"Bunuh mereka atau aku yang bakal kasih kalian hukuman berat!"
Y/n berucap sambil berdiri, ia langsung pergi dari ruangan rapat tersebut tanpa mengucap salam penutupan.
Keempat perserta rapat tersebut mengalami dilemma. Tau kalau tuan putri tidak akan memberi tahu yang mulia, tapi tetap saja. Tuan putri bukan orang yang layak dilawan.
"Bah, ini bukan hal yang patut diremehkan." Ocho menghela nafas kasar.
Slapp
...
"Ini salahmu."
Osamu menampar keras Atsumu, ia berdiri dari duduknya dan meninggalkan ketiganya yang menatap heran.
"Cih, ini salahnya. Kenapa malah aku yang di salahkan?!" Atsumu menggebrak meja dengan kesal.
"Bah-"
›
"Capett. Kalo udah jauh langsung pake kekuatan!"
Ice dan Taufan sekarang sedang berlari menjauhi mansion Alariace. Keduanya benar-benar lurus menghadap kedepan tanpa melihat jalur lain, seperti orang dikejar kambeng-
Setelah jarak keduanya sedah lumayan jauh dengan Mansion Alariace. Ice membuat jalur es agar bisa berlari lebih cepat, sedangkan Taufan menggunakan kekuatan anginnya untuk mempercepat perjalanan mereka.
Perjalanan tersebut berjalan sangat panjang. Mulai dari pertama kali terbitnya matahari di Timur, hingga mau terbenam di Barat.
Hingga sampailah mereka di Pusat Kota. Keduanya memelankan langkah mereka, lalu menengok kanan kiri.
Setelah menemukan tempat yang mereka cari selama sejam, akhirnya Ice dan Taufan memasuki cafe di Pusat Kota tersebut.
Dari pertama masuk pun mereka sudah menemukan tempat duduk berenam yang diisi oleh tiga orang.
Ice dan Taufan pun menghampiri tiga orang tersebut, dan menyapa mereka.
"Yo. Selamat?" sapanya yang langsung duduk dikursi.
"Ya.. nggak ada penjaga yang tau sih." jawab Gempa.
"Ho'oh!" sambung Thorn dan Blaze.
Ice hanya memantuk-mantuk paham, setelah itu ia mengeluarkan tablet milik Solar yang dibawanya dari Mansion Alariace.
"Lah, terus kemana Hali sama Solar?"
Pertanyaan Taufan membuat Ice langsung menatapnya, lalu berpindah menatap ketiga temannya yang telah terpisah jauh setelah 2 Minggu.
Ketiganya saling pandang dan menghela nafas.
»»»
Setelah mengikuti berbagai tahapan dari Ice akhirnya mereka bisa kabur dari tempat tersebut.
Kelimanya berhati-hatidalam menyusuri tempat yangirip labolatorium itu, tak ada siapa-siapa.
Mengcurigakan?
Sangat mencurigakan.
"Sttt, jangan buat suara, tempat ini mencurigakan."
Tap tap tap...
PRANGG!!
Bukan siapa-siapa yang membuat suara, namun suara itu terdengar dari bagian hujung labolatorium.
Nampaknya mereka tidak sendirian.
Berbarengan dengan itu lampu redup tadi menyala terang, membuat siapapun dapat melihat jelas luasnya labolatorium ruangan itu.
"Ck, sialan. Larii!!"
Ketujuh remaja tersebut berlari sekencang-kencangnya saat salah satu staff melihat mereka.
Disana terjadi acara kejar-kejaran. Dari ruangan lab hingga lorong panjang yang sedang menjadi tempat berlari mereka.
Saat hendak berlari menuju pintu akhir dari lorong tersebut, tiba-tiba pintu besi tersebut tertutup perlahan.
Mereka sadar, kekuatan element mereka tak berarti selama ruangan labolatorium masih dilindungi oleh kekutan aneh disekitar mereka.
Satu-satunya cara adalah berlari sekencang-kencangnya bukan?
Brukk
Solar berhenti mendadak, melihat Hali yang tersungkur lemas, sedangkan teman-temannya tetap berlari a.k.a. tak menyadari mereka tertinggal.
"Ayo, Hali. Bentar lagi kita keluar dari sini!"
Solar membopong Hali sambil berlari kecil menyusul yang lain.
Sayangnya disana Blaze, Gempa, dan Blaze baru menyadari keberadaan Solar dan Hali yang tertinggal.
"Sol, ayoo cepet!!"
Blaze mengulurkan tangannya ditengah pintu besi yang terus menutup.
"Kami telat..."
Solar menyentuh pintu besi yang sudah sangat sempit itu, dia mendorong tangan Blaze.
"Kalian duluan aja, aku sama Hali cari cara lain!" ucapnya yang terdengar disela pintu yang surah sangat sempit, tak lupa merekahkan senyuman percaya dirinya.
»
"Ya gitu..."
Blaze menggaruk tengkuknya yang tak gatal...
"Yah... Kehambat lagi kita." Ice menguap malas mendengar masalah baru yang membebani pikirannya itu.
"Percaya aku dah, Hali sama Solar nggak bakal bisa keluar selain nyusup ke mansionnya Alariace. Bukan apa-apa, tapi penjaganya itu ga ngotak!"
Semuanya terdiam, benar juga apa yang dikatakan Ice. Alariace bukan orang main-main soalnya.
"Jadi gimana rencana kedepannya?"
»
Halah, Ara aslinya up jam 6 kemarin malah keundur gara-gara eskul-
Emangnya ada jalan lain di dalam labolatorium itu? Tentu saja rahasia.
♪(┌・。・)┌
![](https://img.wattpad.com/cover/241994994-288-k709352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of Elements
AdventureKetujuh kawanan pemuda menduduki bangku kelas XII di sebuah kota yang dikenal dengan nama Pulau Rintis. Ketujuh pemuda itu melakukan camping di atas bukit yang lumayan jauh dari rumah masing-masing. Selama kegiatan camping berlangsung, semuanya bai...