Sesampainya di kelas, Tya menuju tempat duduknya yang bersebelahan dengan Denise, sedangkan Jinny tepat berada di belakangnya. Mereka asik bercerita layaknya emak-emak yang sedang sibuk menggosip.
"Eh ! apaan ni," Tya melihat bungkusan kecil berbentuk bulat di dalam laci meja dan mengambilnya.
"Tya, benda apa itu yang lu pegang ?" Denise merasa penasaran.
"Gak tau, kok bisa di laci gue ?"
"Coba lu liat, ada nama pemiliknya gak ?" Jinny juga sangat penasaran.
Tya membaca tulisan yang ada di bungkusnya. "Happy Birthday Tya, from M, hah siapa M ?"
"Dari penggemar rahasia lu kali," Denise mencoba menebak.
"Penggemar rahasia ? udah kayak artis aja gue."
"From M ? kayaknya gue tau deh itu dari siapa," Jinny terlihat berpikir.
"Siapa ?" tanya Tya dan Denise bersamaan.
"Haha ! ada yang penasaran, mau tau apa mau tau bangeet ?"
"Sumpah males gue liat muka lu yang nyebelin," kompak Tya dan Denise terlihat kesal.
"Ya elaah, bercanda doang, pada jutek aja lu. Menurut penerawangan gue, penggemar rahasia ber inisial M itu adalaaah..., siapa lagi kalau bukan Mark si ketua osis," Jinny menjawab dengan sok taunya.
"Jangan sembarangan lu," Tya tak yakin dengan tebakan Jinny.
"Tau tu, udah kayak cenayang aja, kalau sampe salah orang, gue jitak lu," ketus Denise.
"Enak aja main jitak, kira-kira itu isinya apa ya ? buka dong Tya."
Tiba-tiba bel masuk berbunyi, Tya mengurungkan niatnya untuk membuka kado tersebut karena tau sebentar lagi guru pengajar akan datang dan memulai pelajaran.
*****
Setelah beberapa jam yang lalu mengikuti pelajaran di kelas, tak ingin menyia-nyiakan waktu istirahatnya, kini Tya,Denise dan Jinny bergegas menuju kantin.
"Denise, Tya, ayo dong cepetan jalanya, gue udah kelaparan ni serasa mau pingsan tau," Jinny menarik tangan Denise dan Tya agar berjalan cepat.
"Ya ampun ni anak kayak udah gak makan sebulan aja, heran gue," ucap Tya sebel.
"Tau tu," timpal Denise.
Sesampainya di kantin, ketiganya celingukan mencari tempat duduk yang kosong lalu segera memesan tiga mangkok bakso dan tiga gelas air putih.
"Eh Tya ! kemarin pulang sekolah gue cariin kemana-mana gak ada, kabur ya lu ?" ucap Jinny dengan muka menyelidik.
"Kabur ? nggak kok ! gue tu kemarin di suruh pulang cepet sama ortu, biasa putri kesayangan lagi ulang tahun di ajak jalan-jalan dong, emang kenapa ?" tanya Tya sambil pada asik makan bakso.
"Hei.. tuan putri apa anda lupa dengan tradisi kita, siapa yang lagi ulang tahun, dia harus traktirin makan, inget gak lu ?"
"Tradisi kita ? elu aja kali Jinny." Tya menyangkal sambil memutar bola mata.
Denise hanya menyimak, ia fokus melahap baksonya.
"Gak ada ... gak ada, pokonya hari ini baksonya elu yang bayarin, ya kan nise ?" Jinny mencari bala bantuan.
"Hemm," Denise mengangguk.
"Huft ! iya deh iya, pantesan dari tadi perasaan gue kagak enak," gumam Tya.
"Bhahaha !" Jinny dan Denise tertawa penuh kemenangan.
Selesai makan dan puas bersenda gurau, mereka bertiga pun akhirnya memutuskan pergi meninggalkan kantin. Berjalan beriringan melewati lorong menuju kelas, dari belakang tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangan Tya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ADITYA ( SN x NCT 127 ) (Fanfiction) (End✔) Dalam Revisi
Cerita PendekTya Adelia, gadis manis yang di jodohkan sejak lahir oleh kedua orang tuanya dengan lelaki yang usianya terpaut cukup jauh. Tya baru mengetahui saat berusia 18 tahun. Siapa sangka lelaki itu menjadi Cinta pertamanya yang memberi begitu banyak kebaha...