Cinta Tanpa Syarat Tuan Xiao [2]

397

Penipuan Donasi

...

Tidak peduli seberapa terkenal reputasi Lu Beixiao sebagai Dewa Perang. Berita tentang dia dihukum oleh istrinya menyebar lebih cepat seperti api.

* * *

Helikopter itu berada di udara sepanjang malam. Melihat ke bawah dari langit, jalan-jalan dan desa-desa semuanya terendam banjir.

Bencana itu jauh lebih serius daripada yang diberitakan di berita.

"Begitu kami tiba di pangkalan, kalian sembilan akan membentuk tim yang terdiri dari tiga orang. Berpisah dan mulai operasi penyelamatan! Misi Anda adalah menyelamatkan dan mengevakuasi siapa pun yang dalam bahaya! Termasuk rekan-rekan dan warga sipil kita!" Lao Cai memerintahkan.

"Leng Yao, Lu Beixiao dan Chen Erdan! Kalian bertiga akan membentuk tim! Shi Yu, Yecheng dan He Feng! Kalian bertiga akan membentuk tim! Feng Zheng, Fang Zhuo dan Jiang Hai, kalian bertiga akan membentuk tim lain! Saya akan bertanggung jawab atas misi ini." Kata Lao Cai lagi.

Setiap tim sengaja diberi anggota perempuan karena mereka semua adalah dokter. Dengan keahlian mereka, mereka akan dapat memberikan perawatan medis darurat segera jika diperlukan.

"Ah Xiao, kamu dan Leng Yao benar-benar berada di tim yang sama. Dia awalnya seorang dokter magang tapi entah bagaimana dia berpartisipasi dalam seleksi khusus untuk Serigala Darah. Dia benar-benar memiliki banyak kemampuan," Ye Cheng menyikut Lu Beixiao dengan sikunya dan berkata dengan suara rendah.

"Tenang saja, baiklah. Kakak perempuan saya adalah orang yang sangat pencemburu. Jika dia tahu, kamu akan berlutut lagi..." sebelum Ye Cheng menyelesaikan kalimatnya, siku Lu Beixiao mengenai dadanya dengan keras.

Takk...

"Berhentilah mengucapkan omong kosong!" Lu Beixiao berkata ketika dia hanya berpikir bahwa Leng Yao lebih dari apa yang terlihat, tetapi Ye Cheng berpikir liar tentang hal lain.

Setelah tiba di pangkalan, mereka menaiki tiga helikopter terpisah dan pergi ke area yang ditentukan.

* * *

Banjir itu seperti binatang buas yang terus-menerus mengalir ke hilir. Ada seorang gadis kecil yang melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi tetapi dia tidak bisa mencapai cukup tinggi dan banjir mendekat dengan berbahaya. Dia berpegangan pada sebatang pohon tetapi pohon itu mulai patah karena semburan banjir.

"Tolong..."

"Oh Tuhan lihat dia!"

Orang-orang di bagian lain dari dataran tinggi berteriak dengan cemas. Mereka ingin membantu gadis itu tetapi mereka tidak bisa karena mereka tidak memiliki peralatan yang layak.

Mereka hanya bisa menyaksikan tanpa daya saat tunggul pohon perlahan mulai retak.

"Seseorang selamatkan putriku! Saya mohon padamu!" Ibu gadis kecil itu memohon dan berlutut di tanah. Sang ibu mencoba bergegas ke arah putrinya tetapi dia dihentikan oleh penduduk desa lainnya. Semua orang tahu jika dia jatuh, itu sama dengan bunuh diri.

"Tolong selamatkan putriku!!!"

Para prajurit yang ada di sana mencoba menyusun rencana untuk mendapatkan gadis kecil itu tetapi rencana mereka semua gagal.

Tiba-tiba, suara helikopter melayang di langit di atas gadis kecil itu. Orang-orang melihat seseorang melompat turun dari helikopter untuk menyelamatkan gadis itu.

"Anak itu selamat! Dia diselamatkan!" Mereka berteriak.

Diarahkan dengan helm di kepalanya, Da Sha turun dari helikopter untuk menyelamatkan gadis itu.

Begitu dia berhasil merangkul gadis kecil itu, pohon itu roboh dan hanyut terbawa arus banjir. Itu adalah panggilan yang sangat dekat!

Para korban lain di sisi lain dataran tinggi bertepuk tangan dan bersorak. Ketika ibu gadis kecil itu melihat bahwa anaknya telah diselamatkan, dia mulai menangis tak terkendali dengan lega.

Da Sha dulu takut ketinggian. Dulu ketika dia sedang dalam uji coba untuk bergabung dengan grup, dia hampir ditolak karena dia gagal turun beberapa kali karena ketakutannya. Dia tidak bisa memaksa dirinya untuk naik ke tali. Namun, dia akhirnya berhasil lulus ketika Lu Beixiao bosan menunggunya dan mendorongnya ke bawah. Sejak itu, Da Sha telah mengatasi rasa takutnya akan ketinggian.

Gadis kecil dan Da Sha dengan selamat tiba di kabin. Leng Yao yang terlatih segera memeriksa dan memberikan pertolongan pertama kepada gadis kecil yang pingsan karena kelelahan.

Itu adalah waktu yang sangat sulit pada saat itu juga. Mereka seringkali harus bersiaga untuk melakukan penurunan tali berisiko tinggi untuk menjangkau korban yang tidak bisa dilakukan orang lain. Mereka bahkan tidak punya waktu untuk makan atau tidur.

* * *

Ye Qiao juga tidak menganggur akhir-akhir ini. Dia sering menangani dan mengatur bahan bantuan darurat untuk dikirim ke pusat-pusat bantuan.

"Presiden Ye, kamu akhirnya kembali!" Kata Xiao Mei.

Ye Qiao kelelahan dan sangat haus karena dia juga tidak bisa makan dengan layak karena kesibukannya bekerja.

"Bahkan jika itu masalah besar, tolong ambilkan aku segelas air dulu. Terima kasih," katanya dengan tenang.

Xiao Mei segera pergi untuk mengambil air dan kemudian dia menunjukkan koran kepada Ye Qiao. "Presiden Ye, teman baikmu, Su Mu, sangat terlibat dalam penipuan donasi!"