Cinta Tanpa Syarat Tuan Xiao [2]

211

Kabur

...

Ye Qiao benar-benar tidak memiliki nafsu makan lagi untuk makan. Dia berjalan ke lemari dan bertanya, "Saudara Xiao, apakah kamu kembali ke universitas?"

"Ya! Kakek bersikeras bahwa saya harus menulis laporan. Saya sangat kesal!" Dia menjawab sambil makan.

Pacarku dipromosikan! Dia melepas mantelnya dari hanggar dan menyentuh lencana yang mengilap. Itu adalah kesaksian darah dan keringatnya!

Beixiao tersenyum acuh tak acuh.

"Kakak Xiao! Apakah saya terlihat keren?" Ye Qiao mengenakan topi Beixiao dan tersenyum padanya.

Dia bahkan memberi hormat padanya. Memang, dia terlihat sangat imut dan keren! Dia tidak menjawabnya, tapi matanya mengatakan itu semua.

"Saudara Xiao, apakah rumah ini baru saja direnovasi? Ngomong-ngomong, saya merasa sedikit pusing. Aku akan pergi ke taman untuk menghirup udara segar!" Ye Qiao menatap punggungnya dengan nakal.

"Itu direnovasi sebelum saya pergi. Nyatanya, itu sudah lama dilakukan! Itu akan menjadi rumah kita setelah kita menikah!" Lu Beixiao berbalik dan menatapnya dengan serius. Bibirnya melengkung menjadi senyum lembut dan penuh kasih saat dia menatapnya.

Sejak ulang tahunnya tahun lalu, setelah dia memberinya tubuhnya, dia selalu ingin membuat rumah untuknya.

"Lihat apakah ada yang ingin kamu ubah! Saya akan meminta mereka untuk melakukannya lagi." Dia berjalan ke arahnya dan menatapnya dengan lembut.

Ruang tamu yang luas sebagian besar berwarna hitam dan abu-abu dengan lantai kayu gelap, karpet abu-abu, dan sofa hitam. Di tengah langit-langit, ada lampu gantung berwarna oranye-merah. Selain standing lamp oranye-merah di latar belakang, ini menambahkan sedikit kehangatan pada warna gelap. Kombinasi dari kemantapan dan keaktifan sama seperti dia dan dia.

Juga, ada lukisan berbingkai hitam di latar belakang ruang tamu. Seorang seniman terkenal melukisnya. Stempel merah cerah itu sangat menarik perhatian.

Baik dinding utara maupun selatan memiliki jendela yang dilapisi tirai krem ​​minimalis. Ada juga lampu sorot di sekitar langit-langit yang semuanya menyala.

Ye Qiao memindai ruangan dengan saksama. Ini adalah rumah yang mereka tinggali di kehidupan sebelumnya. Isinya banyak kenangan mengerikan, namun itu membuatnya merasa sangat terharu karena itu adalah pengingat bahwa Lu Beixaio selalu menunjukkan cintanya melalui tindakannya!

"Saya sangat menyukainya! Saya suka siheyuans. Nyatanya, kantorku juga siheyuan! Itu tidak jauh dari sini!"

"Itu bagus. Setelah pelatihan Anda selesai, kami akan mengadakan pesta pertunangan!"

Boohoo... Dia tersentuh lagi, dan kali ini, dia tidak ingin melarikan diri lagi!

"Apakah ada bau di dalam rumah?"

"Aku tidak mencium apa pun..." Matanya menatap ke matanya. Dia melihat benar melalui triknya! Hah... dia ingin kabur lagi!

Meski begitu, dia tetap bertingkah santai, "Ada anjing di halaman belakang. Hati-Hati, itu sangat sengit."

Seekor anjing? Lightning? Orang yang tidak pernah menyukainya di kehidupan sebelumnya? Ia mencoba menggigitnya setiap kali melihatnya, dan ternyata, ia memiliki pangkat yang lebih tinggi dari Lu Beixiao?!

Mengapa itu terdengar seperti ancaman?!

Tetap saja, mungkin itu sepadan dengan risikonya. Bagaimana jika dia bisa melarikan diri? Jika dia tidak melarikan diri, dia tidak akan bisa bangun dari tempat tidurnya besok!

Jadi, di tengah malam, Ye Qiao menyelinap keluar rumah dengan ranselnya. Dia pergi dengan cepat dengan sepeda motornya!

"Hahaha... Lu Xiaogun, bukankah ibumu hebat?!" Ye Qiao melaju melewati lembah dengan bangga.

Senang rasanya bisa kabur!

Lu Xiaogun menjawab, "Hahaha... Mengapa kamu harus menyerah pada hidup, ibu?"

Tepat ketika Ye Qiao tertawa dengan bangga, seseorang melompat dari atap di depannya. Dia langsung menginjak rem!

Sosok hitam yang menjulang tinggi berdiri di depannya! Meskipun dia cukup jauh, dia masih bisa melihatnya dengan bantuan lampu sepeda!

Kata-kata makian terlintas di benaknya. 'Boohoo... tolong!'

Namun, Lu Xiaogun mengabaikannya. Siapa yang memintanya untuk melarikan diri?

Dia tidak bergerak, dan dia juga tidak. Motornya masih menyala, begitu pula lampunya. Keduanya hanya saling memandang.

"Lari!"

Dia segera berbalik dan menghidupkan mesin! Sepeda motor melaju seperti anak panah!

Lu Beixiao berdiri diam dan tersenyum. Kemudian, dia mengambil langkah besar ke belakang dan berlari ke depan. Kaki kanannya menginjak dinding, dan tangannya meraih tepi atap. Dia naik ke atap dengan mudah!

Sesosok berlari dan melompat di antara atap di lembah, mengejar sepeda motor di tanah.

Tepat ketika dia melambat untuk berbelok, dia melompat dari atap. Ye Qiao merasakan sesuatu membayangi dirinya, tetapi sebelum dia bisa melihat ke atas, sudah ada penumpang lain di sepeda motor yang mengikat pinggangnya di pelukannya.

Dia jatuh ke pelukan hangatnya.