/11/

1.3K 138 3
                                    


Chapter ini panjang dan silahkan berkomentar ya, votenya ayo di tekan jgn sungkan.....
Semakin ramai ak jga smakin semangat utk up💜💜

+++

Haeri merasakan basah di sekitar bibirnya, memaksa matanya terbuka untuk melihat apa yang menganggu tidur nyenyak nya. Gadis itu terkejut kala mendapati sepasang mata bulat di depannya yang tengah menatap nya dengan binar cerah. "Selamat pagi noona. " Seru Taemin senang saat Haeri telah bangun. Ternyata cara yang ia gunakan sangat ampuh untuk membangunkan Haeri dari tidurnya.

Haeri segera terduduk dari posisi tidurannya dan menyapu pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. "Aku dimana? "

"Noona di rumah ku, semalam samchon membawa noona pulang dengan keadaan tidak sadar. Taemin senang sekali karena noona di sini. " Bocah laki-laki itu berseru riang sambil menepuk tangannya.

Haeri mengecek tubuhnya yang sudah terpasangkan sebuah coat hangat menutupi pakaian laknat di dalamnya, sejemang ia menghembuskan nafasnya lega. Ia masih ingat kejadian semalam, ia tidak bisa membayangkan jika bukan Taehyung yang membawanya pulang. Ternyata atasannya itu memiliki pikiran juga menjemput nya dan membawa nya pulang sebelum berakhir dengan kejadian yang tidak bisa ia bayangkan.

"Noona lapar? " Tanya bocah laki-laki itu penuh perhatian, dengan mata bulat yang berdenyar itu Haeri di buat gemas oleh bocah gembil itu. Haeri mengangguk dan mengangkat bobot tubuh gembil itu dalam pelukannya.

"Uh Taemin suka sekali berada dekat noona. " Taemin menyeruak masuk kedalam ceruk leher Haeri dan mendusel kepalanya di sana. "Noona wanginya manis sekali seperti susu putih Taemin yang sering di belikan oleh samchon dan juga seperti aroma pagi yang sering Taemin nikmati ketika berangkat ke sekolah, Taemin suka banyak-banyak. "

Haeri terkekeh dan menurunkan Taemin dari atas pangkuannya. Ia salut sekali dengan kelancaran bicara bocah ini, dengan lidah yang kecil itu ia berusaha untuk melafalkan kalimat dengan baik. "Mana samchon Taemin? Apa dia ada di sini?"

Taemin mengangguk sebelum ia melanjutkan kalimat nya. "Taehyung samchon sedang berada di dapur, apa noona mau ke sana? "

Dengan cepat Haeri menggeleng. Ia sama sekali tidak mau melihat wajah menyebalkan atasannya pagi-pagi begini walau memang sebelumnya atasan nya itu menolongnya. Oh itu hal wajib menolong seseorang yang di kirim ke tempat yang tidak baik. "Tidak, noona hanya menanyakan nya saja. Sekarang noona harus pulang, jangan beritahukan apapun kepada Taehyung samchon ya. "

"Noona sudah rindu dengan rumah ya? Maafkan Taemin karena semalam memaksa agar noona menginap di sini. Tapi Taemin izinkan noona pulang karena noona kelihatan lelah sekali. " Ujar Taemin sendu, bocah kecil itu memajukan bibir bawahnya terlihat sedih.

"Gwanchana Taemin, noona akan pulang sekarang." Haeri mengelus pucuk surai Taemin dan sedikit merapikan penampilannya, ia akan tetap memakai coat ini untuk pulang ke rumahnya. Sangat tidak mungkin ia berkeliaran di luar sana dengan pakaian yang terlihat seperti seorang jalang.

"Kau tidak tau cara berterima kasih?" Itu suara Taehyung yang tiba-tiba saja menginterupsi nya dengan nada penuh dengan kejengkelan. Dengan tangan yang terlipat di depan dada Taehyung melempar pandangan datar kepada Haeri.

Haeri memutar matanya malas dan berbalik menghadap Taehyung. "Syukurlah ternyata kim daepyo masih mengenal tanggung jawabnya kepada saya setelah mengirim sekretaris nya ke bar dengan pakaian yang terbuka." Haeri melipat tangannya di depan dada dan melempar tatapan tajam. Bagaimana jika dirinya tidak berakhir pada Taehyung? Astaga itu mengerikan apalagi di bar seperti itu.

Cold daepyonim [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang