mereka itu sebenarnya baik??

679 82 5
                                    

Typo?
Maafkan.

"Sialan!"

Solar terduduk shok. Dirinya tak menyangka akan terjadi hal sepeti ini, ini diluar ekspektasinya.

"Sol, sudah ku bilang nggak mungkin kita masuk tanpa adanya rencana cadangan." Gempa menatap Solar kasihan, namun ini juga termasuk pelajaran bagi mereka.

"Aku tau Gem. Bahkan aku udah ada rencana, tapi bener-bener yang tadi itu diluar perkiraan! Aku ga nyangka mereka dah tau kita kesana!" Solar frustasi. Ia langsung melontarkan semuanya dengan nada tinggi.

"Thorn awalnya juga mikir gitu, tapi mereka itu beda. Nggak semudah yang dikira juga kalau kita bisa kabur, mereka keliatan udah terlatih." Thorn juga menyampaikan pendapatnya.

"Semua barang kita juga ilang. Masa dirampas mereka?!" Blaze malah nampak panik.

"Iya. Lagian tempat ini khusus anti kekuatan. Mau di rusak sama kekuatan apapun ini bukan tandingannya. Dinding-dindingnya juga." Solar menyentuh jeruji transparannya.

Solar mencontohkan maksudnya. Dia mencoba merusak penghalang didepannya itu dengan kekuatan cahayanya, namun hasilnya nihil. Bahkan jeruji tersebut tak tergores sedikitpun, diingat kekuatan Solar itu nggak main-main.

"Cih! Kalau terus-terusan disini bisa saja kita jadi gila!" Halilintar memegang erat benda transparan itu.

"Sudah Hali, kita pikirkan hal lain. Nggak usah kebawa emosi." Ucap solar yang ada di sebelah bagian kanannya.

"Jangan bodoh Solar. Kau pikir sampai kapan kita akan disini?!" tanya Halilintar.

"Aku tau itu, aku tau. Setidaknya kita duduk dulu pikirkan rencana, jangan gegabah Hali!" balas Solar dengan nada yang sama tingginya dengan Halilintar.

"Terserah!"

⟩⟩⟩

Ice dan taufan berjalan santai menuju taman. Cuaca yang agak mendung terasa sejuk, keduanya pun mempercepat jalan setelah melihat empat teman baru mereka.

"Wah kalian datang 10 menit lebih cepat." sapa Ocho yang merapikan beberpa barang.

"Iya, kami takut itu hal yang sangan penting." balas Ice seolah peka.

"Oh, Riace ngapain?" penasaran Taufan.

"Oh, tadi ada penyusup jadi kita tangkap, terus amanin barang-barangnya." jawab Atsumu yang cuma menonton.

"Tempat seketat ini masih saja ada yang menyusup yah? Aku binggung sama yang nyusup." Taufan membuat pose berfikir.

"Boleh aku liat?" tanya Ice.

"Tentu!"

Ice mengambil salah satu benda persegi panjang yang besar, nampak mirip tablet. Ice malah kebinggungan, tablet ini mirip dengan milik Solar dan memangnya dunia ini sudah memproduksi tablet?

Ice menyalakan tabletnya dan keluar sandi pengaman. Karna Ice iseng, dia mencoba sandi milik Solar, dan benar saja bisa terbuka! Disana Ice terkaget, karna wallpaper nya adalah foto Solar sendiri.

"Hei, bukannya itu So-"

Belum selesai Taufan berbicara langsung diberikan pukulan yang kuat oleh Ice. Sebab taufan yang tak dapat peka di saat-saat seperti ini.

"Ada apa Angin?" tanya Alariace.

"Dia mengataiku, jadi kupukul." jawab Ice dengan datar, dan ditertawakan kecil oleh Atsumu, Osamu, dan Ocho.

Ice membuka memo didalam tablet Solar dan menuliskan "Diam, baca keadaan!" lalu memperlihatkannya kepada Taufan yang masih meringis dengan pipinya.

Prince of ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang