Cinta Tanpa Syarat Tuan Xiao [2]

324

Perjalanan Bisnis lain selama Setengah Tahun

...

Keluarga Lu mengundang keluarga Qiao ke perjamuan. Kedua keluarga itu makan bersama, dan mereka rukun. Melihat keluarga Lu memuji Ye Qiao, Nyonya Tua Qiao merasa lega. Cucu perempuannya telah membangun keluarga yang baik. Tentu saja, cucunya sendiri tidak buruk. Adalah keberuntungan keluarga Lu untuk menikahinya!

Kali ini, Nyonya Du dan Ye Qiao bisa dikatakan sebagai sahabat sejati di masa-masa sulit. Dia tersentuh oleh bantuan Ye Qiao selama sebulan terakhir dan menghargai keberaniannya dalam melakukan sesuatu untuk orang lain. Nyonya Du tidak mengecewakan Ye Qiao, dan dengan tegas melindungi menantu perempuannya. Dia tidak ingin menikahkan Gu Xueyan demi proyek.

Ketika mereka meninggalkan hotel, mereka dihadang oleh Gu Changfeng dan istrinya lagi. Mereka terus memohon pada Nyonya Du, terlepas dari apakah mereka malu atau tidak. Dia tidak pernah memperhatikan mereka ketika dia mencari Nyonya Du secara pribadi!

"Du Ying, kamu tahu temperamen dan karakter Yan Zi. Dia sudah dimanjakan sejak dia masih muda! Tapi dia benar-benar tidak buruk. Tolong bantu kami berbicara dan biarkan dia pergi, oke?" Tian Suzhi meraih tangan Du dan memohon dengan putus asa.

"Tian Suzhi, putri Anda melakukan kejahatan yang disengaja. Apa yang bisa saya lakukan, bahkan jika Anda memohon kepada saya? Saya bukan hakim. Jika saya mengatakan biarkan dia pergi, lalu biarkan dia pergi? Untuk apa Anda mengambil hukum?! Tanpa hukum, sungguh!" Nyonya Du berkata dengan kasar dan keras.

Gu Xueyan masih dikurung. Dia mendengar bahwa sesuatu telah terjadi pada Li Yun. Ada gelombang besar orang. Istana telah dihapus!

"Du Ying, itu putri baptis yang kamu lihat tumbuh dewasa! Aku berjanji, setelah dia keluar, aku akan menjadikannya orang baru! Kami hanya memiliki satu anak perempuan!" Tian Suzhi menangis lagi saat dia menghalangi mobil Nyonya Du.

"Saya juga melihat bagaimana dia berperilaku, melecehkan dirinya sendiri, dan menyakiti orang lain! Jika Anda ingin memohon kepada saya, Anda mungkin juga memohon kepada hakim!" Nyonya Du berkata dengan kasar. Dia tidak bisa berhati lembut pada orang yang tidak tahu malu seperti itu!

Pasangan Gu menyaksikan mobil Nyonya Du pergi dengan mata terbelalak. Mereka hanya bisa cemas!

* * *

"Saudara Xiao, saya sudah pergi selama beberapa hari. Bawa aku kembali ke halaman. Kakek pasti akan menanyakan sesuatu padaku!" Begitu dia masuk ke mobil, Ye Qiao menggerutu. Dia minum anggur merah malam itu, dan dia tidak cukup kuat untuk minum. Kepalanya sedikit pusing.

"Apakah kamu yakin?" Pria yang baru saja mengencangkan sabuk pengamannya mengangkat alisnya dan bertanya dengan suara rendah.

"Ya... Aku akan mengajakmu kencan besok, oke?" Ye Qiao memiringkan kepalanya dan menatapnya dengan pakaian formal melalui pancaran cahaya kecil di dalam mobil.

Sudut mulut Lu Beixiao melengkung. Dia memakai sabuk pengamannya dan berbalik untuk melihatnya. "Ye Qiao, aku akan kembali ke tim besok. Aku akan kehilangan kontak denganmu selama lebih dari setengah tahun. Tanggal kembalinya belum ditetapkan!"

Ekspresinya serius. Ditambah dengan pakaian formalnya, dia terlihat begitu serius.

Mereka akan kehilangan kontak selama lebih dari setengah tahun!

Hati Ye Qiao tiba-tiba tenggelam! Pikirannya berputar cepat. Dia tertegun untuk waktu yang lama sebelum dia ingat apa yang akan dia lakukan.

Pergi menyamar.

Itu selama lebih dari setengah tahun. Sekarang, itu adalah liburan musim panas tahun pertama kuliahnya. Dalam kehidupan sebelumnya, dia bertemu dengannya selama liburan musim panas tahun kedua kuliahnya. Dia telah terluka...

Dia tidak menyangka bahwa dia telah menyamar selama setahun.

Dia sudah menyalakan mobilnya dan menuju ke halaman.

"Tidak!" Dia mencondongkan tubuh ke kursi pengemudi dan mencengkeramnya erat-erat. Dia meraih pergelangan tangannya. "Saudara Xiao, aku tidak akan kembali ke halaman. Aku akan kembali ke rumah kita!" katanya serak, suaranya dipenuhi air mata.

Dia tahu bahwa dia tidak tahan berpisah dengannya!

Sama seperti bagaimana dia tidak tahan berpisah dengannya!

Dia memasuki halaman dan langsung menuju kediaman utama. Saat dia memasuki rumah, dia ditekan ke dinding olehnya! Dia telah menjepitnya!