Menjalin Pertemanan

3.2K 216 57
                                    

Seorang pemuda bernetra ruby sedang berjalan menapakkan kakinya masuk ke gerbang sekolah menengah atas. Dengan hitungan detik pun banyak teriakan siswi-siswi yang mengagumi ketampanannya, dan itu membuatnya risih.

"Wahh!! Itu cowok yang katanya murid baru??"

"Ganteng fix kayak empat cogan lagi. Sekolah kita makin banyak cogannya."

Dan bla bla bla. Semua kata-kata itu membuat pemuda netra ruby tersebut geram. Namun terkesan ditahan, dia tak suka dipuji. Bahkan dijadikan pusat perhatian.

Setelah Halilintar masuk kedalam gedung sekolah itu dua insan lagi datang dan mendapatkan sorakan lagi dari para siswi-siswi.

Salah satu dari mereka menggunakan kacamata jingga bermodelkan vistor, dan satu lagi berwajah imut dan suka menebar senyuman khasnya.

"Huaaa... Itu juga anak baru?? Fix masa depanku."

"Ihh, gemes sama yang imut ituu.. pengen cubit deh."

Kedua pemuda itu acuh dengan kata-kata histeris para kaum hawa, dan mereka jalan beriringan masuk ke gedung sekolah itu.

°°°

°°°

"Baik anak, anak Mama Zila akan memperkenalkan kalian dengan tiga murid baru. Mereka berasal dari daerah yang berbeda. Masuk." Ucap guru yang sering disebut Mama Zila.

Ketiga pemuda itu datang dengan aura yang berbada-beda. Yang satu auranya sungguh mengintimidasi, yang satu lagi memiliki aura cuek namun percaya diri, dan yang terakhir memiliki aura kegembiraan.

Semua siswi disana merasa senang dengan kenyataan, bahwa mereka satu kelas dengan ketiga pemuda itu.

Suasana kelas masih hening dikarnakan guru yang mengajar adalah mama Zila. Yang membenci keramaian. Jadi mereka menahan diri untuk bercakap satu sama lainnya.

"Baik perkenalkan diri kalian."

"Halilintar, Jakarta."

"Saya Taufan, Saya dari Singapura. Semoga bisa berteman!!"

"Solar, dari Kuala lumpur."

Ya, dari segi bicara mereka bisa disimpulkan.

"Baiklah, silahkan cari tempat duduk yang kosong." Ucap Mama Zila.

Mereka pun duduk dan mendengarkan pelajaran sejarah kuno.

SKIP TIME~

Bel istirahat sudah berdengung kencang. Para murid berhamburan mengeluari kelas. Di saat itu pula Taufan dihampiri oleh seorang ketua kelas sekaligus ketua OSIS. Ya, Siapa lagi kalau bukan Gempa?

"Hai, saya Gempa. Kalian mau ke kantin bareng?" Tanya Gempa dengan ramah dan diangguki oleh ketiganya.

Mereka berjalan bersama menuju kantin, disaat Gempa sampai dikantin, dia langsung diteriaki oleh pemuda netra hijau. Thorn.

"Gem!"

"Ah, iya!"

Gempa pun mengajak ketiga kawan barunya itu untuk duduk di kursi panjang. Gempa pun memperkenalkan satu-satu kawannya pada ketiga mahluk itu.

"Hai, perkenalkan ini Solar, Halilintar, dan Taufan. Mereka murid baru. Dan Ini Blaze, Ice dan juga Thorn."

"Hai Hali, Sol, Fan!" Tegur Blaze dengan senang hati. Dan di jawab anggukan oleh HaliSol dan "Hai" oleh Taufan.

Prince of ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang