26

341 39 1
                                    

   "HEY Alle. "

  "Hn? " Allianista pandang Rossa.

  "Kakak bukan nak masuk campur urusan Alle dengan putera mahkota tapi bonda dan ayahda sangat risaukannya. Kakak dan Vince juga. Alle pasti dengan keputusan Alle? "Soalnya lagi.

  "Kak putera tak menyukai Alle sejak awal jadi pertunagan ni hanya sia-sia. Untuk apa bertunang tapi tak pernah melihatnya? Untuk apa bertunang tapi hany satu pihak yang bersungguh? Apa gunanya? Untuk politik? Ini mungkin dengar seperti pentingkan diri tapi Alle tak boleh hidup dalam hubungan palsu dan penuh penipuan. Alle taknak habiskan seumur hidup Alle untuk orang yang bencikan Alle. Alle taknak habiskan saat-saat sisa nafas Alle hanya untuk hubungan politik antara dua keluarga.Alle nak cari pasangan macam bonda dan ayahda. "

  Rossa terdiam. Senyuman hangat diberikan. "Adik kakak dan besar. Kakak bangga. Baik apa pun keputusannya kami akan menyokong Alle. Keluarga kita sangat berpengaruh dalam militer jadi jangan risau. "

  "Jangan risau kakak. Alle bukan nak memberontak. Putera layak untuk cari pasangan yang lebih baik dari Alle. Hanya satu tahun saja lagi."

  Reid yang mendengar di balij tumpukan bunga megengam kuat kepalan tangannya. Hatinya sakit. Sangat sakit. Kenapa? Kenapa dia berubah? Dulu perempuan tu bukan macam ni. Dia sangat mejengkelkan dan selalu datang menemuinya meski dia tak keluar. Selalu mengirimnya surat. Selalu mengirimnya hadiah. Tapi sekarang...itu tak terjadi lagi. Dia diabaikan sepenuhnya. Tunggu bukan ni ke yang dia nak selama ni jadi kenapa? Kenapa sekarang lain? '

  Kakinya melangkah pergi meninggalkan masion milik Duke William. Sesekali matanya melirik mansio yang megah itu. Ketua pelayan hanya diam tidak berani bersuara. Dia mendengar segalanya.


    "Haiyah!!! "

  Prak!!

  Prak!!

  Prak!!

  "..."

  "Ah Alle ayuh mula dengan pedang asli mulai sekarang." Tumpukan pedang kayu yang patah dipandang Vince sekilas sebelum mengambil pedang yang lebih baik.

  "Heheh baik. " Pedang dicapai. Sedia untuk bertempur.

  Shang!

  Ting!

  Ktang!

  Ting!

  "Urgh! " Pedang Vince yang hampir memotongnya dielak dengan melompat ke belakang. Tangannya memukul tanah dan berputar diudara. Melompat ke belakang Vince. Pedangnya menahan pedang milik Vince.

  Ktang!

  Shing!

  Tang!

  "Adik anda benar-benar hebat dalam berlawan. "

  "Heh semestinya. Huf Alle akan jadi kuat dan lindungi orang-orang yang Alle sayang! " Pedangnya diayunkan dan detingan pedang berterusan. Rambutnya yang sedikit terpotong dipandang sehingga jeritan mama dan kakak bergema.

  "VINCE!! "

  "Apa yang kau buat rambut cantik adikku lihat sekarang dah terpotong. " Marah Dukkes.

  "Ma itu hanya beberapa helai rambut. "

  "Alle rambut sangat beharga. Ini mahkota seorang perempuan. Vince lari 1111 pusingan sekarang!! " Arah Dukess marah.

  "Hah!? B..baik!! "

  Aku hanya mampu senyum bersalah.

My New Life As VilliarWhere stories live. Discover now