22

698 75 26
                                    

Heii semuanyaa, saya minta maaf karena baru up sekarang.
Tolong banget, jangan lupaaa buat vote yaaaa semuaaaa, biar saya semangat!!!
Terus jangan lupa di komen juga ya!
Semangat!!!

See you!!!






























~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~



















































"Tapi..." Inosuke menunduk memposisikan dirinya disamping telinga si gadis dan mulai membisikkan sesuatu.

"Dan kau tahu, ciumanmu tadi tidak bisa dibandingkan dengan pacarku, jadi ketahuilah posisimu!" setelahnya Inosuke pergi, dia kembali mencari Aoi. Sedangkan gadis itu jatuh kebawah.

.
.
.

"Sanemi!" panggil Obanai kala memasuki ruang kantor, pria yang dipanggil menoleh.

"Ada apa?"

Lantas Obanai mendekat, pria itu mulai bercerita kejadian semalam. Kening Sanemi berkerut tidak percaya.

"Mana mungkin anak Smp ada di tempat seperti itu, kau kekurangan tidur Obanai!" tukasnya, Obanai menghela nafas.

"Aku tahu, tapi hei! Aku tidak mungkin salah lihat soal pria itu," seru Obanai.

"Yah, mungkin vampir bukan hanya sekedar cerita."

Aktivitas Sanemi terhenti disaat menyadari sesuatu.

"Tunggu, kau pernah bercerita soal makhluk aneh kan? Apa mungkin..."

"Aku tidak tahu! Tapi tanganku terasa gatal untuk tidak membunuhnya, aku tidak mengerti!" seru Obanai yang kini mengusak surainya.

"Dimana Tomioka-san?" tanya Kyojurou begitu datang, ditangannya terdapat beberapa lembar kertas.

"Ada apa?" Sanemi yang balik bertanya karena sang rekan begitu rusuh, "dia harus mengisi lembar nilai anak SMA, Kepala yayasan sudah menagih!"

Kerutan di dahi semua guru terlihat, nampak sekali jika mereka terkejut.

"Kepala Yayasan? Kenapa sangat mendadak?" tanya Gyomei, meski Indra penglihatannya tidak ada dia sangat di segani. Gyomei menjadi seorang guru Olahraga, pria itu sangat ketat.

"Itu benar, kenapa mendadak sekali Kyojurou-san?" timpal Bu Hana, mendapat banyak protesan Kyojurou menghela nafas.

"Saya juga tidak tahu, tapi kita semua disuruh untuk mengirimkan data nilai para murid. Jadi, sebaiknya kalian mulai bekerja!" umum Kyojurou pada semua wali kelas.

"Lalu, dimana Tomioka-san?" kembali pria bersurai orange itu menanyakan Giyuu, tidak ada yang menjawab. Mereka semua sibuk dengan urusan masing-masing.

.
.

"Wah, Giyuu-san... Sudah lama kita tidak pergi dinas bersama bukan?" ujar wanita bersurai pink dan hanya ditanggapi datar oleh Giyuu.

"Kau yakin tidak masalah kita membawa pedang ini?"

"Astaga, yang bisa membuatmu berbicara hanya gadis kecil itu ya. Hihi, kekuatan Cinta memang parah!" Giyuu melirik si gadis sedikit kesal.

"Diamlah Kanroji!" tegur Giyuu, bukannya berhenti Mitsuri malah semakin menjadi.

"Suaramu sangat dingin, aku tidak percaya Shinobu selalu berbicara dengan dirimu. Wah, hatinya memang kuat ya!"

Pengulangan | KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang