Season 1 / part 1

1.7K 108 10
                                    

Cerita di mulai dari persahabatan dua orang gadis yang terjalin sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, hingga kini saat keduanya telah sama-sama berkeluarga, mereka adalah Puspa dan Ayu. 

Puspa menikah dengan lelaki bernama Karang dan telah di karuniai anak laki-laki yang sangat tampan dan di beri nama Adit Novalino. Berbeda dengan Puspa, tampaknya Ayu kurang beruntung karena hingga saat ini ia belum juga di karunia anak, namun Ayu tak pernah menyerah dan pada akhirnya setelah tujuh tahun menanti, kebahagiaan itu pun tiba. Tya Adelia, putri cantik nan manis anak dari Ayu dan suaminya yang bernama Agung telah lahir ke dunia.

Hari itu Puspa memutuskan berkunjung ke rumah Ayu yang baru saja melahirkan, ia sangat bersemangat menemui keluarga kecil sahabatnya itu untuk yang pertama kali setelah sekian lama tak bertemu karena keduanya tinggal di kota yang berbeda.

"Ayu, gimana kabarmu ? selamat ya atas kelahiran putrinya,"  Puspa tersenyum bahagia seraya melihat baby Tya yang berbaring di samping Ayu. "Cantik sekali kamu nak, mirip sama tante," canda Puspa sambil mengelus pipi Tya lalu memeluk Ayu sahabatnya.

"Makasih tante puspa yang paling cantiiik diantara suami dan anak cowoknya, hehe !" Ayu terkekeh membalas candaan Puspa sambil mengeratkan pelukannya. "Saat ini kabarku baik dan sangat bahagia,"  jawab Ayu tersenyum lebar.

"Syukurlah, aku turut senang mendengarnya."

"Adit, sudah besar ya, ganteng sekali kamu nak," Ayu memegang pipi Adit  dengan gemas, sedangkan Adit, ia hanya diam fokus menatap bayi kecil yang membuatnya penasaran karena terlihat seperti boneka namun bisa bergerak.

"Iya dong tante, anaknya mama Puspa gitu loh," jawab Puspa dengan wajah bangganya.

"Bener-bener ya, dari dulu ibumu ini selalu over PD nya," seketika ucapan Ayu mengundang gelak tawa.

Puspa dan suaminya sepakat memutuskan untuk menginap beberapa hari di rumah Ayu untuk memuaskan diri saling melepas rindu, hingga saatnya tiba di mana mereka merencanakan sebuah perjodohan.

"Puspa apa kamu benar-benar yakin akan menjodohkan anak-anak kita ?" ucap Ayu memulai perbincangan.

"Aku yakin sekali dengan rencana ini, aku ingin persahabatan kita bisa tetap terjalin hingga akhir, suami-suami kita juga sudah setuju, apa kamu keberatan ?"

"Tentu tidak, hanya saja aku sedikit khawatir, akankah mereka nanti mau menerima dan bahagia dengan rencana kita ?" ucap Ayu dengan wajah serius.

"Hello bu Ayu yang kakuu ! itu urusan nanti ya say, gak usah terlalu di pikirkan, kita memang membuat komitmennya sekarang, berhubung mereka nanti mau menerima atau tidak, biarlah waktu yang menjawabnya oke ?" jelas Puspa yang berusaha menenangkan Ayu.

"Baiklah-baiklah ibu calon mertua yang baweel," canda Ayu sambil tertawa kecil.

Di tempat lain,di dekat dua sahabat yang saling melontarkan candaan itu, suami mereka yang mendengar hanya tertawa sambil geleng-geleng.

*****

Esok paginya, Puspa berpamitan hendak pulang, namun sebelum itu, ia lebih dulu menyodorkan kotak kecil yang bentuknya sudah sangat familiar. Ayu menerima dengan senang hati lalu membuka kotak berwarna merah itu yang berisikan sepasang cincin emas putih dengan inisial nama kedua anak mereka di sisi lubang bagian dalam. 

"Apakah kamu tau, aku sudah sangat tak sabar melihat mereka berdua tumbuh besar." ucap Ayu sambil memandangi cincin di tangannya

"Hey ! apa lagi aku, tolong jaga gadis kecil ini, kalau perlu di kurung saja, jangan sampai di lirik bujang lain,"  canda Puspa.

"Is .. iis ! kamu kira anakku ini burung pake di kurung segala," Ayu tertawa kecut sambil melihat kearah sahabatnya.

"Haha ! baiklah, sebelum aku pergi, ambilah cincin yg berukuran kecil milik Tya dan simpan baik-baik, berikan padanya ketika sudah dewasa nanti, akan kusimpan yang satu lagi milik Adit," Puspa memasukkan cincinya ke dalam tas, lalu  ke luar menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumah, siap untuk berangkat.

"Hati-hati di jalan ya, terimakasih atas kunjungannya, kabari aku setelah sampai rumah," Ayu dan Agung kompak melambaikan tangan saat mobil sahabatnya itu mulai melaju perlahan hingga hilang dari pandangan.





"Ini ff pertama Author, menggunakan bahasa sederhana percakapan sehari-hari agar mudah di mengerti, harap maklum kalau masih banyak kekurangan.

"Part 1 mungkin ada yang gak suka, coba baca part 2 nya..

Terimakasih buat yang sudah baca

Perjodohan ADITYA        ( SN x NCT 127 ) (Fanfiction) (End✔) Dalam RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang