08

934 104 34
                                    

Gimana kabar Kalian??

Semoga sehat-sehat yaa...

Saya gak akan banyak bicara hehe...

Pokoknya jangan lupa tekan Bintang sama comment ya... Biar saya semangat lanjutinnya.. Hehe...










~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~













"Kau sangat jahil!" seru gadis itu, di tanggapi kekehan kecil Inosuke.

"Wah senpai! Jika aku yang ada di sana, mungkin aku sudah pingsan dari awal." seru salah satu anggota teamnya, "Hahahaha, ayo kita cari hantu lengan panjang gedung ini!!!" Inosuke berteriak sampai lorong menggema, dia sangat bar-bar.

.
.
.

Kelompok Zenitsu kini berada di gedung SMA, sialnya mereka baru mendapatkan sedikit kertas misi.

Zenitsu melirik gadis di sampingnya yang terus merapatkan diri pada tubuhnya, ia sedikit mendengus, jika saja yang melakukannya itu adalah Nezuko mungkin akan berbeda cerita.

"Vinni senpai, bukankah seharusnya kau mencari kertas misi? Kita baru mendapatkan sedikit saat di gedung SMP." tegur Zenitsu pada gadis yang kini mengaitkan lengannya pada lengan Kiri Zenitsu, dapat anak itu rasakan jika sang Kakak Kelas sedikit tersentak. Namun, bukannya mengendur-- kaitannya malah semakin erat.

"Ma-maaf Zenitsu-kun... Tapi aku terlalu takut... Maaf ya... Biarkan aku seperti ini dulu..." melasnya membuat Zenitsu menghela nafas, dia tidak bisa melakukan apapun. "Nezuko, kau gantikan Vinni senpai di depan dan cari kertas misinya." Nezuko menoleh dan terdiam sesaat.

"Ah Baiklah!" gadis itu beringsut pergi ke depan dan mulai ikut mencari kertas misi, Zenitsu sendiri mengawasi sekitar, mencoba mencari kertas misi dengan mata awasnya.

Telinganya dia pasang sebaik mungkin, mencari informasi dari jarak jauh. Terkadang kelebihannya ini berguna juga.

"Setan Babi itu menyeramkan, aku benar-benar kaget."

Gosipan beberapa gadis yang jaraknya mungkin tidak terlalu jauh terdengar, itu artinya di belakang sana ada kelompok lain yang searah dengan mereka.

"Kau benar, apa mungkin itu manusia jahil? Soalnya kertas misi kita hilang."

"Mungkin saja 'kan ada kelompok lain yang datang saat kita pingsan oleh setan itu dan membawa kertas misi kita?"

"Sudahlah, a-aku rasa kita tidak seharusnya membicarakan hal itu sekarang."

"Oi! Jangan melamun!" tegur Mahara dan Zenitsu mendengus, "Fokuslah mencari kertas misi, bukan malah menengok ke sini." sinis Zenitsu membuat Mahara kesal, Clara segera menengahi.

"Fokus pada tugas masing-masing, jangan ribut di sini." keduanya membuang muka, dan Zenitsu baru sadar jika Mahara bukan meliriknya tetapi melirik gadis di sampingnya.

Ia tersenyum setan, baru saja Zenitsu ingin memanasi Mahara dia baru teringat pada Nezuko di depan sana. Gadis itu terlihat fokus mencari sesuatu di salah satu jendela kelas.

"Bagaimana jika kita masuk ke kelas ini? Aku menemukan satu di pojok jendela." Nezuko memamerkan kertas misi yang dia dapat, Clara mengangguk.

"Baiklah, kalau begitu kita masuk. Zenitsu dan Kak Vinni diam di ambang pintu. Jangan sampai ada yang masuk! Lalu yang lain berpencar dengan tim 2 orang." semua menjalankan komando Clara, anak itu sedikit licik dengan cara memblokir akses masuk. Agar tidak ada kelompok lain yang masuk.

Pengulangan | KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang