/13/

1.1K 144 6
                                    


Pengen nulis bab uwu-uwuan sma si bos tpi blum saat nya😩
Jln utk ngeluluhin si bos msih
panjang dan berliku:)

Jgn lewatkan vote and coment
ya love, sesekali mmpir ke
crita ku yg lain jga ya💜

Happy reading...

+++

Taehyung terlihat mengetatkan rahang saat matanya bertubrukan dengan manik wanita yang terduduk cantik di depannya, beserta keluarganya dan juga keluarga si wanita. Taehyung muak dengan ini, Taehyung tidak suka di paksa dan juga di tuntut. Dirinya sudah sangat dewasa untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Memilih bungkam dan acuh dengan obrolan yang memenuhi meja ini.

"Kita akan melakukan pertunangan terlebih dahulu, Taehyung juga belakangan ini sangat sibuk dengan urusan kantornya. " Itu suara tuan Kim, Taehyung memalingkan wajahnya yang sudah memerah karena amarah.

"Tapi apa benar jika sekarang Taehyung sudah memiliki seorang sekretaris pribadi wanita? Aku bukannya tak ingin melakukan pertunangan terlebih dulu tapi untuk berjaga-jaga agar Taehyung tidak sampai menyukai wanita itu." Ujar tuan shin menyuarakan kekhawatiran nya, teringat ucapan sang putri kemarin ia tidak mau jika putri nya merasa tidak nyaman akan hal itu.

"Memiliki sekretaris pribadi itu urusan ku tuan, aku juga berhak jika jatuh cinta dengan wanita itu. Aku sama sekali tidak tertarik dengan hal ini, apalagi hanya untuk urusan perusahaan yang tidak penting. Tuan shin kau bisa saja menolak untuk ini, tapi ternyata kau terlalu lapar melihat keuntungan yang hanya berada di pihak kalian. " Taehyung menjeda ucapannya saat sang ibu mengelus lengannya untuk menenangkan. Namun Taehyung sudah tidak sanggup menahan sikap bodohnya lagi dan malam ini amarahnya sudah meletup-letup.

"Dan kau Nara, kau tau jika aku tidak pernah mencintaimu lagi setelah kau berhasil membuat diriku bodoh saat itu. Aku tidak peduli jika kau melakukan hal itu dengan sengaja atau tidak, aku tidak sudi menerima dirimu lagi. " Kecam Taehyung dengan penuh kilat kebencian di matanya, Taehyung bangkit dari kursi dan tanpa memedulikan lagi orang-orang yang berada di sana, ia bergegas pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi. Ia bisa mendengarkan panggilan sang ayah namun Taehyung tetap menulikan rungu dan memilih untuk pergi dari sini.

Memerintah sopir nya untuk segera meninggalkan restoran ini, rasa marah dalam dirinya masih belum mereda. Mungkin jika dulu Nara tidak berbuat di luar batas dirinya masih sangat merasa cinta dengan wanita itu. Karena Nara seseorang yang membuat dirinya nekat mengosongkan tempat sekretaris pribadi di kantornya.

"Kita akan kemana tuan?" Tanya Hyunwoo dengan pandangan masih fokus ke jalanan, ia tidak akan banyak bertanya ketika melihat raut wajah Taehyung yang terlihat sangat tidak bersahabat.

"Penthouse, tutup semua akses masuk bagi siapapun termasuk orang tua ku dan Nara. " Perintah Taehyung dingin dan langsung mendapat anggukan Hyunwoo.

Rasa kesal dalam diri Taehyung masih sangat menggebu, mood nya jadi hancur bahkan berbicara saja ia tidak selera. Satu-satunya tempat menyendiri terbaik adalah penthouse miliknya, ia bisa memainkan banyak game di sana semalaman. Tidak ada penganggu dan hanya dirinya.

***

Haeri mengeratkan pegangannya pada tali tas yang ia pakai, karena menyelesaikan tumpukan berkas dari Taehyung membuat dirinya harus lembur malam ini dan mengakibatkan ia harus pulang sendiri ke rumahnya. Melewati jalanan sepi di malam hari seorang diri membuat dirinya merasa was-was. Sesekali mengecek ke belakang untuk memastikan tidak ada orang asing yang mengikutinya.

Cold daepyonim [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang