Berjalan cepat sambil menoleh kesana kemari, rasa takut membuatnya merasa seperti sedang di awasi, Tya menuju ke tempat pemotretan Adit namun.
"Bugh ..!! aah ..! Tya merasa menabrak seseorang yang kemudian orang itu malah mendekapnya.
"Tya kamu kenapa kok kayak ketakutan gitu ?"
Mendongak, melihat wajah lelaki yang mendekapnya. "Om, eh .. Aa ? udah selesai belum, apa kita sudah bisa pulang ?" sejenak Tya lega mendapati Adit berada di dekatnya yang membuatnya tenang.
"Ini Aa baru mau ajak kamu pulang."
"Ya udah ayuk pulang A' ."
"Kamu gak papa kan ?"
"Tya gak papa kok."
"Ya udah yuk." Adit merangkul Tya berjalan meninggalkan tempat itu.
Dari jauh tampak Lea memperhatikan pasangan itu, tersenyum sinis melihat Tya yang bersikap aneh, senang rencananya mulai berhasil.
Di dalam mobil, Tya hanya terdiam melamun, otaknya di penuhi dengan bayangan wajah Tae yang sedang menatapnya tajam mengingatkan akan cekikan itu membuat tenggorokannya mendadak terasa kering dan susah menelan ludah, Tya mulai gelisah, sedangkan Adit yang merasa capek tak sempat memperhatikan sikap anehnya, ia hanya fokus menyetir.
Sesampainya di depan rumah Tya, Adit tak sempat mampir, ia langsung pamit pulang karena sudah merasa sangat capek, menjalankan mobilnya perlahan meninggalkan Tya yang berdiri di depan rumah melihat kepergiannya.
Melangkah masuk ke dalam, langsung menuju kamarnya, merebahkan diri di ranjang menatap kosong ke langit-langit, perlahan memejamkan mata sekelebat wajah Tae lagi-lagi muncul mengganggunya, Tya pun dengan cepat membuka matanya lagi seperti tak ingin melihat wajah itu.
"Ya ampun ! Kenapa jadi gini sih, gak bakalan gue liat muka itu lagi !" kesal dengan dirinya sendiri, mengacak rambut, lalu beranjak menuju kamar mandi.
Selesai mandi Tya menuju dapur menghampiri maminya yang sedang memasak untuk makan malam.
"Eh .. cantiknya mami, gimana tadi ikut nemenin pemotretannya, asik gak ?"
"Asik gimana, bosen banget tau mi, malah tadi Tya lihat foto si ..." Tya sadar keceplosan, terdiam sejenak tak jadi melanjutkan kalimatnya, tak ingin mengingat dan mengungkitnya lagi.
"Lihat foto siapa sayang, kok diam ?" mami ayu yang penasaran.
"Mmm .. itu mi .. foto si Aa yang posenya jelek banget, jadi di suruh ngulang lagi deh.
"Oo.. itu udah biasa, pose emang harus sesuai tema, kalo gak ya emang harus di ulang."
"Iya mi" ucap Tya sembari membawa mangkuk sayur ke meja makan.
"O .. ya, kamu udah baca pesan dari nak Adit belum, tadi di telfon ponsel kamu gak aktif.
"Belum mi, ponsel Tya mati, habis batrenya lagi di cas, emang kenapa mi ?"
"Tadi nak Adit telfon, besok minta di temenin lagi, mami iya in aja, jadi besok pulang kuliah kamu langsung di jemput menuju kesana.
"Ya ampun mi males banget, kenapa gak bilang dulu sih sama Tya, main bilang iya aja."
"Gak boleh gitu dong sayang, dia itu calon suami mu, jadi mulai sekarang Tya harus belajar nurut dan mendukung karirnya.
"Iya-iya mamiii...iss."
"Ya udah sana panggil papi, kita makan."
"Siap mi,"
###
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ADITYA ( SN x NCT 127 ) (Fanfiction) (End✔) Dalam Revisi
Historia CortaTya Adelia, gadis manis yang di jodohkan sejak lahir oleh kedua orang tuanya dengan lelaki yang usianya terpaut cukup jauh. Tya baru mengetahui saat berusia 18 tahun. Siapa sangka lelaki itu menjadi Cinta pertamanya yang memberi begitu banyak kebaha...