Cukup lama berada dalam satu ruangan bersama Lea membuat Tya menjadi risih, berulang kali mencuri pandang, Lea tak kunjung pergi dari sisi Adit, ia malah semakin terlihat menyebalkan di matanya, dan pada akhirnya Tya memutuskan untuk mengalah.
"Ma, Tya pamit dulu ya mau nganter pulang temen-temen Tya."
"Eh gak usah Tya, lu di sini aja nemenin bang Adit, kita bisa pulang sendiri kok," ucap Jinny yang tak peka.
Gemas dengan jawaban sahabatnya yang satu itu, Tya menatap tajam memberinya isyarat.
"O ya gue lupa kalau di sini susah nyari taxi, jadi minta tolong di anter Tya boleh kan tante, hehe ?" Jinny menarik ucapannya.
"Ya boleh dong, Tya juga gak keberatan kan ? lagian di sini sudah ada mama yang jagain Adit."
"Ya udah ma Tya pulang dulu."
"Iya sayang, hati-hati."
###
Siang itu setelah menjenguk Adit di rumah sakit dan selesai mengantar kedua sahabatnya, Tya tak langsung pulang, ia meminta pak Slamet untuk mampir sebentar ke taman bunga yang pernah ia kunjungi bersama Mark.
"Pak Slamet tunggu di mobil aja ya, Tya mau menyendiri, mengheningkan cipta dan mengomel sepuasnya di dalam sana.
"Waduh, mau ngomelin siapa non ?"
"Ngomelin angin, udah pokoknya pak Slamet tenang aja duduk manis di sini, Tya cuma bentar kok," sambil berjalan pergi.
"Ada-ada aja non Tya ini," gumam pak Slamet heran.
Tya berjalan santai memasuki area taman, matanya memandang ke jajaran bunga-bunga yang tertanam rapi, terlihat kupu-kupu yang berterbangan di atasnya mencari madu, di sisi lain terlihat beberapa pengunjung yang datang bersama teman juga pasangannya untuk sekedar selfie.
Tya berhenti dan duduk di sebuah kursi kosong paling ujung yang tak terlalu banyak di lewati pengunjung, dalam kesendiriannya suasana sunyi melancarkan pikirannya untuk mulai traveling mengingat hal-hal menyebalkan yang terasa mengganjal di hati, hingga tak sadar ia meluapkan dengan kata-kata membuatnya terlihat seperti orang gila. Hingga sesaat kemudian ia di kagetkan oleh suara lelaki di sampingnya.
"Khem ! dari pada ngomel-ngomel gak Jelas, mending emosinya di salurin buat menghafal vocabulary english atau bahasa lain yang kamu suka biar tambah lancar."
"Eh.. pak Jae ! kok bisa ada di sini ?" Tya kaget dengan kemunculan pak Jaehyun secara tiba-tiba.
"Saya tinggal di dekat sini, saya juga pemilik taman ini."
"Hah ! yang bener pak ? wah gak nyangka. Saya baru dua kali ini ke sini dan suka banget dengan tempatnya."
"O ya ? kalau gitu silahkan datang sesukamu, tempat ini di buka untuk umum,"
"Pasti saya akan sering datang kesini pak," ucap Tya merasa senang, sejenak kegalauannya menghilang dan sedikit terhapus oleh benih kekaguman yang muncul pada diri dosen muda pengajarnya itu, sampai akhirnya keduanya terlarut dalam perbincangan, hingga tak terasa hari mulai sore, Tya pun segera pamit untuk pulang.
###
Sampai di rumah Tya menuju kamar untuk beristirahat sejenak, kemudian mandi setelah itu makan malam bersama kedua orang tuanya.
Malam itu terbesit di pikirannya, ia ingin kembali menjenguk Adit di rumah sakit, Tya berusaha mencari cela, berharap tak bertemu lagi dengan Lea seperti yang terjadi tadi siang.
Mengantongi ijin dari kedua orang tuanya, Tya bergegas pergi dengan membawa semua barang yang ia butuhkan untuk menginap dalam semalam, juga semua keperluan kuliah untuk esok paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ADITYA ( SN x NCT 127 ) (Fanfiction) (End✔) Dalam Revisi
ContoTya Adelia, gadis manis yang di jodohkan sejak lahir oleh kedua orang tuanya dengan lelaki yang usianya terpaut cukup jauh. Tya baru mengetahui saat berusia 18 tahun. Siapa sangka lelaki itu menjadi Cinta pertamanya yang memberi begitu banyak kebaha...