblis Bulan.

Nafas Yuki tersenggal, dia mundur mendekati Zenitsu. "Zenitsu-kun, Iblis ini lebih kuat dari yang kuduga."

Mendengar ucapan itu Zenitsu melirik, "wah, kau sampai babak belur ya?" imbuh Zenitsu ditanggapi senyum ringisan Yuki.

"Ahaha, begitulah. Sebaiknya kau pergi ke pos dan minta bantuan ke pusat. Setidaknya aku akan menahan dia--"

"Kau bisa mati loh!" potong Zenitsu, sedangkan Yuki hanya menggeleng. "Tidak masalah, kurasa aku--"

"Apa ini, kenapa kalian malah berbisik-bisik? Hei, dia calon pengantin-- eh... Kau seperti tidak asing!!" Iblis itu berbicara dengan memanjangkan lehernya guna mendengar apa yang dibisikkan oleh para pemburu Iblis.

Namun, ketika dia melihat Zenitsu lebih dekat matanya membelalak. Segera dengan kecepatan penuh dia menarik badannya ke depan.

"Kau! Pria sialan itu!!" pekiknya histeris, alis Zenitsu naik sedangkan Yuki sudah siap siaga di depan sang rekan.

"Minggir Yuki, sudah cukup bermainnya," kata Zenitsu sembari mendorong Yuki ke samping, menghilangkan penghalang antara dirinya dengan si Iblis. Situasi semakin berbahaya melihat mata yang penuh akan dendam itu mulai menyala.

"Eh... Apa?" linglung Yuki, disaat sadar posisi mereka terbalik sekarang.

"Kau kenal aku?" tanya Zenitsu datar, Iblis di hadapannya menggeram.

"Sialan kau melupakanku! Aku akan membalaskan dendam kakakku! Aku akan membunuhmu!" jerit si Iblis, Zenitsu mengernyit.

"Kau adalah Iblis Bulan, kalau begitu kau sudah hidup sangat lama. Ya kan? Bukankah seharusnya generasi kalian telah musnah?" kata Zenitsu datar, Yuki ikut mengangguk. Dari yang ia tahu soal Iblis generasi 100 tahun lalu, telah musnah ketika perang lanjutan.

"Tentu saja, karena dulu aku masih seorang manusia! Aku berubah menjadi Iblis untuk memburumu!" pekiknya membuat Zenitsu kembali berkerut, apalagi Yuki yang kebingungan.

Zenitsu memperhatikan lebih dalam wajah Iblis di depannya, mencoba memutar kembali memori lama. Beberapa saat kemudian matanya membelalak ketika wajah itu terasa tak asing.

"Tunggu, kau anak kecil itu?!" serunya dan si Iblis menggeram, sedangkan Yuki makin mengerutkan dahi.

"Aku bukan anak kecil lagi, kau akan mati di tanganku sekarang! HIYAAAAAAA!!!"

"Mundur Yuki!" teriak Zenitsu dan menahan tinju si Iblis dengan pedang yang masih tersarung.

"Apa? Tapi..."

Pengulangan | KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang