/39/

1.1K 104 3
                                    

+++

Haeri mengerjap pelan dan mengedipkan matanya beberapa kali, perlahan seakan saat itu waktu seakan berhenti Haeri mendapati Taehyung yang juga sedang menatapnya, tatapan lembut dan begitu hangat seperti dekapan yang sekarang ia rasakan. Haeri kembali memejam saat wajah Taehyung mendekat untuk mengecupi dahinya, seluruh aliran darah dalam tubuhnya berdesir hebat membuat kedua belah pipinya menghangat. Pagi-pagi sekali saja hatinya sudah dibuat berantakan.

Lantas Haeri merangsek masuk kedalam dekapan Taehyung dan mengusak pipinya di dada Taehyung. "Aku senang, jika ini mimpi kau begitu jahat sudah datang di depan ku lalu pergi lagi begitu saja." Gumam Haeri yang sepertinya masih tidak terlalu sadar jika Taehyung benar-benar berada di sampingnya.

Taehyung semakin mengeratkan pelukannya dan mengusap lembut surai legam Haeri. Merasakan debaran jantungnya yang seakan ikut memeriahkan pagi indahnya sekarang. "Aku di sini sayang."

Ucapan Taehyung barusan yang terdengar menggelitik telinga sepertinya membuat Haeri perlahan mengumpulkan kesadarannya. Haeri sedikit menjauhkan wajahnya dari  dan mengadah untuk melihat ke atas, ia mendapati Taehyung yang tersenyum padanya. Lantas Haeri langsung terduduk kaget dan menutup mulutnya sebagai perwakilan dari ekspresi nya. "Kim daepyonim?"

Taehyung mendengus dan kembali menarik lengan Haeri membuat wanita itu kembali tertidur di sampingnya. Taehyung menjadikan lengannya sebagai bantalan kepala Haeri, Taehyung pun mengecup pucuk hidung Haeri. "Sah pacaran."

Haeri masih terpaku sebentar, ini masih sulit untuk ia pahami. Jadi semalam mereka hampir melakukan itu ya? Oh astaga lagi-lagi pipi Haeri memanas.

"How cute." Taehyung terkekeh lagi dan semakin membawa masuk tubuh Haeri dalam dekapannya. "Kau tidak lupa arti dari tanda di lehermu kan?" Tanya Taehyung yang membuat Haeri begitu cepat menyentuh lehernya,  masih terasa perih ternyata.

"Milikmu?" Haeri tertawa kecil, ia masih sedikit belum terbiasa seperti ini. Mereka dekat juga belum terlalu lama, jadi Haeri masih merasa canggung.

"Mau sarapan dulu atau langsung ke kantor?" Tanya Haeri yang sekarang mengadah untuk menatap wajah Taehyung.

"Kamu yang akan memasak?"

Sebentar, kamu? Oh Taehyung mengubah panggilan nya. "Kamu?" Tanya Haeri dengan sedikit rasa debar dalam dirinya. Karena ia takut ketahuan jika sekarang jantung seakan ingin meloncat keluar.

"Ehm kamu yang memasak dan aku yang makan, nanti kita berangkat bareng ke kantor ya."

Sekali lagi Haeri berdehem salah tingkah dan lantas melepaskan diri dari pelukan Taehyung. "Ah ya, aku akan memasak." Haeri segera berlari menuju ke kamar mandi, memegang dadanya dan bergemuruh dan menyentuh kedua pipinya yang menghangat.

***

Saat Haeri selesai dengan setelan kantor yang seperti nya memang sudah Taehyung siapkan berupa kaus turtleneck lengan panjang berwarna coklat muda di padukan dengan sebuah coat berwarna coklat tua. Haeri berjalan mendekat ke arah Taehyung yang kini sudah terduduk di meja makan, Haeri merasa bersalah karena ia begitu lama dan membiarkan Taehyung menunggu.

"Kim sudah lama ya? Maaf aku kelamaan tadi, aku akan mema—

Omongan Haeri terpotong begitu saja saat ia melihat keadaan kompor yang berantakan dengan isian panci yang terlihat gosong, ia terkejut dan menatap tak mengerti ke arah Taehyung. "Apa yang kau lakukan?"

"Kita pesan saja." Suara bel dari arah pintu terdengar setelah itu, Taehyung langsung bergegas untuk membuka pintu karena ia tau jika itu kurir yang mengantar makanan mereka.

Ah Haeri mengulum bibirnya kedalam, ia mengerti jika kekacauan yang ia lihat sekarang berasal dari Taehyung sehingga pria itu memilih untuk memesan makanan saja. Taehyung masuk dengan kedua tangan yang menenteng dua kantong berisi makanan yang ia pesan, lantas Haeri membantunya untuk menata di meja dan mengambil beberapa piring.

Cold daepyonim [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang